Berita Gresik
Nasib Istri Pedagang Nanas di Gresik yang Suaminya Dibunuh Pesilat, Menjanda saat Hamil, 'Merantau'
Eko tewas dihabisi para pesilat di tempat ia berjualan, kawasan Pasar Gadung, Kecamatan Driyorejo. Nasib istrinya pilu.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh pilu nasib Nur Widya (21), istri pedagang nanas di Gresik bernama Eko Bayu Asmoro (21).
Eko, sang suami tewas dihabisi para pesilat di tempat ia berjualan, kawasan Pasar Gadung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada Selasa (15/11/2022), saat Nur Widya tengah hamil tua .
Para pelaku berasal dari perguruan silat dan ada yang masih berusia belasan tahun.
Mereka sempat memilih kabur saat korban sudah meninggal dunia, bahkan ada yang kabur ke luar kota.
Namun, lima di antara mereka telah ditangkap Markas Polres Gresik .
Baca juga: Tampang 2 Pesilat yang Tewaskan Pedagang Nanas di Driyorejo Gresik, Kini Sembunyi di Luar Kota
Mereka adalah AER berusia 33 tahun warga Desa Jejel, Ngimbang, Lamongan.
DNA yang masih 19 tahun adalah warga Gadung, Driyorejo, lalu M Ake berusia 18 tahun warga Perum Griya Kencana, Mojosarirejo, Driyorejo.
Lalu ada ALS berusia 28 tahun warga Desa Gadung, Driyorejo, dan AJP berusia 19 tahun warga Randegansari, Driyorejo.
Satreskrim Polres Gresik mengamankan tiga dari tujuh pelaku terlebih dahulu.
Yakni AE yang masih berusia 22 tahun, DN masih 18 tahun, dan MA yang berusia 18 tahun.
Baca juga: Sosok 5 Pesilat yang Habisi Nyawa Pedagang Nanas di Driyorejo Gresik, Sempat Takut dan Kabur
Dua pelaku lagi yang menyerahkan diri karena diantar orang tua adalah AJ berusia 18 tahun dan AL berusia 29 tahun.
"Tadi pagi diserahkan keluarganya," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan, Senin (21/11/2022).
Alumnus Akpol 2002 ini menambahkan, pengeroyokan yang terjadi di kawasan Pasar Gadung, Kecamatan Driyorejo, ini ternyata juga menyertakan pelaku lainnya.
Bahkan berjumlah tujuh hingga sembilan pelaku.
"Dari keterangan yang didapat dari para tersangka ada indikasi ikut terlibat pengeroyokan."
"Namun akan kami kembangkan untuk penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus ini." tambahnya.
Sementara itu polisi masih mengejar dua pelaku lainnya yang masih buron.
Diketahui kedua pelaku adalah Totok Sugiarto, usia 31 tahun, asal Desa Babad, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro.
Kemudian Ferdi Firmansyah berusia 21 tahun, asal Desa Gadung, Driyorejo, Gresik.

Nasib Istri Eko
Nur Widya sang istri ditinggal merantau ke Gresik dalam keadaan hamil di Desa Sumberejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro.
Sudah tiga bulan, Nur Widya ditinggal Eko berjualan nanas di area Pasar Gadung, Driyorejo.
Korban merantau demi memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya di Bojonegoro.
Kini, harapan melihat buah hatinya yang akan lahir di dunia dua bulan lagi pun sirna.
Nur Widya mendapat kabar bahwa suaminya meninggal.
Baca juga: Kronologi 7 Pesilat Lakukan Pengeroyokan Hingga Penjual Nanas Tewas di Gresik, Berawal dari Kaos
Nur Widya harus menerima kenyataan pahit itu, rumah tangganya yang baru berusia setahun harus berakhir dengan tragis.
Jasad korban telah disemayamkan di pemakaman setempat.
Nur Widya tidak bisa lagi melihat suaminya yang bekerja keras rela merantau demi keluarga.
Nur Widya akan melahirkan anak pertamanya tanpa didampingi korban.
Sang jabang bayi menjadi yatim.

Dihubungi melalui sambungan seluler, Kepala Desa Sumberejo Nur Hadi membenarkan korban adalah warganya, meninggalkan istri yang sedang hamil.
"Usia kandungan istrinya baru tujuh bulan. Korban berjualan buah keliling, lebih banyak merantau ke luar daerah untuk jualan," ucapnya, Minggu (20/11/2022).
Lebih lanjut, Nur Hadi menuturkan sejak dulu korban dikenal sebagai pekerja keras, terbiasa merantau untuk berdagang ke luar daerah Bojonegoro.
Seperti ke Blora, Jawa Tengah hingga ke Gresik.
Saat merantau di Gresik menjadi tempat terakhir korban.
Nur Hadi berharap para pelaku segera ditangkap dan menerima hukuman yang setimpal atas perbuatan menganiaya warganya hingga tewas.
Kronologi Kejadian
Diduga penganiayaan kepada korban hanya dipicu baju perguruan silat yang dipakai korban.
Hal ini membuat korban menjadi sasaran amuk tujuh pemuda.
"Korban memakai kaos perguruan silat, hanya dipakai saja."
"Kemudian didatangi oleh sejumlah orang lalu dianiaya hingga tewas," kata Kapolres Gresik, AKBP Mochamad Nur Azis, pada Kamis (17/11/2022).
Baca juga: Pedagang Nanas di Gresik Tewas Dikeroyok Pesilat, Buat Klarifikasi Lalu Dihajar Lagi,Kaos Jadi Sebab
Para pelaku pengeroyokan pedagang nanas hingga tewas masih sempat menyuruh korban membuat klarifikasi.
Padahal korban hanya kebetulan saja memakai kaos salah satu perguruan silat.
Namun tetap saja para pelaku yang berasal dari perguruan silat membabi buta melakukan pengeroyokan.
Hasil dari interogasi kepada para pelaku, korban membuat klarifikasi dalam bentuk surat.
Dituliskan bahwa korban Eko Bayu Asmoro bukanlah anggota perguruan silat.
"Korban sudah membuat surat klarifikasi setelah itu, tetap dilakukan pengeroyokan sampai meninggal dunia," kata Azis, Kamis (1/12/2022).
Bagi para pelaku, mereka tetap tidak terima korban pakai baju perguruan silat.
Mereka melakukan penganiayaan secara bergantian hingga korban terkapar tidak bernyawa.
"Para tersangka ini tidak terima korban pakai baju perguruan silat."
Korban dianiaya berulang kali hingga mengalami pendarahan di otak.
Azis menambahkan, diketahui luka di bagian kepala korban berdasarkan hasil visum.
"Hasil autopsi pendarahan di otak," tambahnya.
Korban juga mengalami lebam di bagian mata dan mengeluarkan ingus di bagian hidung.
Korban ditemukan meninggal dunia hanya mengenakan celana pendek dan sarung yang menempel di badan.
Berita pedagang nanas dikeroyok pesilat lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com