Anak Bunuh Keluarga di Magelang
Gaya Hidup 'Selangit' Pembunuh Sekeluarga di Magelang, Ngakunya Iri ke Kakak Ternyata Dimanja Ortu
Fakta tentang pria Magelang yang tega membunuh ayah, ibu dan kakak kandungnya itu diungkap oleh orang-orang terdekat.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap gaya hidup tinggi pembunuh sekeluarga di Magelang, Dhio Daffa Syahdilla (22).
Fakta tentang pria Magelang yang tega membunuh ayah, ibu dan kakak kandungnya itu diungkap oleh orang-orang terdekat.
Padahal di depan polisi, Dhio mengaku iri dengan perlakuan orang tuanya ke kakak.
Apakah Dhio akan terus berbohong?
Dhio diketahui meracuni keluarganya menggunakan sianida dan arsenik di rumah mereka di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Keluarga hingga teman pun tak habis pikir.
Apalagi selama ini keluarga mereka dikenal sangat berkecukupan dan harmonis.
Termasuk yang terheran-heran tak percaya dengan kenekatan Dhio adalah Adrinan, sahabatnya.
Baca juga: Pembunuh Keluarga di Magelang Iri Sikap Orang Tua ke Kakak, Merasa Tak Dianggap, Responsnya Beda
Sepengetahuan Adrinan, tak ada alasan bagi Dhio untuk meracuni keluarga yang telah memanjakannya.
Apalagi mengingat mendiang Abbas Ashar (58) dan Heri Riyani (54), selalu memenuhi gaya hidup Dhio yang terbilang memiliki standar tinggi.
Tak hanya orangtuanya, Dhio juga tega meracuni sang kakak Dhea Choirunnisa (25) yang dikabarkan akan segera menikah.
Pelaku yang kini sudah ditahan oleh polisi, membunuh keluarganya dengan memberi minuman teh dan kopi bercampur racun sianida yang dibelinya secara online.
"Jujur enggak nyangka banget dan masih enggak percaya sih Dhio bisa setega itu," aku Adrinan dikutip kanal YouTube KOMPASTV via TribunWow, Jumat (2/12/2022).
"Selama saya mengenal dia, memang dari pihak orangtua penginlah anaknya itu apa-apa enak. Dari orangtua juga saya rasa kecukupan banget untuk membiayai dia."
Baca juga: Alasan Sebenarnya Dhio Bunuh Sekeluarga di Magelang Ternyata karena Butuh Uang? Paman: Korban Sehat
Ia lantas membenarkan saat ditanya apakah Dhio punya kecenderungan dimanja oleh mendiang orangtuanya.
"Bisa dibilang kayak gitu sama orangtuanya," angguk Adrinan.
Dalam kesehariannya, Dhio dikenal punya standar hidup tinggi di atas teman lain.
"Kalau Dhio ya lumayan standar dia agak tinggi memang."
Ia juga dinilai tergolong royal terhadap teman yang dekat dan membuatnya nyaman.
"Dia royal tapi pilih-pilih kalau menurut saya, kalau enggak dekat banget dia agak pelit," ungkap Adrinan.
"Kalau sudah benar-benar dia nyaman sama seseorang itu pasti royalnya," tandasnya.
Sementara itu kepada penyidik, Dhio mengaku sakit hati dengan keluarganya sejak lama.
Pasalnya menurut Dhio, saat Dhio curhat ke orangtua kerap tak direspon.
Dhio merasa orangtua lebih perhatian pada kakak perempuannya.
"Pertama ya rasa sakit hati yang udah lama, intinya dari hal sepele pun kadang saya cerita responnya beda," ucap Dhio Daffa Syahdilla.
"Beda kalau pas sama kakak," imbuhnya.
Baca juga: Padahal akan Nikah, Dhea Malah Tewas Diracun Adik, Pembunuh Keluarga di Magelang Terancam Hukum Mati
Mendengar ucapan Dhio Daffa Syahdilla, penyidik tak percaya.
"Itu perasaan kamu saja," ucap penyidik dengan tegas.
Dengan tangan terborgol, Dhio Daffa Syahdilla menegaskan hal tersebut benar terjadi dan bukan perasaanya saja.
"Emang iya pak," ucap Dhio Daffa Syahdilla.
"Saya lihat kebanyakkan kalau saya curhat atau apa enggak dianggap," imbuhnya.
Baca juga: Firasat Terakhir Kakak Keluarga di Magelang Sebelum Dibunuh Adik, Singgung Racun: Nape Kaku Banget
Curhatan Dhio Daffa Syahdilla rupanya tak sejalan dengan fakta yang ada.
Paman Dhio Daffa Syahdilla, Sukoco mengatakan Abbas Ashar dan Heri Riyani sangat memanjakan anak bungsunya tersebut.
"Saya meluruskan berita simpang siur bahwa pengakuan dari tersangka bahwa dia itu sebagai tulang punggung itu sama sekali tidak benar," tegas Sukoco dikutip KOMPAS TV, Selasa (29/11/2022).
"Bahkan justru yang merusak dana-dana milik orangtua itu tersangka sendiri."
Dengan kepandaiannya bersilat lidah, Dhio membohongi keluarganya agar bisa memperoleh uang dalam jumlah besar.
"Dengan berbagai alasan, kebohongan-kebohongan, pandai dalam memberikan suatu masukan pada orangtua, sehingga dana-dana orangtua digerogoti oleh tersangka," beber Sukoco.
Baca juga: Kebohongan Anak yang Racuni Keluarga di Magelang Dikuak Kerabat, Bantah soal Motif: Orang Tua Ngasih
Saat adiknya masih hidup, Sukoco mengaku pernah mendengar cerita bahwa Dhio diberi jatah Rp 32 juta sebulan untuk membayar kursus.
Namun saat ditegur, orangtua korban justru enggan melakukan pengecekan dan percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.
"Seperti waktu almarhuman adik saya, Heni Riyani, pernah beberapa bulan yang lalu ketemu sama saya, mengatakan bahwa, 'Mas, ini untuk pengeluaran Dhio satu bulan itu Rp 32 juta, untuk kursus bahasa Inggris, belum yang lain-lainnya," tutur Sukoco.
"Saya katakan, 'Apakah tidak kau cek di mana dia kursus, benar atau tidaknya?', tapi almarhumah, 'Wes aku percoyo, yakin'. imbuhnya.