Berita Bojonegoro
150 Petani Bojonegoro Ramaikan Lokakarya Petani Berkisah, Program Sekolah Lapangan Pertanian
Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) bersama Yayasan Daun Bendera Nusantara (FIELD Indonesia) berhasil menggelar Lokakarya Petani Berkisah.
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) bersama Yayasan Daun Bendera Nusantara (FIELD Indonesia) berhasil menggelar Lokakarya Petani Berkisah, Program Pengembangan Sekolah Lapangan Pertanian.
Lokakarya Petani Berkisah yang mengusung suasana jagongan angkringan ini diikuti oleh 150 orang petani peserta Sekolah Lapangan Pertanian dari 8 desa di Kecamatan Gayam dan Kalitidu.
Lokakarya Petani Berkisah mengangkat tema “Petani Berdikari, Berdaya, dan Mandiri. Petani Jaya, Indonesia Bangkit” diselenggarakan di Desa Brabowan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, pada 28 November 2022.
Terdapat beberapa rangkaian acara dalam lokakarya ini.
Setelah pembukaan acara, peserta dan tamu undangan diajak untuk berkunjung ke lahan belajar sekolah lapangan hortikultura untuk melakukan petik dan tanam sayuran bersama.
Acara ini disambut dengan antusias oleh peserta, tamu undangan, maupun masyarakat sekitar yang turut hadir.
Baca juga: Bojonegoro Menunggu Juknis Inpres soal Pengadaan Mobil Listrik untuk Kedinasan
Tamu dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Wilker Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Forkopimcam Gayam, pemerintah desa, maupun EMCL antusias memetik aneka tanaman sayuran yang ada di lahan.
Lasmidi, petani peserta yang memandu jalannya kegiatan di lahan, menjelaskan aneka tanaman sayuran ditanam agar petani dapat belajar dan mengenali mana komoditas yang cocok di daerahnya sebagai komoditas alternative selain padi.
Tak hanya berkunjung dan panen di lahan sayuran, para tamu undangan juga diajak untuk meninjau rumah Agens Pengendali Hayati (APH) serta lokasi produksi kompos milik kelompok petani Sekolah Lapangan Desa Brabowan.
Berdasarkan keterangan petani pemandu di lokasi APH, Karji, petani peserta Sekolah Lapangan di Desa Brabowan sudah memproduksi APH lebih dari 1000 liter dan sudah digunakan oleh petani-petani di Desa Brabowan.
Acara dilanjutkan dengan dialog petani berkisah tentang upaya petani untuk mencapai kemandirian dan kedaulatannya.
Dialog dibalut dengan suasana angkringan serta diselingi dengan pertunjukan seni budaya lokal serta guyonan yang jenaka namun sarat akan makna.
Baca juga: Cinta Produk Lokal, Bojonegoro Fashion Street Fruit and Veggie Berlangsung Meriah
Petani menceritakan pengalamannya mengikuti Sekolah Lapangan Pertanian serta capaian-capaian yang mereka peroleh dalam kegiatan tersebut.
Di antaranya, petani peserta Sekolah Lapangan sudah mandiri pupuk organic dan pengendali hayati.
Tak hanya itu, petani juga menceritakan kegiatan Sekolah Lapangan telah mendapatkan dukungan dari beberapa pemerintah desa.
Adapun bentuk dukungan dari pemerintah desa tersebut adalah anggaran dana desa untuk ketahanan pangan yang digunakan untuk mendukung kegiatan petani peserta Sekolah Lapangan Pertanian.
Untuk melanjutkan dan mengembangkan capaian yang sudah diperoleh, dalam dialog petani dengan pemangku kepentingan yang hadir, perwakilan petani meminta kegiatan Sekolah Lapangan Pertanian untuk terus dilanjutkan sebagai upaya membangun kapasitas sumber daya manusia petani.
Dukungan mengalir dari para pihak yang hadir.
Pemerintah Desa Brabowan dalam sambutannya menyampaikan akan terus mendukung program ketahan pangan dengan ikut serta mensukseskan Kelompok Petani Sekolah Lapangan di desa Brabowan dengan menganggarkan dana pengembangan kapasitas sumber daya manusia (petani) di setiap APBDES tahun berjalan.
Begitupun dengan Camat Gayam, Aunur Rofiq, menyatakan mendukung kegiatan Sekolah Lapangan Pertanian untuk terus berlanjut dan berkembang.
Baca juga: Cuci Karpet Berujung Fatal, Balita 2 Tahun di Bojonegoro Tewas Terseret Air Sungai hingga 50 Meter
Aunur Rofiq pun juga menyatakan harapan Kecamatan Gayam dapat menjadi percontohan budidaya tanaman sehat dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati.
Beliau juga menegaskan Dana Desa memang menjadi amanah yang harus disalurkan sesuai peruntukkannya.
Dialog tersebut juga mendapatkan dukungan dari perwakilan EMCL, Ali Mahmud, yang menyatakan EMCL menjadi teman petani dan masyarakat sekitar, selalu siap mendukung pertanian berkelanjutan.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan ikrar petani yang dipimpin oleh Camat Gayam dan diikuti oleh seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir.
Ikrar Petani Sekolah Lapangan Bojonegoro
Kami Petani Sekolah Lapanagan Bojonegoro, berikrar :
Menjadi Petani yang Mandiri dan Berdaulat
1. Mandiri Pupuk
2. Mandiri Agen Pengendali Hayati
3. Mandiri Benih
4. Mandiri Pemasaran
Berita Bojonegoro lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com