Menu Diet
Ini Rahasia Menu Diet untuk Kecilkan Perut Buncit, Kurangi Konsumsi Makanan Mengandung Lemak Jenuh
Dengan keseriusan dan komitmen membuat menu diet sehat, coach diet Santi Mainasari berhasil menurunkan berat badannya sampai di angka 52 kilogram.
Berkat penurunan inilah, kondisi perut buncitnya jadi kian membaik.
Ditambah, beragam keluhan kesehatan mulai dari migrain akut hingga maag jadi berangsur membaik.
Kini, Santi Mainasari bisa tampil lebih bugar dan sehat serta percaya diri.
Keberhasilan Santi Mainasari menurunkan berat badan membuatnya tak pelit ilmu untuk berbagi edukasi dengan menjadi coach diet di media sosial.
Santi Mainasari membeberkan rahasia sukses mengatasi perut buncit.
Apa saja?
Ini dia selengkapnya.
1. Penyebab Umum Perut Buncit
Sebelum membahas lebih jauh bagaimana cara mengatasi perut buncit, ada baiknya kita memahami dulu apa saja penyebabnya.
Menurut Santi Mainasari, kondisi buncit terjadi akibat adanya penumpukan lemak visceral di bagian perut.
Lemak visceral sendiri merupakan jenis lemak yang tersimpan di organ penting dalam rongga perut seperti hati, jantung hingga usus.
Menebalnya lapisan lemak ini jika dibiarkan akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes hingga serangan jantung.
"Lemak itu ada dua, lemak tubuh dan visceral (lemak perut). Perut buncit biasanya disebabkan karena adanya penumpukan lemak visceral. Jika jumlahnya lebih dari batas normal, bisa memicu penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, asam urat, kolesterol hingga serangan jantung tiba-tiba," beber Santi Mainasari.
"80 persen yang membuat berat badan kita ideal itu adalah pengaturan pola makan. Sedangkan, 20 % -nya olahraga. Jadi, (penyebab) yang paling utama (perut buncit) itu pola makan. Terus juga stres dan kurang olahraga."
Santi Mainasari mengungkapkan bahwa penumpukan lemak visceral bisa terjadi karena buruknya pengaturan pola makan, tingkat stres hingga aktivitas olahraga yang kurang.
Karena itulah, seseorang harus benar-benar memerhatikan lingkar perutnya secara berkala.