Berita Viral
Ibu Mahasiswa UI Korban Tabrakan Pensiunan Polisi Bongkar Ada Bujukan Damai, Ingat Dijuluki ‘Lemah’
Ibu mahasiswa UI yang tewas karena jadi korban kecelakaan pensiunan polisi sangat ingat diminta selesaikan kasus secara damai.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa kecelakaan yang terjadi pada Oktober 2022 lalu yang menimpa mahasiswa UI sampai meninggal dunia malah menyisakan kejanggalan.
Kejanggalan dirasakan keluarga Muhammad Hasya Atallah Syaputra, mahasiswa UI yang tewas karena kecelakaan beberapa waktu lalu.
M Hasya Attalah, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang dilindas mobil Pajero Sport, 6 Oktober 2022 lalu kini malah dijadikan tersangka.
Meskipun sang anak sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kasus tabrak lari mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Syahputra ini pun dihentikan oleh pihak kepolisian.
Polisi menutup penyelidikan terhadap kasus Hasya, seperti keterangan yang disampaikan oleh kuasa hukum keluarga mahasiswa UI tersebut.
Mengutip Kompas.com, M Hasya Attalah yang tewas karena ditabrak pensiunan Polri, AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono, kini justru ditetapkan sebagai tersangka.
Mirisnya lagi, pelaku pensiunan polisi yang diketahui berpangkat AKBP ini tidak mau bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Pelaku yang sudah melindas juga tak mau membawa dan menolong korban yang tewas terkapar di jalan untuk dibawakan ke rumah sakit.
Sang mahasiswa UI yang tewas dilindas Pajero Sport pensiunan polisi itu pun sekarang malah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Kisah Pria Poligami Ketiga Kali Viral di Medsos, 2 Istri Lain Mengakui Ikhlas Dimadu: Petunjuk Suami
Tim advokasi keluarga M Hasya Attalah, Indira Rezkisari, mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Iya, saya anggota tim advokasi kasus ini mengkonfirmasi almarhum Hasya ditetapkan sebagai tersangka," kata Indira Rezkisari, Kamis (26/1/2023) malam.
Namun Indira Rezkisari tak menjelaskan alasan M Hasya Attalah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kalau soal ini kami tidak bisa jawab. Yang bisa jawab polisi ya," ujar Indira Rezkisari.

Sementara itu pihak keluarga khususnya ibu M Hasya Attalah menyampaikan kekecewaan hingga mengingat apa yang pernah dilakukan pihak kepolisian terhadapnya.
Banyak kejanggalan muncul dalam kasus kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Muhammad Hasya Atallah Syaputra yang ditabrak hingga tewas oleh pensiunan polisi AKBP Purnawirawan Eko Setia Budi Wahono di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 lalu.
Sebelum korban yang kini tewas dijadikan sebagai tersangka, orangtua korban mengaku pernah diajak berdamai oleh pihak kepolisian.
Dikutip Tribun Jatim dari TribunJakarta, ibu korban bahkan masih ingat betul kata-kata yang diucapkan oleh polisi saat membujuk agar berdamai dengan sang pensiunan perwira tersebut.
Baca juga: SOSOK Selvi Korban Tabrak Lari Rombongan Pejabat Polisi, Ibu Beri Pesan Pelaku, Kapolri Tanggapi
Informasi ini disampaikan oleh orangtua korban dalam konferensi pers di Gedung ILUNI UI di kampus UI Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).
Ibu korban, Ira menceritakan bagaimana dirinya dan sang suami pernah dibujuk untuk berdamai dengan AKBP Purn Eko.
Berdasarkan pengakuan Ira, pihak yang mengusulkan opsi damai tersebut adalah pihak kepolisian.
"Memang sudah ada beberapa kali mediasi. Salah satunya mediasi yang diprakarsai oleh pihak kepolisian. Kami dipertemukan, maksudnya polisi mempertemukan antara kami dengan pelaku di Subdit Gakkum Pancoran," kata Ira, Jumat (27/1/2023).
Ira bercerita, kala itu ia mengajak tim kuasa hukumnya namun pada saat berada di kantor polisi, tim kuasa hukum tidak diperbolehkan ikut mendampingi ke dalam.

Saat dibujuk damai oleh pihak kepolisian, Ira ingat betul bagaimana dirinya dan keluarga disebut-sebut sebagai pihak yang lemah.
"Tapi apa yang terjadi di sana, kami dipisahkan antara bu Gita (kuasa hukumnya) dan kami berdua (dengan suami)," ungkap Ira.
"Jadi di dalam ruangan itu, menurut saya, yang memang merasakan kejadian itu kami serasa disidang."
Ira kemudian heran serta kaget mendengar ucapan pihak kepolisian yang menyebut pihaknya lemah.
"Ada beberapa petinggi polisi, mohon maaf saya harus menyebutkan itu, meminta kami untuk berdamai. 'Udah bu damai aja. Karena posisi anak ibu sangat lemah'," papar Ira.
"Saya bilang kenapa. Saya bilang itu. Posisi anak saya meninggal dunia, kenapa jadi yang lemah. Gimana dengan si pelaku yang nabrak ini," lanjut Ira.
Ira menyatakan, dirinya tidak akan mau mengiyakan tawaran berdamai dengan AKBP Purn Eko.
Baca juga: Warga Ponorogo Curiga 2 Pria Bawa Pickup Keluar Hutan, Tak Berkutik Setelah Polisi Cek Isi Mobil
Dikutip Tribun Jatim dari TribunJakarta, berbekal kesaksian teman korban, polisi memastikan bahwa dalam kecelakaan maut tersebut korban tewas karena kelalaiannya sendiri.
"Karena kelalaiannya jadi dia meninggal dunia," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman saat konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Jumat (27/1/2023).
"Karena kelalaiannya korban dalam mengendarai sepeda motor sehingga nyawanya hilang sendiri."
"Jadi yang menghilangkan nyawanya karena kelalaiannya sendiri (Hasya) bukan kelalaian Pak Eko," terang Latif.

Latif lalu mengutip kesaksian teman korban yang melihat langsung kecelakaan tersebut.
Rekan korban pada saat kejadian melihat korban mengendarai motor dengan kecepatan lebih dari 60 kilometer per jam dalam kondisi malam hari dan jalanan licin terkena air hujan.
"Sehingga (Hasya) tergelincir dia. Ini keterangan dari si temannya (Hasya). Temannya sendiri melihat dia tergelincir sendiri," ucap Latif.
"Nah Pak Eko dalam waktu ini sudah tidak bisa menghindari karena sudah dekat. Jadi memang bukan terbentur dengan kendaraan Pajero, tapi jatuh ke kanan diterima oleh Pajero. Sehingga terjadilah kecelakaan," jelasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
kecelakaan
mahasiswa UI
Muhammad Hasya Atallah Syaputra
M Hasya Attalah
Universitas Indonesia
Pajero Sport
kasus Hasya
AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono
mahasiswa UI tewas dilindas Pajero
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
berita viral terkini
Ulah Pria Masuk ke Pekarangan Rumah Bikin Warga Satu Kampung Sampai Giliran Jaga Malam |
![]() |
---|
Tawa Putri Gus Dur Tanggapi Bendera One Piece, Alissa Wahid Singgung Pemerintah: Jangan Over Reaktif |
![]() |
---|
Hukuman Pelempar Batu Rumah Warga yang Tak Beri Sumbangan, Sempat Mengelak |
![]() |
---|
Kepincut Gaya-gayaan, Mahasiswi Utang Rp7 Juta 2 iPhone Sewaan, Menghilang saat Ditagih |
![]() |
---|
Syarat Pengibaran Bendera One Piece di Jawa Barat, Dedi Mulyadi: yang Penting Atasnya Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.