Berita Surabaya
5 Daerah di Jatim Jadi Perluasan Uji Coba Penerapan Full Cycle Solar Subsidi, 1 QR Code 1 Kendaraan
Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menambah lima daerah baru perluasan full cycle solar subsidi.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menambah kota atau daerah di Jawa Timur yang menjadi lokasi uji coba penerapan subsidi tepat secara menyeluruh atau full cycle untuk produk solar subsidi.
Jumlah itu mengikuti kota dan kabupaten secara nasional yang sebelumnya 11 daerah, mulai 26 Desember diperluas menjadi 34 daerah di seluruh Indonesia.
"Di Jatim, ada penambahan lima kota dan kabupaten. Yaitu Kabupaten Kediri, Kota Madiun, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Mojokerto," kata Deden Mochammad Idhani, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Minggu (1/1/2023).
Sebagai tahap pertama, Kota Mojokerto, Kota Kediri dan Kabupaten Lumajang menjadi daerah uji coba.
Dengan demikian total ada delapan kabupaten/kota di Jawa Timur yang sudah menerapkan subsidi tepat secara menyeluruh untuk produk solar subsidi.
Deden menambahkan melalui uji coba itu, Pertamina terus mengedukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya dan mendapatkan QR Code.
Baca juga: 3 Wilayah di Jatim Mulai Terapkan Uji Coba Full Cycle Solar Subsidi, Beli Melalui QR Code Pertamina
”Pertamina menyediakan help desk atau booth untuk memudahkan masyarakat yang ingin dibantu untuk mendaftar,” jelas Deden.
Help desk ini berada di jalur terpisah sehingga tidak mengganggu antrean masyarakat yang akan membeli BBM.
Pertamina menyiagakan petugas di 1.300 booth pendaftaran yang bisa membantu masyarakat melengkapi data dan dokumen di website.
Satu QR Code berlaku untuk satu kendaraan.
"Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan QR Code atau sudah terdaftar di website Subsidi Tepat, bisa membeli Solar subsidi dengan volume sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni 60 liter per hari untuk roda 4 pribadi, 80 liter per hari untuk roda 4 angkutan barang dan umum dan untuk angkutan barang dan umum roda 6 atau lebih dibatasi maksimal 200 liter per hari per kendaraan," beber Deden.
Sementara bagi masyarakat yang belum memiliki QR Code atau belum terdaftar akan tetap dilayani pembelian solar subsidi namun dengan volume yang diatur yakni maksimal 20 liter/hari dan dilakukan pencatatan nomor polisi kendaraan di mesin EDC SPBU.
Baca juga: Habiskan Rp 96 Juta, Papan Nama Jalan Solar Cell Terpasang di 20 Titik Kawasan Kabupaten Probolinggo
Untuk mendaftar melalui website subsidi tepat bisa dilakukan dengan cara seperti berikut :
1. Masuk ke website subsiditepat.mypertamina.id
2. Mengisi dan melengkapi seluruh persyaratan dan dokumen yang diperlukan, lalu mengupload seluruh dokumen tersebut ke website.
"Setelah semua persyaratan dan dokumen terpenuhi, maka masyarakat tinggal menunggu verifikasi data maksimal 7 hari kerja. Masyarakat bisa mengecek status verifikasi secara berkala di website," papar Deden.
3. Jika data sudah cocok, masyarakat akan mendapat QR Code untuk kendaraannya.
4. Jika ditolak, maka akan ada pesan mengenai persyaratan atau dokumen apa yang belum sesuai untuk kemudian dapat dibetulkan terlebih dulu.
Meskipun disebutkan bahwa verifikasi membutuhkan waktu hingga tujuh hari, namun berdasarkan testimoni sebagian konsumen, ada yang sudah mendapatkan pemberitahuan dalam waktu 1-3 hari kerja.
"Lalu bagaimana mekanisme penggunaan QR Code? Konsumen solar JBT (Jenis BBM Tertentu) dapat langsung menunjukkan QR Code kepada operator SPBU untuk discan sebelum melakukan transaksi pembelian Solar JBT di SPBU," ungkap Deden.
Baca juga: Nelayan di Gresik Keluhkan Kelangkaan Solar hingga Tak Bisa Melaut: Padahal Harga BBM Sudah Naik
Jika sudah discan dan data dinyatakan cocok, operator SPBU akan melayani pengisian solar subsidi sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/2020.
QR Code tidak wajib menggunakan handphone.
Masyarakat bisa memprint dan membawa hardcopy ke SPBU.
Menurut Deden, uji coba ini merupakan bagian dari menguji kesiapan dan keandalan sistem digitalisasi dalam mendukung penyaluran solar subsidi lebih tepat sasaran.
Keandalan yang diuji adalah infrastruktur digital di SPBU, antara lain EDC QR Code, keandalan sinyal dan kesiapan perangkat lainnya.
Pertamina juga memastikan kesiapan seluruh pengawas dan operator SPBU terlatih dan memahami mekanisme program subsidi tepat, sehingga layanan tetap cepat dan mudah.
”Seluruh masyarakat tetap dilayani, baik yang sudah memiliki QR Code maupun belum,” ujar Deden.
Berita Surabaya lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Pertamina Patra Niaga
Jawa Timur
full cycle
solar subsidi
Deden Mochammad Idhani
QR Code
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.