Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat

Arti Ritual Santhara dari Sekte Jain, Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat Diduga Anut Apokaliptik

Kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat diduga ada hubungannya dengan ajaran aliran tertentu, yaitu ritual Santhara.

Tribun Jakarta
Ilustrasi arti ritual Santhara yang diduga diikuti oleh satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Selain dugaan keyakinan apokaliptik, kasus satu keluarga tewas di Jakarta Barat juga diduga karena adanya ritual tertentu.

Kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat diduga ada hubungannya dengan anggota keluarga yang mengikuti ajaran aliran tertentu.

Ajaran tersebut mengarah ke ritual Santhara dalam prakteknya seseorang tidak makan dan minum selama 30 hingga 35 hari.

Ritual Santhara digunakan untuk mendapatkan kondisi Moksha atau melepas kebebasan dari ikatan duniawi dan lepas dari putaran reinkarnasi, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Kaget Tetangga Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat, 3 Bulan Lalu Ketemu Korban: Kaki Diikat Plastik

Baca juga: Cucu Bawa Mayat Kakek yang Dibunuh Keliling Kota, Berawal Jalan-jalan, Cuma Gegara Utang Rp 80 Juta

Sekte Jain yang mempraktikan ritual Santhara.

Sekte Jain berpendapat dengan cara itulah menundukan segala nafsu dan dimurnikan menuju kematian.

Pendapat lain juga dari sekte Jain kalau Santhara membersihkan karma lama dan mencegah adanya karma baru.

Dilansir TribunTangerang.com ( grup TribunJatim.com ) Presiden Jain Yuva Mahasabha Sachin Jain di India mengatakan bahwa Santhara bukan tentang kematian, melainkan jalan untuk mencapai Moksha, ini adalah cara untuk menghargai hidup dan mati.

Ritual ekstrem ini sebenarnya hanya bisa dilakukan atas izin dari guru spiritualnya dan keluarganya.

Di masa sulit tersebut para pelaku santahara akan didengarkan tulisan agama, meditasi dan intropkesi sampai meninggal dunia.

Baca juga: Sosok Pengirim Chat Terakhir ke HP Keluarga di Kalideres Terkuak? Wanita, Tulis Kata Emosi Negatif

Baca juga: Utang Rp 1,5 M Pemicu Skenario Urip Si Mayat Hidup, Awal Ide Terkuak: Bangkit dan Ganti Identitas

Keyakinan Apokaliptik

Diberitakan sebelumnya, mayat empat orang dalam satu keluarga ditemukan di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (15/11/2022).

Keempat jasad yang ditemukan dalam rumah tersebut yakni seorang bapak bernama Rudiyanto Gunawan (71), anak Dian (42), ibu bernama K. Margaretha Gunawan (66), dan paman bernama Budiyanto Gunawan (68).

Belakangan memang muncul dugaan penganut paham apokaliptik dalam kasus satu keluarga tewas di Jakarta Barat atau Kalideres itu.

Hal itu diutarakan kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala.

Ia menduga satu keluarga tersebut memiliki keyakinan apokaliptik.

Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Baca artikel terkait arti kata lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved