Berita Lamongan
Musim Penghujan, Permintaan Benih Ikan Meningkat Tapi Pasokan Minim, Petambak Antre Seminggu
Memasuki musim.penghujan, sejak sepekan ini permintaan benih ikan di Lamongan meningkat
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Memasuki musim penghujan, sejak sepekan ini permintaan benih ikan di Lamongan meningkat
Sementara pasokan benih ikan, baik nener maupun udang Vanamei kurang. Bahkan untuk mendapatkannya, para petambak sampai harus rela antre hingga sepekan ke depan sejak hari pemesanan.
Para petani tambak dari Kalitengah, Karangbinangun, Glagah, Deket, Turi dan Karanggeneng sudah banyak yang memburu mencari benih ikan.
Hal itu lantaran sawah tambak mereka mulai terisi air dari intensitas hujan yang cukup tinggi mengguyur Lamongan sejak beberapa hari lalu.
"Kalau tambak sudah terisi air, petambak juga secepatnya usaha untuk sebar bibit ikan," kata Kadir, petani asal Deket.
Tapi ia terpaksa harus antre sampai seminggu untuk mendapatkan benih ikan. Sementara harga bibit udang Vanamei cukup tinggi Rp 150 ribu per rean.
Awal sebelum ada hujan harganya berkisar antara Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per rean. Begitu hujan terus mengguyur, harga bibit ikan melonjak tinggi.
Untuk benih nener Rp 100 - Rp 110 ribu per rean. Dan harga akan sedikit turun saat tambak yang ada sudah sebagian terisi.
Meningkatnya permintaan benih ikan terlihat di penjual benih udang Vanamei yang ada di jalan Jaksa Agung Suprapto, ia tidak bisa memenuhi langsung permintaan para petambak.
Menurut salah satu penjual benih ikan, Sholeh, untuk mendapatkan bibit ikan di tempatnya, petambak harus pesan dahulu.
Baca juga: Jaga Ekosistem, Bupati Kediri Mas Dhito Tebar 50 Ribu Benih Ikan Lokal di Sungai Brantas
"Istilahnya inden sampai seminggu, " kata Sholeh juragan benih ikan di jalan Jaksa Agung Suprapto, kepada Tribunjatim Network, Senin (31/10/2022).
Diakui permintaan benih ikan nener, udang Vanamei cukup tinggi. Sementara pasokan benih sangat kurang. Dalam sehari, permintaan benih bisa mencapai 600 rean.
"Ya itu, tinggal dikalikan, satu reannya itu 5500 ekor, " ungkapnya.
Sholeh juga harus membatasi penjualan untuk setiap pembeli, pembatasan itu dimaksudkan agar para petambak bisa terpenuhi secara merata.