Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Kesulitan Imbas Cuaca tak Bersahabat, 7.043 Petani Tembakau di Lumajang Diusulkan Terima BLT Cukai 

Cuaca di Lumajang saat ini kurang bersahabat. Hampir setiap hari, diguyur hujan. Hal ini membuat petani tembakau sulit keringkan daun tembakau

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Tony Hermawan
7.043 Petani Tembakau di Lumajang Diusulkan Terima BLT Cukai 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Cuaca di Kabupaten Lumajang saat ini kurang bersahabat. Hampir setiap hari, diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Hal ini membuat petani kesulitan keringkan daun tembakau.

Tembakau yang tidak kering dengan sempurna akan mengalami penurunan harga yang signifikan.

Harganya paling mentok hanya Rp 25 ribu per kilogram. Oleh karena itu, Pemkab Lumajang memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada para petani tembakau.

Bantuan itu dianggarkan melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemkab Lumajang. Setidaknya anggaran yang dikucurkan untuk mengurangi beban para petani jumlahnya Rp 10,5 miliar.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, ada sebanyak 7.403 petani tembakau diusulkan menerima subsidi tersebut.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Petani Tembakau di Lumajang Risau: Kalau Mendung Buru-buru Ambil Jemuran Tembakau

Nama-nama petani tembakau yang akan menerima bantuan sudah diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Lumajang.

Nah, dalam waktu dekat Dinas Sosial akan segera melakukan verifikasi data untuk menghindari adanya data ganda dan bisa tepat sasaran. 

"Untuk nama-namanya sudah kami usulkan ke Dinas Sosial, sekarang masih proses verifikasi, rencana November mulai didistribusikan kepada petani," kata Dwi Wahyono. 

Bantuan tersebut besarannya Rp.300 ribu. Itu akan dikucurkan selama lima bulan. Dengan ada BLT tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.

"Kami imbau kepada petani untuk dicek lagi datanya, jika ada yang kurang atau ada perubahan untuk segera lapor ke kelompok taninya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved