Menu Diet
Menu Diet Sehat Ampuh Turunkan Berat Badan 19 Kg, Kurangi Gorengan, Perbanyak Nasi Merah-Beras Hitam
Inilah menu diet sehat yang ampuh menurunkan berat badan 19 kg dengan mengurangi gorengan hingga perbanyak nasi merah. Simak penuturannya di sini.
Pasalnya, hampir semua risiko penyakit diakibatkan dari buruknya pengaturan pola makan.
"Buat pemula lebih baik perbaiki dulu pola makannya. Karena walaupun sudah olahraga mati-matian kalau lifestyle-nya tidak bagus itu percuma, berat badannya akan susah turun, kalau goals-nya memang turun berat badan," beber Titin.
"Karena sumber penyakit itu juga berasal dari apa yang kita konsumsi dan apa yang masuk ke dalam tubuh kita."
Sebagai langkah awal mengatur pola makan, mulai kurangi konsumsi goreng-gorengan dan penuhi kebutuhan air mineral. "Langkah pertama (menjaga pola makan) stop atau kurangi dulu ngemil. Tapi untuk makan siang dan malam seperti biasa. Yang penting jangan dulu makan goreng-gorengan, manis-manis dan penuhi air putih sesuai dengan kebutuhan. Itu saja lakukan dan perbaiki dulu selama 10 hari," jelas Titin.
"Jadi, kalau saran saya perbaiki dulu saja pola makannya."
5. Perlahan Tingkatkan Kualitas Makanan

Setelah berhasil melewati 10 hari pertama, perlahan tingkatkan kualitas makanan. Langkah ini bisa ditempuh dengan mulai memerhatikan kandungan nutrisi pada makanan mulai dari karbohidrat, protein hingga vitamin.
Tak hanya sekedar karbohidrat sederhana, pemula bisa menggantinya dengan karbohidrat kompleks.
Seperti diketahui makanan yang mengandung karbohidrat kompleks umumnya memiliki lebih banyak serat, mineral, dan vitamin yang sangat penting bagi tubuh.
"Kalau sudah terbentuk kebiasaan makannya, sudah lulus 10 hari pertama, baru nantinya dari nasi putih yang karbohidrat simple diubah jadi karbohidrat kompleks, mungkin nasi merah atau hitam.
Selanjutnya, ubah lagi lauknya dari yang tadinya minyak dan tepungnya banyak jadi yang stream atau berkuah, pelan-pelan saja dulu. Karena hasil yang maksimal itu butuh waktu, jadi harus sabar," ujar Titin.
"Kita naik berat badan saja butuh waktu, apalagi menurunkan."
Meski yang dikonsumsi dalam pola hidup sehat cenderung "clean", namun Titin menyebut bahwa tak masalah untuk sesekali memakan makanan yang disukai.
"Cheat meal boleh dilakukan sekitar 20 persen. Jadi, kalau hari ini sudah cheat meal, jangan menyesal. Proses yang kemarin enggak akan gagal cuma karena satu kali cheat meal," tutur Titin.
"Ada waktunya kita memberikan makanan untuk otak. Tapi, ada waktunya kita memberi makanan yang sehat untuk sel-sel tubuh kita."
6. Mulai Coba Lakukan Olahraga Ringan
Setelah pola makan, lanjutkan langkah hidup sehat dengan mulai olahraga.
Sebagai awalan, lakukan olahraga ringan terlebih dahulu.
Selanjutnya, mulai tingkatkan intensitas olahraga secara perlahan.
Agar tak bosan, pemula juga bisa mencoba berbagai variasi dan jenis olahraga secara bergantian.
"Memulai olahraga, gampang saja. Kalau misalnya sukanya joging, maksimalkan lakukan dua kali dalam satu minggu. Kalau sudah mulai enggak ngos-ngosan, tambah lagi intensitasnya jadi 3 kali seminggu," saran Titin.
"Kalau bosan, bisa coba olahraga aerobik atau yoga. Jenis olahraga itu banyak. Coba apapun yang kamu sukai dan sanggup."
Agar tak terlalu membebani, pemilihan jam olahraga bisa menyesuaikan dengan waktu luang masing-masing.
"(Waktu olahraga) bebas saja. Kalau bisanya sore, ya sore. Kalau bisa pagi, ya pagi. Kalau pekerjaan saya lagi full dan enggak ada waktu, saya sempatkan di malam hari," tutur Titin.
"Yang penting disesuaikan dengan kondisi tubuhnya."
7. Gabungkan Olahraga dan Pola Makan
Saat sudah terbiasa, waktunya pemula untuk menggabungkan pola makan sehat dan olahraga.
Ditambah, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan air putih serta istirahat yang teratur.
Setelah itu dilakukan, makan seseorang akan segera merasakan tubuhnya jauh lebih bugar.
Alhasil, tujuan berat badan pun bisa lebih mudah untuk dicapai.
"Karena memang sesuatu yang baik butuh pengorbanan. Kemudian, saya langsung gabungkan olahraga sama pola makan.Akhirnya, hasilnya bisa maksimal. Jadi pola makan yang saya lakukan sekarang adalah membiasakan diri makan tepat waktu. Untuk olahraga saya juga melakukan kardio dan strength (angkat beban)," beber Titin.
"Sebenernya kebutuhan air putih setiap orang berbeda karena beda kondisi tubuh. Ada beberapa kondisi tubuh yang tidak bisa menerima air putih terlalu banyak. Tapi, intinya kita ikuti saja standar 8 gelas per hari."
Setelah melewati 90 hari, kebiasaan ini pun akan melekat pada kehidupan sehari-hari.
"Setelah lulus pengenalan (lifestyle) pertama 10 hari, coba lagi 21 hari. Totalnya berarti 30 hari. Kalau lulus 30 hari, berarti kebiasaan sudah mulai melekat dan jadi tidak enak kalau tidak melakukan. Kalau sudah berlanjut sampai lewat 90 hari, akhirnya kita sudah tidak bisa lagi makan yang terlalu tinggi garam dan gula. Selanjutnya, tinggal pertahankan saja," terang Titin.
Nah, ternyata mudah kan untuk memulai hidup sehat.
Tunggu apa lagi, Tribunners?
Yuk segera mulai hidup lebih sehat sekarang!
Baca artikel terkait menu diet lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com