Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Kisah Bripda Andrian, Atlet Wushu Berprestasi yang Tanding Saat Kaki Cedera, Bawa Pulang Medali Emas

Andrian Setiyoso (22) merupakan seorang atlet Wushu peraih medali emas saat kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019 di Lamongan.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Melia Luthfi Husnika
Bripda Andrian Setiyoso (22) anggota polisi sekaligus atlet Wushu peraih medali emas saat kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019 di Lamongan. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Andrian Setiyoso (22) merupakan seorang atlet Wushu peraih medali emas saat kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019 di Lamongan.

Raihan medali tersebut menjadi pengalaman sangat berharga dan penuh haru bagi pemuda asal Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri ini.

Andrian memilih tetap bertanding walaupun kondisi engkel kakinya waktu itu mengalami cedera, bengkak sejak semifinal dan final.

Andrian yang juga merupakan seorang polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) ini berdinas di Polres Kediri Kota. Saat ditemui di kediamannya, Andrian mengaku tak hanya sekali mengikuti kejuaraan Wushu.

"Sudah sering ikut (Wushu). Baru-baru ini ikut Kejuaraan Nasional Piala Presiden 2022," katanya, Jumat (14/10/2022).

Bukan hanya satu medali emas dari Porprov Jatim, Anrian ternyata punya banyak medali yang berhasil diraih di berbagai kejuaraan wushu. Medali tersebut ia pasang rapi di lemari rumahnya.

Baca juga: Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022, Gubernur Khofifah Optimis Jatim Bakal Pertahankan Gelar Juara

"Alhamdulillah medali ini merupakan hasil dari berbagai kejuaraan yang pernah saya ikut. Dulu pernah ikut Kejurprov, Porprov, dan terkahir kemarin ikut Piala Presiden 2022," ujar Andrian sembari menunjukkan medali kepunyaannya.

Ditanyai soal awal mula ia terjun menjadi atlet Wushu, Andrian mengaku sudah mulai tertarik sejak ia duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah kejuruan.

Saat itu, Andrian yang masih duduk di bangku kelas 2 SMKN 1 Kediri diajak oleh seorang temannya untuk mengikuti latihan Wushu.

"Sebelumnya memang sudah ingin ikut latihan bela diri. Kebetulan ada teman yang ajak untuk ikut Wushu. Awalnya dulu ikut wushu langsung ikut dan tidak meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua," kenangnya.

Polisi yang kini dinas Subbag Diapers Polres Kediri Kota ini menuturkan, seiring berjalannya waktu, Andrian merasa cocok dengan latihan bela diri yang diikutinya. Orangtuanya pun tak keberatan ketika mengetahui sang anak berlatih Wushu.

"Saya menyukai latihan Wushu ini. Sampai akhirnya setelah beberapa bulan bergabung, pelatih memberikan kesempatan untuk tanding pertama kali di Kejurprov Lamongan pada tahun 2017. Saat itu saya kalah dan sempat canggung sampai tekniknya tidak keluar," katanya.

Dari kekalahan tersebut, atlet kelahiran tahun 2000 ini tak menyerah, ia justru semakin sering berlatih di rumah. Terbukti, dari tekad kuatnya, anak kedua dari tiga bersaudara ini berhasil meraih prestasi dalam beberapa kejuaraan.

Di antaranya juara 1 Kejurprov kelas 56 kilogram di Jember 2018, juara 1 Kejurprov kelas 60 kilogram di Ngawi 2018, juara 3 Kejurnas kelas 56 kg di Semarang 2018. Tak hanya itu, Andrian juga berhasil menjadi juara 1 Porprov kelas 56 kilogram di Lamongan 2019, juara 1 Porprov kelas 60 kilogram di Jember 2022, dan juara 3 Kejurnas Piala Presiden 2022 kelas 60 kilogram di Surabaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved