Berita Viral
Anak Keluarga Tewas di Kalideres Beri Susu & Sisiri Mayat Ibu, Saksi: Lampu Harus Mati saat ke Kamar
Ternyata anak dari keluarga yang tewas di Kalideres sudah menunjukkan gelagat aneh setelah kematian ibunya dan simpan jasadnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Kemudian, pada 13 Mei 2022, mediator dan pegawai koperasi datang ke rumah korban.
Baca juga: Anak dari Keluarga Tewas di Kalideres Hobi Baca Novel Kematian, Teman Kecil Bongkar Pergaulan: Sulit
Di sana, mereka sudah mencium bau busuk dari rumah itu.
"Saat ditanya, Budyanto menjawab bahwa got lupa dibersihkan," ucapnya.
Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya soal sertifikat rumah yang diketahui atas nama Margaretha.
Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.
"Diantar masuk ke dalam kamar begitu pintu kamar dibuka menyeruak bau lebih busuk lagi." pengakuan saksi.

Ternyata, ketika saksi masuk demi melihat kondisi Margaretha yang disebut sakit oleh keluarga, Dian sang anak melarang keduanya menyalakan lampu.
Kedua saksi mengatakan mereka tidak diperkenankan melihat sang ibu karena disebut sensitif terkena cahaya.
"Dian (anak Margaretha) bilang si ibu sedang tidur dan minta lampu jangan dihidupkan karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata Dian," ucapnya.
Baca juga: Penemuan Buku Berbagai Agama di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jakbar, Motif Kini Terungkap?
Selanjutnya, tanpa sepengetahuan sang anak, pegawai koperasi ini menghidupkan lampu flash handphone.
Seketika, saksi kaget dan menyatakan bahwa Margaretha sudah meninggal dunia.
"Yang bersangkutan langsung teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah jadi mayat," jelasnya.
Berdasarkan keterangan saksi ini, kata Hengki, pihaknya menarik kesimpulan bahwa ada satu korban yang sudah meninggal pada bulan Mei.
"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.

Kata polisi, pegawai koperasi sempat menyebutkan bahwa Margaretha sudah menjadi mayat, tetapi sang anak tidak membantahnya.