Berita Tulungagung
Konvoi Ujungnya Malah Lempar Batu hingga Pengeroyokan, 18 Pesilat di Tulungagung Ditangkap
Sebanyak 18 anggota perguruan pencak silat di Kabupaten Tulungagung ditangkap polisi karena dugaan melakukan pengeroyokan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
Enam pengeroyok ini berhasil diamankan, satu di antaranya masih di bawah umur.
Baca juga: Insiden Ngadiluwih, Oknum Perguruan Silat di Kediri Diduga Rusak Rumah dan Kendaraan Warga
Selain pasal pengeroyokan, polisi juga menjerat mereka dengan pasal 368 KUHPidana tentang perampasan.
Sehingga saat ini total ada 14 pendekar yang mendekam di tahanan, sedangkan 4 lainnya dikenakan wajib lapor.
"Tindakan tegas kami terapkan kepada siapa saja yang melakukan kekerasan. Tidak peduli dari perguruan silat mana," tegas Agung.
Lebih jauh Agung mengatakan, dengan skala gesekan antar pendekar yang massif, kepolisian mengambil sikap tegas.
Salah satunya melarang segala bentuk konvoi yang dilakukan perguruan pencak silat di wilayah Tulungagung.
Kebijakan ini berbeda dengan sebelumnya, karena polisi selalu mengawal konvoi perguruan pencak silat, dengan alasan keamanan.
"Kapolres juga sudah menegaskan, setiap ada konvoi akan langsung dibubarkan. Tidak ada lagi pengawalan seperti dulu," ucap Agung.
Selain itu polisi juga memberi perhatian pada warga yang mengenakan atribut pencak silat di tempat umum.
Baca juga: Nasib Tragis Pedagang Nanas di Gresik, Temui Ajal Hanya karena Pakai Kaus Perguruan Silat
Sebab selama ini atribut seperti kaus kerap memicu gesekan dengan anggota perguruan silat lain.
Polisi sebatas memberi imbauan agar tidak mengenakan atribut pencak silat, dengan pertimbangan keamanan.
"Kami tidak bisa melarang, tapi kami sarankan untuk tidak dipakai. Kalau ketemu kami minta untuk dibalik, dari pada jadi sasaran anggota perguruan silat lain," katanya.
Lebih jauh, polisi menilai saat ini konflik antar anggota perguruan pencak silat sudah genting.
Karena arahnya sudah pada aksi kekerasan dan mengancam nyawa orang lain.
Apalagi banyak masyarakat yang juga menjadi korban, seperti rumah atau mobilnya dilempari baru, atau spionnya dipatahkan saat berpapasan dengan konvoi perguruan pencak silat.
"Ini juga sudah berlarut-larut, setiap ganti Kapolres, ganti Bupati selalu MoU, selalu ikrar. Tapi ternyata kekerasan terus terulang dan tidak pernah ada perubahan," tandas Agung.
Berita Tulungagung lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
perguruan pencak silat
Tulungagung
pengeroyokan
Polres Tulungagung
AKP Agung Kurnia Putra
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.