Berita Situbondo
Peringati Hari Pahlawan, Ratusan Warga Ikuti Napak Tilas ke Pondok Salafiyah Syafi'iyah Situbondo
Ribuan masyarakat dan simpatisan serta alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo mengikuti napak tilas.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono
TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Ribuan masyarakat dan simpatisan serta alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, dari berbagai kabupaten, mengikuti napak tilas, Kamis (10/11/2022).
Napak tilas dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan nasional, khususnya pahlawan nasional, KHR Asad Syamsul Arifin.
Tokoh pahlawan nasional asal Kabupaten Situbondo ini, juga merupakan pendiri dan pengasuh pondok pesantren Salafiyah Syafi'iyah.
Napak tilas yang diikuti ribuan massa ini, mereka akan berjalan kaki dari depan kantor PCNU Situbondo, menuju ke halaman Pondok Pesantren Salafiyah Syafiyah, Sukorejo, Kecamatan Banyuputih.
Ketua PCNU Situbondo, Kiyai Muhyiddin Khotib mengatakan, napak tilas pejuang bangsa ini khusus pejuang KHR As'ad Syamsul Arifin.
Tujuannya, kata Kiai Muhyiddin, untuk belajar sejarah dengan cara jalan kaki yang dilakukan oleh pejuang bangsa kita yang menyelamatkan bangsa ini.
Baca juga: Sudah Dilayani, Pria Hidung Belang di Situbondo Malah Berbuat Jahat ke PSK, Ending Tragis
Baca juga: Bola Melayang Berakibat Fatal, Dua Pemotor di Situbondo sampai Terjatuh, Sekolah Kena Imbas
"Kita ingin membangkitkan semangat juang anak muda saat ini untuk mengikuti langkah beliau ( KHR Asad Syamsul Arifin, Red) dalam mempertahankan dan menjalankan tugas kenegaraan sebagai warga negara," ujar Kiai Muhyiddin Khotib kepada Surya (grup TribunJatim.com) di sela acara pelepasan peserta napak tilas tersebut.
Selian itu, pihaknya berharap ada nilai di NU itu, setiap langkah dan nafas yang dikeluarkan memiliki nilai yang cukup tinggi.
"Khususnya bukan hanya kemaslahatan dunia, akan tetapi nanti bisa menimbulkan cinta pada ulama dan Insya Allah kita kumpul dengan mereka," kata pria asal Ponpes Sukorejo ini.
Muhyiddin menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti julmah massa yang akan berangkat mengikuti Napak tilas tersebut.
"Kalau yang mendaftar jumlah ada sekitar 3 ribu orang," tukasnya.
Menurutnya, napak tilas tidak hanya diikuti masyarakat umum, melainkan juga diikuti para siswa serta masyarakat dari Bondowoso, Madura, Probolinggo, Banyuwangi.
"Napak tilas ini sifat nasional dan tidak hanya diikuti warga Situbondo, tapi masyarakat diluar Situbondo juga ikut," ungkapnya.
Sementara itu, dalam sambutanya Bupati Situbondo, Karna Siswandi mengatakan, pada hari ini menggelar Napak tilas perjuangan KHR As'ad Syamsul Arifin.
Baca juga: Ditinggal Pemilik Kerja, Rumah di Situbondo Terbakar, Tetangga Teriak Tolong Lihat Kepulan Asap
"Ini belum seberapa dibandingkan perjuangan beliau (kHR As'ad Syamsul Arifi, Red). Ini hanya bagian kecil didalam rangka untuk mencintai para pahlawan nasional. Utamanya pahlawan dari Kabupaten Situbondo," ujar Bung Karna panggilan Bupati Situbondo.
Oleh karena itu, kata pria asal Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa ini berharap para pahlawan dijadikan suri tauladan bagi kita semuanya.
"Beliau berjuang dengan luar biasanya, bahkan saya mendengar tempat rapatnya ada disalah satu gua di Desa Kayu Emas didekat tanah merah," kata mantan Kadis PUPR Bondowoso dan Lumajang ini.
Untuk itu, sambung Bung Karna, pihaknya akan berusaha mencari tempat itu sebagai bentuk kecintaan kepada KHR As'add Syamsul Arifin.
Alasan kita melakukan napak tilas itu, kata Bung Karna, karena ini merupakan salah satunya diterima Pancasila sebagai satu asaz berbangsa dan bernegara di Indonesia.
"Ini tinta emas yang menjadi catatan penting bagi Situbondo yang lahir di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, yang harus diacungi jempol bagi bangsa Indonesia ini," katanya semangat.
Baca juga: Masuki Musim Hujan, BPBD Situbondo Hentikan Pengiriman Air Bersih untuk Warga
Seperti halnya yang disampaikan dalam debat calon bupati waktu itu, maka mulai itu pihaknya sudah memutuskan Kabupaten Situbondo menjadi kota santri Pancasila, karena satu satunya azas Pancasila lahir dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafiyah, Sukorejo, Situbondo.
"Mari kita bersama sama dan diniati melaksanakan Napak tilas ini sebaik baiknya sebagai wujud kecintaan kita kepada pahlawan nasional KHR Asad Syamsul Arifin," pungkasnya.
Usai melepas ribuan massa peserta napak tilas, rombongan Bupati dan Forkopimda menuju ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo untuk mengikuti upacara Hari Pahlawan di halaman Ponpes.
Berita Situbondo lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com