adv
Nelayan Kedung Cowek Butuh Tempat Jemur Ikan, Laila Mufidah: Jangan Ditunda untuk Mata Pencaharian
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mendesak Pemkot realisasikan tempat khusus penjemuran ikan bagi masyarakat nelayan.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
Hasil tangkapan ikan kalau dijual dalam bentuk ikan segar atau basah harganya standar.
Baca juga: Malang dan Surabaya Jadi Tuan Rumah Turnamen Bola Basket 3x3 Livin Mandiri Indonesia Seri Jatim
Tapi kalau dijual kering bisa berkali lipat harganya.
Banyak jenis ikan yang dikeringkan nelayan.
Di antaranya ikan asin gulama atau ikan kapal batu.
Ada juga ikan teri bulu mentok dan udang rebon.
Jika harga ikan basah di kisaran Rp 8.000 per kg, kalau kering bisa mencapai Rp 70.000 per kg.
Bahkan udang rebon bisa menembus Rp 100.000/kg.
"Warga kami bersemangat karena hasilnya nyata. Kesejahteraan meningkat kalau ikan dijemur. Tidak susah-susah menjual karena sudah banyak agen mendatangi nelayan membeli ikan kering," jelas Rosidah.
Baca juga: Kabar Baik, Ribuan Driver Ojol di Surabaya akan Terima BLT BBM, Wali Kota: Pekan Depan
Impian Terbesar Nelayan
Warga nelayan Kedung Cowek saat ini memang mendambakan tempat penjemuran ikan yang representatif.
Ada rencana dari Pemkot Surabaya akan membangunkan tempat jemuran itu di tepi pantai Bulak hingga Kenjeran.
Tapi hingga saat ini belum juga terealisasi.
Laila Mufidah yang menemui nelayan merasakan betapa mendesaknya fasilitas penjemuran ikan itu.
"Demi mensejahterakan warga nelayan, ini tidak bisa ditunda lagi. Harus disegerakan dan dieksekusi fasilitas jemuran ikan itu," tandas Laila.
Setiap kali turun ke warga nelayan Kedung Cowek saat reses maupun kunjungan lain, tempat penjemuran ikan menjadi impian terbesar warga nelayan.
Baca juga: Banjir Masih Jadi Problem Utama Kota Surabaya, Tercatat Ada 117 Titik Rawan Banjir