Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

'Sepurane Nak', Tangis Ayah Lihat 2 Putrinya Korban Tragedi Kanjuruhan Diautopsi, Hasilnya Kapan?

Tangis Devi Athok jasad 2 putrinya diautopsi terkait tragedi Kanjuruhan: aepurane, Nak. Kapan hasil keluar?

Editor: Hefty Suud
Kolase Tribun Jatim Network/Erwin Wicaksono - HO
Isak tangis Devy Athok, ayah kandung dua korban Tragedi Kanjuruhan pecah saat hendak menyaksikan otopsi anaknya yang dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Sabtu (5/11/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Tangis mewarnai prosesi autopsi korban tragedi Kanjuruhan.

Devi Athok, tak kuasa menahan air mata ketika dua putrinya, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) dikeluarkan dari makam untuk diautopsi.

Saat jasad putrinya akan diautopsi di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, ia begitu emosional.

"Sepurane, Nak (mohon maaf, Nak)," teriaknya seraya dibopong keluar.

Ia pun berharap penyebab ratusan orang dan putrinya meninggal dunia dalam tragedi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) dapat terungkap kebenarannya.

Lantas kapan hasil autopsi korban tragedi Kanjuruhan bisa diketahui?

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Devi Athok menangis histeris saat dua jenazah putrinya diautopsi terkait tragedi Kanjuruhan.

Sanak saudara dan kawan Aremania yang hadir berupaya menenangkan pria berusia 48 tahun tersebut.

Namun, duka yang mendalam membuatnya terus menangis histeris.

"Anakku mati diracun yah…," teriaknya mulai kehilangan kesadaran di tengah kerumunan.

Dengan tubuh yang semakin lemas, ia kemudian dibopong keluar dari kerumunan dan diistirahatkan di ambulans yang terletak 50 meter dari lokasi autopsi.

Baca juga: Cerita Peziarah di Stadion Kanjuruhan, Kenang Teman yang Jadi Korban: Kami Biasa Lewat Sini

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Sisakan Trauma Buat Cahayu Nur Dewata, Sering Teriak Minta Tolong di Kamar

Setelah beberapa saat Devi Athok sadarkan diri, kondisinya lebih tenang tetapi wajahnya tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang sangat mendalam.

Kemudian, ia kembali mendekat ke lokasi autopsi, tetapi tidak masuk ke dalam tenda lagi. 

Matanya menerawang jauh melihat tenda autopsi yang ditutup kain berwarna biru.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved