Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kuota Haji 2023 Bertambah 221.000, Tak Ada Batasan Usia, Ahli Epidemiologi: Harus Vaksin Meningitis

Menag Yaqut Cholil Qoumas: kuota haji Indonesia 2023 bertambah 221.000. Ahli Epidemiologi sarankan wajib vaksin meningitis dan booster Covid-19.

Editor: Hefty Suud
AFP/FAYEZ NURELDINE
ILUSTRASI - Ratusan ribu jemaah haji melaksanakan shalat Ashar, saat seratusan jamaah yang mengalami cacat tubuh mengelilingi Kakbah melalui jembatan yang dibangun khusus untuk para penyandang cacat di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (8/10/2013). 

TRIBUNJATIM.COM - Kuota Haji Indonesia 2023 bertambah.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tentang penyelenggaraan ibadah Haji 1444 H/2023 M.

Tahun ini, kuota Haji Indonesia 2023 bertambah menjadi 221.000.

Kesepakatan tersebut ditandatangani hari ini oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.

Kuota tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus.

Adapun untuk petugas, kuotanya untuk tahun ini sebesar 4.200.

"Alhamdulillah misi haji 2023 dimulai. Saya menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota Haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000 jemaah," kata Menag dalam siaran pers, Senin (9/1/2023).

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Selain tentang kuota, kesepakatan ini juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji.

Menag mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia untuk Hajai 2023.

Sebelumnya, karena pandemi, Pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji.

Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun. 

"Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji," tegas Menag. "Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," lanjutnya.

Baca juga: Live RCTI, Link Streaming Vietnam vs Timnas Indonesia Piala AFF 202: Akses di Sini Gratis Lewat HP

Diketahui, sebelumnya Yaqut sengaja datang dan menghadiri persiapan Muktamar Haji yang diselenggarakan Arab Saudi untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia.

Pria yang akrab disapa Gus Men ini mengatakan, antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang.

Ia berharap, ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji.

"Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujar Yaqut.

Di sisi lain, Menteri Tawfiq mengaku sangat senang bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia.

Apalagi, Indonesia adalah negara penting bagi Saudi.

Namun, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.

Baca juga: Masa Tunggu Haji Sumenep, Daftar Sekarang 34 Tahun Lagi Baru Berangkat

Baca juga: 9 Arti Mimpi Naik Haji Menurut Islam, Pertanda Sembuh dari Penyakit hingga Memperoleh Keuntungan

"Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan. (Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," ucap dia.

Selain itu, saat ini sudah tidak ada lagi muassasah. Penyenggaraan haji dilakukan oleh syarikah atau perusahaan.

Ada enam syarikah (perusahaan) yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini.
Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan.

Menag Yaqut bertemu Menteri Haji Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah, di Jeddah.
Menag Yaqut bertemu Menteri Haji Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah, di Jeddah. (kemenag.go.id)

Menurut Tawfiq, para syarikah akan dihadirkan dalam Muktamar Haji, 9 Januari 2023 sehingga setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan.

Dalam Muktamar tersebut juga akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian.

"Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga. Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi," kata dia lagi.

Baca juga: Cerita Jemaah Haji Tulungagung Masih Tertinggal di Tanah Suci, Petugas: Belum Layak Dibawa Pulang

Vaksin meningitis dan vaksin booster Covid-19 untuk jemaah haji

Di tengah bertambahnya kuota Haji Indonesia 2023, ahli epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman mengimbau agar vaksin meningitis dan vaksin booster Covid-19 tetap diberikan untuk jamaah haji tahun ini.

Sebab, vaksin meningitis meningokokus masih wajib untuk calon jamaah haji.

Hanya jamaah umrah yang tidak wajib mendapat vaksin meningitis.

Selain itu, dia mengatakan bahwa vaksin Covid-19 diperlukan agar tubuh memiliki antibodi untuk melawan Covid-19.

"Vaksinasi penting. Apabila sudah lebih dari 2 tahun (mendapat vaksin) meningitisnya, atau bahkan belum pernah, harus," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

"Saya menyarankan harus vaksin meningitis, selain diperlukan dan bila memungkinkan vaksin flu, selain juga jangan lupa booster dari vaksinasi Covid-19," tutur Dicky lagi.

Baca juga: Vaksin Meningitis Menipis, Biro Perjalanan Haji dan Umrah di Jatim Dibuat Was-was: Syarat Wajib

Jemaah haji asal Kota Surabaya yang akan berangkat ke tanah Suci Juni lalu.
Jemaah haji asal Kota Surabaya yang akan berangkat ke tanah Suci Juni lalu. (TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway)

Pria yang pernah terlibat langsung menjaga tenaga kesehatan haji ini juga mengimbau calon jamaah haji menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) mulai sekarang.

Beberapa pola hidup sehat yang perlu diatur mulai saat ini adalah menjaga makan, makan dengan teratur, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga teratur minum obat bagi masyarakat yang memiliki penyakit komorbid.

Dicky menambahkan, pemerintah utamanya Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan perlu melakukan edukasi mulai sekarang hingga waktu keberangkatan haji.

Apalagi saat ini, usia maksimal jamaah haji tidak lagi dibatasi.

Calon jamaah haji yang memiliki usia di atas 65 tahun dipersilakan mengikuti ibadah haji.

"Terus melakukan edukasi literasi, promosi kesehatan, tentang bagaimana perilaku yang sehat saat melakukan ibadah haji, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, makan yang seperti apa. Itu menjadi hal yang penting diberikan pembekalan dari sekarang," ucap Dicky.

Sementara sesampainya di Arab Saudi, ia meminta jemaah untuk memakai masker dengan cara yang benar, mengenakan sandal, ikuti keselamatan jalan atau waktu ibadah untuk menghindari cedera, hindari daerah padat selama haji, dan lakukan ritual pada jam non puncak jika ada pilihan.

Kemudian, cukup minum air putih, minum air yang terjamin kebersihannya, gunakan gelas sendiri, cukup istirahat, kontak tenaga kesehatan jika mengalami keluhan kesehatan, kenakan tabir surya/payung, serta hindari berbagi alat kebersihan pribadi seperti handuk, sendok, piring, dan sikat gigi.

"Kalau makan, jangan makan yang tadi pagi (untuk siang hari). Makan yang ada harus dituntaskan dan tepat waktu, istirahat, melindungi diri dari cuaca panas, bawa obat pribadi dan lain-lain," jelas Dicky.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved