Tragedi Arema Vs Persebaya
Kisah Kengerian di Pintu 13 Kanjuruhan Disorot, 'Bak Kuburan Massal', ini Alasan Ditutup Versi PSSI
Kisah kengerian di pintu 13 Stadion Kanjuruhan kala laga Arema vs Persebaya berakhir ricuh tengah menjadi sorotan. Ini alasan PSSI soal pintu ditutup
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Kisah kengerian di pintu 13 Stadion Kanjuruhan kala laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh tengah menjadi sorotan.
Cerita itu bahkan viral di media sosial.
Diberitakan sebelumnya, total ada 131 orang yang meninggal dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
Dari total korban tersebut, 32 di antaranya merupakan anak dan bahkan ada yang baru berusia tiga hingga empat tahun.
Baca juga: Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Ketua PWNU Jatim Sampaikan Pesan untuk Warga serta Polisi
Salah satu titik lokasi yang paling banyak ditemukan korban anak dan perempuan yakni di pintu 13 Stadion Kanjuruhan.
Salah seorang saksi, Eko Prianto, warga Dau, Kabupaten Malang bahkan sampai menangis ketika dia menceritakan bagaimana situasi di Pintu 13 yang dipenuhi puluhan suporter yang bergelimpangan.
"Pintu 13, seperti kuburan massal. Banyak anak kecil, korban kebanyakan perempuan. Saya tak kuat," ujar Eko.
Saat pertandingan Arema FC vs Persebaya itu, Eko yang mempunyai tiket memilih tidak masuk ke Stadion Kanjuruan dan memilih bersama rekannya berada di luar stadion.
Baca juga: Malam Kelabu di Stadion Kanjuruhan: Kengerian di Pintu 13 dan 14 hingga Sakaratul Maut di Depan Mata
Beberapa saat setelah pertandingan usai, Eko mengaku mendengar suara tembakan sebanyak lima kali.
Setelah itu, dia juga mendengar jeritan dan gedoran dari Pintu 10.
Dia lalu bergegas menuju ke sana dan melihat para penonton sedang membuka paksa pintu.
Dia turut pula menemukan puluhan orang lemas dan pingsan.
"Saya berusaha menolong, membopong korban. Ternyata jumlah korban semakin banyak," katanya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas TV.
Baca juga: Kengerian di Pintu 13, Titik Suporter Berdesakan Keluar saat Tragedi Kanjuruhan, 131 Orang Meninggal
Ketika menolong, Eko lalu teringat banyak saudara dan tetangganya yang menonton di Pintu 13.
Ia lalu bergegas menuju pintu tersebut.