Berita Madura
Ancaman Demam Berdarah di Bangkalan, Ada Dua Nyawa Melayang, Anak Usia Sekolah Disebut Sangat Rentan
tren kasus kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bangkalan mulai kembali menunjukkan angka mengkhawatirkan. Bahkan ada dua nyawa melayang
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Setelah sempat melandai selama 5 tahun terhitung 2017-2021, tren kasus kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai kembali menunjukkan angka mengkhawatirkan.
Hingga Desember 2022 terdata 149 orang terjangkit, bahkan hingga dua nyawa melayang pada November dan Januari 2023.
Angka kasus kematian DBD sempat menggemparkan di tahun 2016, di mana terdata sejumlah 9 orang meninggal dunia.
Untuk menekan laju sebaran DBD, gelaran fogging hingga penekanan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pun dilakukan secara masif.
Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Bangkalan, Maryamah mengungkapkan, tren kematian DBD selepas tahun 2016 mulai melandai dan cenderung stagnan.
Baca juga: Serangan DBD dan Cikungunya Dipicu Cuaca Ekstrem, Satu Pasien di Tulungagung Meninggal Dunia
“Selama periode 2015-2021 terdata hanya satu orang meninggal dalam setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2021 terdata nol kematian. Namun pada November 2022 dan Januari 2023 masing-masing terdata satu kasus kematian, Puskesmas Jaddih dan Tragah,” ungkapnya kepada Tribun Madura, Rabu (11/1/2023).
Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Bangkalan menyebutkan, laporan kasus DBD hingga Desember 2022 terdata sejumlah 149 kasus.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai jumlah 140 kasus.
Di tahun 2020, terdata sejumlah 104 kasus atau lebih rendah dari tahun 2019 yang mencapai hingga sejumlah 171 kasus. Di tahun 2018 sejumlah 111 kasus dan di tahun 2017 hanya terdata sejumlah 77 kasus.
Baca juga: Waspada Penyakit DBD di Musim Hujan, Dinkes Malang Ingatkan Warga Jaga Kebersihan Sanitasi Rumah
Maryamah menjelaskan, hasil analisa Dinas Kesehatan Bangkalan di tahun 2021 menyebutkan, kasus DBD menyerang rata-rata anak usia 5-14 tahun atau di angka 48 persen, balita usia 1-4 di angka sekitar 12 persen, dan sisanya 15-44 tahun 30 persen. Total usia 5-44 tahun hampir 80 persen.
“Anak usia sekolah sangat rentan karena imunnya lebih rendah, terutama anak usia balita. Memang anak-anak yang rentan kendati tidak menutup semua umur terjangkit. Karena nyamuk Aedes Aegypti kan aktifnya pagi sampai sore hari, di situlah anak-anak beraktifitas,” jelas Maryamah.
Berdasarkan distribusi sebaran kasus DBD di 22 puskesmas se Kabupaten Bangkalan terhitung hingga November 2022, Puskesmas Kota dan Puskesmas Geger berada di urutan pertama dengan jumlah 17 kasus.
Diikuti Puskesmas Kamal dengan jumlah 14 kasus, dan masing-masing sebanyak 11 kasus di Puskesmas Burneh, Konang, Arosbaya, Klampis, dan di urutan kedelapan yakni Puskesmas Tongguh (Arosbaya) sejumlah 10 kasus.
Sementara di tahun 2021, Puskesmas Kamal berada di urutan pertama dengan jumlah 18 kasus, diikuti Puskesmas Kota dan Sukolilo masing-masing sejumlah 16 kasus, di urutan keempat Puskesmas Socah sejumlah 13 kasus, Puskesmas Blega 11 kasus, dan Puskesmas Geger di urutan keenam dengan jumlah 10 kasus.
“Kecamatan Kota rangking satu hingga November 2022. Lokus endemik DBD ada Kelurahan Pejagan, Demangan, apalagi Kelurahan Pangeranan. Kemarin kami sudah lakukan fogging, kami juga tekan perilaku PSN. Terutama di tempat yang banyak kasus DBD. Untuk yang di wilayah kecamatan dilakukan pihak puskesmas,” pungkasnya.
kasus kematian DBD
TribunJatim.com
ciri-ciri DBD
Tribun Jatim
Bangkalan
kasus DBD di Bangkalan
berita Madura
Didekati Malah Kabur, Pemotor Terjatuh Usai Sempat Keluarkan Sajam saat Dipepet Polisi di Bangkalan |
![]() |
---|
Masalah Sepele Jadi Motif Pembacokan di Stadion Gelora Bangkalan, Pelaku Tersinggung Diledek |
![]() |
---|
Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal |
![]() |
---|
Akhir Nasib Maling di Sampang Gondol Motor Dinas BPKAD, Ditangkap Tanpa Perlawanan |
![]() |
---|
Dipanggil Malah Kabur, Pria di Sampang Ini Babak Belur Dihajar Warga Hingga Tak Sadarkan Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.