Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

BREAKING NEWS Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Lava Sejauh 4,5 Kilometer

Gunung Semeru kembali terjadi erupsi, Rabu sore (9/11). Kondisi ini mengakibatkan Gunung Semeru beberapa hari terakhir mengalami gempa tremor harmonik

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Visual Gunung Semeru saat terjadi erupsi, Rabu (9/11/2022) sore. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawa

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Suplai magma dari perut bumi ke Gunung Semeru terus meningkat. Kondisi ini mengakibatkan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang beberapa hari terakhir mengalami gempa tremor harmonik. 

Akibatnya, Gunung Semeru kembali terjadi erupsi, Rabu sore (9/11/2022) .

Aktivitas erupsi itu ditandai dengan Puncak Jonggring Saloko mengeluarkan magma. Material itu meluncur ke cekungan gunung di arah sisi tenggara. 

Bahkan, material itu mengeluarkan kepulan asap warna hitam saat meluncur ke permukaan lereng Gunung Semeru.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Liswanto mengatakan, dari pantauan seismograf magma meluncur mengarah ke Curah Kobokan .

Akan tetapi, aktivitas ini masih dalam batas aman. Sebab, jarak luncur magma berhenti 4,5 kilometer dari Puncak Jonggring Saloko.

Baca juga: BPBD Ingatkan Tiga Potensi Bencana di Lumajang, Ada Aktivitas Gunung Semeru hingga Tsunami

"Ini masih zona aman. Karena pemukiman terdekat berada di radius 9 kilometer," katanya.

Erupsi kali ini memang tidak menimbulkan dampak. Namun, Liswanto mewanti-wanti kepada masyarakat agar selalu waspada. Karakteristik Gunung Semeru tergolong fluktuatif. 

Ancaman yang mengintai adalah bahaya sekunder dari jutaan kubik magma yang mengendap di kawasan lereng. Material tersebut sewaktu-waktu dapat meluncur ke arah sungai jika terkena kontak air hujan. 

Oleh karena itu, Liswanto merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas di sungai aliran lahar jika langit di atas Gunung Semeru terlihat gelap.

"Masyarakat kami mohon tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak lahar dingin," tegasnya.

Baca juga: Pertimbangkan Keamanan Para Pendaki, Upacara Bendera Merah Putih di Gunung Semeru Ditiadakan

Sebelumnya, pada Rabu (2/3/2022) dini hari, Gunung Semeru di Lumajang, kembali meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) .

Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini kembali meluncurkan APG pada sekitar pukul 03.00 WIB. Jarak luncur APG terdeteksi turun ke bawah gunung hingga sejauh 4 kilometer.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, selain APG, Gunung Semeru juga mengalami 9 kali letusan. Letusan ini mengakibatkan abu vulkanik beterbangan setinggi 300-700 meter dari atas puncak, yang menyebabkan sejumlah desa di lereng gunung diguyur hujan abu.

"Kejadian ini berlangsung sekitar 900 detik (15 menit)," kata Patria Dwi Hastiadi.

Imbauan BPBD tetap sama. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau Puncak Jonggring Saloko. Sebab kawasan tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

"Dengan status Gunung Semeru ini Siaga level III tentu imbauan kami agar masyarakat tetap waspada," pesannya.

Baca juga: Wapres KH Maruf Amin Janjikan Sertifikat untuk Penyintas Erupsi Gunung Semeru: Hati-hati Mafia Tanah

Sebulan sebelumnya, Gunung Semeru juga meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada Rabu (3/2/2022) pukul 22.16 WIB. Saat itu gunung ini tertutup awan.

Berdasarkan data pos pantau APG ini meluncur ke arah Besuk Kobokan. Jarak luncurnya mencapai 4,5 kilometer.

Luncuran APG ini berlangsung sekitar 1200 detik. Jika dihitung menit, setidaknya erupsi ini terjadi selama 20 menit.

Perlu diketahui, dalam sehari ini Gunung Semeru sudah dua kali erupsi berupa luncuran APG. Kejadian pertama pada dini hari sekira pukul 03.00. Kejadian itu, pada pagi tadi sempat mengakibatkan hujan abu di desa-desa sekitaran lereng Gunung Semeru.

Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, bahwa status Gunung Semeru saat ini Siaga level III. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada.

Himbauan BPBD diharapkan warga tidak beraktivitas di sekitaran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru. Radius yang dilarang 13 kilometer di wilayah Tenggara. Kawasan tersebut adalah Curah Kobokan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved