Berita Batu
Kisah Joko Penabuh Gendang 3 Generasi Bertahan di Era Modern, Bangun Usaha Modal Nekat: Luar Biasa
Inilah kisah Joko penabuh gendang tiga generasi yangg bertahan di era modernisasi. Curhat lika-liku masa pandemi.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
Ia memberanikan diri memulai usaha produksi gendang dengan dana seadanya.
Ia melakukan semua itu karena didorong oleh kesenangannya bermain gendang.
Baca juga: 2 Bos Indomaret Ini Meninggal Kecelakaan di Jalan, Beda Kisah Howard Timotius dan Yan Sebastian
Di rumahnya yang terletak di Dusun Sekar Putih, Desa Pendem, Kota Batu, sejumlah kulit sapi yang tergulung dipajang di depan rumah.
Di bagian depan rumahnya juga terlihat sejumlah gendang yang masih dalam proses perbaikan.
Di dalam rumah, ada banyak gendang yang sudah jadi, bahkan ada salah satu gendang yang dibungkus khusus di dalam tas.
"Sejak memulai usaha pada 2004, dua tahun kemudian, saya berani menjual produk dan memperbaiki gendang," ungkapnya.
Joko mengaku tidak tahu bagaimana cara memasarkan produknya saat awal-awal membangun usaha produksi gendang. Ia benar-benar nekat.
Tahu diri kalau ia belum memiliki jam terbang, Joko pun belajar untuk memasarkan barang-barangnya.
Perlahan, usahanya tersebut berhasil.
Dengan usaha kerasnya, ia mulai menemukan pelanggan.
Saat ini, pelanggannya tersebar ke berbagai daerah, tidak sekadar di kawasan Malang Raya.
"Ada yang dari Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera," ujarnya.
Baca juga: Kisah Kengerian di Pintu 13 Kanjuruhan Disorot, Bak Kuburan Massal, ini Alasan Ditutup Versi PSSI
Di rumahnya, ada puluhan gendang yang harus ia perbaiki.
Beberapa di antaranya berasal dari luar daerah Malang Raya.
Selain harus memperbaiki gendang, Joko juga membuat beberapa gendang.