Berita Jatim
Halaqah Fikih Politik, Katib PBNU Sampaikan Pesan Penting Soal Bangsa dan Negara
Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Hilmy Muhammad mengingatkan kehadiran negara harus berorientasi kesejahteraan
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Hilmy Muhammad mengingatkan kehadiran negara harus berorientasi kesejahteraan serta stabilitas keamanan.
Hal ini merupakan pentingnya pemahaman politik kebangsaan hingga politik keilahian.
Pernyataan demikian, disampaikan dalam rangkaian seri Halaqah Fikih Peradaban, bertajuk 'Fikih Siyasah (Fikih Politik) dan Negara Bangsa' yang berlangsung di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Rabu (7/12/2022).
Menurutnya, kenyataan soal tanah air dalam wujud negara di bumi Nusantara adalah Al-wathon al-khas, al-balad al-khas yakni tanah air secara khusus yang telah didirikan dan dibangun serta mendapat dukungan mayoritas umat Islam.
"Karena itu, kita mengenal Hubbul wathan minal iman atau cinta tanah air bagian dari iman karena kita berada di Indonesia. Hal itu sudah ditegaskan para ulama terdahulu, khususnya muassis (pendiri) Nahdlatul Ulama," Gus Hilmy yang juga Anggota DPD RI dari Yogyakarta, dikutip dalam keterangan tertulis.
Gus Hilmy lantas menyitir pemikiran Imam al-Ghazali, penulis magnum opus Kitab Ihya' Ulummiddin.
Bahwa, negara dan agama adalah saudara kembar.
"Agama merupakan dasar, sedangkan negara adalah penjaganya. Sesuatu yang tanpa dasar akan runtuh, dan dasar tanpa penjaganya akan hilang” ucap Gus Hilmy.
Baca juga: Gerindra Jatim Respons Pernyataan Ketum PBNU, Singgung Soal Politik Kebangsaan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com