Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Baju Mengering di Jemuran, Remaja Jember Tak Kunjung Pulang, Ternyata Tewas saat Tragedi Kanjuruhan

Beberapa potong pakaian terlihat dijemur di halaman rumah di Jl Mahoni No 9A Lingkungan Lamparan Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari, Minggu (2/10

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/SRI WAHYUNIK
Baju di jemuran yang ditinggalkan Noval Putra Aulia sebelum menonton sepak bola di Kanjuruhan. Noval termasuk korban meninggal asal Jember dalam tragedi Stadion Kanjuruhan 

"Sudah seperti anak bagi kami. Manggil saya papa, manggil istri saya ya mama, meski kami berdua ini mertua kakaknya. Dia yatim piatu, jadi ya akhirnya jadi anak kami juga. Bahkan sebelum pergi, masih sempat nyuci baju, itu masih dijemur," ujar Ahmad Sularso, bapak mertua Fandi.

Meski baru pertama menonton bola di Kanjuruhan, Noval bisa disebut Aremania. Darah Aremania diturunkan dari almarhum ayahnya, M Rohim.

Almarhum ayahnya asli orang Kota Malang yang akhirnya menjadi warga Jember. Beberapa orang anaknya menjadi suporter kesebelasan Arema. Termasuk Noval, bungsu dari lima bersaudara di keluarga tersebut.

Sebelum berangkat juga, dia sempat mencari syal Arema yang disimpan oleh istri Sularso. Dia menemukan syal yang digantung oleh sang mama, kemudian membawanya ke Malang. Kedatangan jenazah Noval juga disambut isak tangis oleh keluarga dan warga sekitar.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved