Sempat Diblokir, Rekening Penjual Kerupuk di Pamekasan Dibuka, Lega Bisa untuk Persalinan Istri

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Ilham Wahyudi (39) warga Desa Buddih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura mengaku lega setelah pemblokiran nomor rekeningnya dibuka oleh Bank Central Asia (BCA).

Sebelumnya, nomor rekening milik penjual kerupuk di Pamekasan ini diblokir oleh BCA atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pemberitahuan pemblokiran rekening itu ia terima pada Senin, 16 Januari 2023 lalu dengan nomor surat R/35/DAK.01.00/20-23/01/2023 dari Kantor BCA Pamekasan.

Dalam surat itu tertulis bahwa rekening miliknya diblokir oleh BCA atas permintaan KPK sebagaimana dimaksud dalam surat nomor R/35/DAK.01.00/20- 23/01/2023.

Sejak pemblokiran itu, Ilham Wahyudi tidak bisa melakukan penarikan uang dari rekeningnya.

Namun rekeningnya masih bisa menerima transferan uang masuk.

Baca juga: Tabungan Sisa Rp2,4 Juta, Penjual Kerupuk di Pamekasan Syok Rekeningnya Diblokir Atas Permintaan KPK

Ilham Wahyudi menceritakan, sekira pukul 11.00 WIB, sebanyak tiga orang perwakilan dari BCA Pamekasan mendatangi rumahnya.

Tiga orang itu terdiri dari seorang perempuan Customer Service BCA Pamekasan, pengacara BCA Pamekasan dan satu pegawai BCA Pamekasan.

Kedatangan perwakilan BCA Pamekasan ke kediamannya ini untuk menyampaikan klarifikasi kekeliruan pemblokiran dan permohonan maaf.

Penuturan Ilham, alasan BCA memblokir nomor rekeningnya karena dirinya memiliki kesamaan nama, bulan dan tanggal lahir dengan salah satu tersangka kasus korupsi dana hibah Pemprov Jatim, yaitu Ilham Wahyudi alias Eeng.

"Dari BCA Pamekasan sudah menyampaikan maaf. Katanya nama dan tanggal lahir saya sama dengan tersangka korupsi dana hibah. Cuma beda nomor rekening dan alamatnya saja," kata Ilham kepada TribunMadura.com, Jumat (27/1/2023) malam.

Ilham mengaku bersyukur, berkat pemberitaan mengenai dirinya yang viral di berbagai media online, BCA langsung menindaklanjuti dengan cepat.

Saat ini ia mengaku lega karena nomor rekeningnya sudah tidak terblokir.

Sehingga sisa uang di ATMnya senilai Rp 2 juta lebih yang ia pinjam ke temannya bisa dipakai untuk persiapan biaya persalinan istrinya.