Berita Surabaya
Jeritan Parau Minta Tolong Terdengar Pilu, Warga Kaget Lihat Pasutri Lansia di Surabaya Terbakar
Sepasang suami istri (pasutri) berusia lanjut diduga berusaha mengakhiri hidup dengan cara tak wajar membakar diri
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Hingga siang hari, sekitar pukul 12.00 WIB atau sekitar 12 jam pascakejadian, kedua orang korban masih menjalani perawatan medis di IGD RSUD dr Soetomo Surabaya.
Bahkan, kondisi keduanya masih harus menjalani tahapan observasi medis secara khusus. Dan belum diperbolehkan untuk ditemui atau dijenguk oleh pihak anggota keluarga.
"Update kesehatan, masih disterilkan dulu, belum bisa dijenguk. Anaknya yang laki-laki di sana. Saya belum bisa ke sana. Di sini enggak ada orang. Makanya saya ke sini," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Tambaksari Polrestabes Surabaya Kompol Ari Bayu Aji menduga, insiden tersebut merupakan upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh kedua pasutri berusia lanjut tersebut.
Diduga, pasutri tersebut berusaha mengunci diri di dalam kamar mandi. Kemudian, keduanya menyiramkan cairan bahan bakar pada tubuh mereka, lalu membakar tubuhnya.
Mengenai cairan bahan bakar yang digunakan keduanya sebagai sarana aksi percobaan mengakhiri hidup tersebut. Bayu menduga, keduanya memakai bahan bakar jenis minyak tanah.
"Percobaan bunuh diri. Enggak ada (cekcok). Tadi anaknya sudah ke sini (dimintai keterangan) belum ada keterangan terkait cekcok. Infonya, kayak minyak tanah (bahan pembakar) iya info dari Inafis Polrestabes Surabaya. Iya di dalam, keduanya, pintu dikunci dari dalam," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com
Mengenai motif yang mendasari aksi nekat pasutri lansia itu. Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya Iptu Agus Yogi menduga, keduanya merasa putus asa karena tak kunjung sembuh mengidap sejumlah penyakit selama bertahun-tahun.
"Iya sementara itu (percobaan bunuh diri). Karena terkunci di kamar mandi sendiri. Dan ada kain ada bau BBM ada korek. Dia menderita penyakit sudah tua. Penyakit istri dan suami berbeda," ungkap Iptu Agus saat dihubungi TribunJatim.com
Yogi mengaku, pengembangan penyelidikan atas insiden tersebut masih terus dilakukan. Mengingat pihak korban belum dapat dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Namun, saat ini, pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari bekas pakaian kedua korban yang hangus.
Kemudian, sebuah korek api gas yang diduga kuat digunakan oleh mereka memantik nyala api.
Dan beberapa benda-benda bekas terbakar yang akan diuji ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim, guna memastikan bahan cairan pembakar yang digunakan keduanya.
"Iya mengunci diri. Kalau baunya minta tanah. Tapi nanti kami cek ke labfor. Koreknya korek biasa, korek jes," pungkasnya.
Disclaimer: