Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Wisata Religi Ampel akan Disulap Jadi Little Mekah, Pengerjaan Dimulai Tahun Ini: Hadirkan Museum

Pemkot Surabaya memulai revitalisasi wisata religi ampel tahun ini. Dilakukan secara bertahap, ada sejumlah prioritas yang dikerjakan lebih awal.

Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
AMPEL KAWASAN - Suasana jalur masuk ke Masjid Agung & Makam Raden Rahmat Sunan Ampel Surabaya yang bisa diakses melalui beberapa jalur pintu, Sabtu (28/1/2023). Wisata Ampel little of Mekkah direncanakan dikerjakan tahun ini yang diantaranya, penataan pedagang, alur pengunjung dan pemasangan paving. 

Laporan Wartwan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya memulai revitalisasi wisata religi ampel tahun ini.

Dilakukan secara bertahap, ada sejumlah prioritas yang dikerjakan lebih awal.

"Ampel mulai dikerjakan hari ini juga. Ini akan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang kami harapkan bisa semakin mengungkit warga di sekitarnya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya.

Dengan revitalisasi, ada sejumlah konsep baru yang dikerjakan. Desainnya, telah disiapkan sejak tahun lalu.

Beberapa di antara yang baru adalah parkir bus, parkir roda empat, parkir roda dua, kebutuhan sanitasi, museum, hingga penunjang lainnya.

"Sekarang, beberapa segmen di 2023 mulai digarap," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya Febrina Kusumawati di Surabaya, Sabtu (28/1/2023).

Nantinya, konsep besar yang disematkan adalah wisata Ampel sebagai little Mekah.

"Bagaimana nantinya, ini bisa menjadi Mekah of Surabaya," tandasnya.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya terus mematangkan desain besarnya.

DPRKPP menggunakan desain dari hasil sayembara desain arsitektur kawasan penunjang wisata religi Ampel telah menghasilkan lima karya terbaik.

"Dari lomba itu akhirnya ada sejumlah masukan. Kanan ditambah apa, kiri ditambah apa? Siapa yang nantinya diajak terlibat? Itulah desain besar pemerintah kota," katanya.

Febri menerangkan, revitalisasi tak melulu pada bangunan fisik.

Lebih jauh, Pemkot Surabaya juga melakukan pendampingan kepada pelaku wisata lokal yang nantinya diharapkan ikut mendapat dampak positif dari kenaikan jumlah pengunjung, misalnya dari sisi ekonomi.

Karenanya, revitalisasi kawasan ini akan dilakukan secara kroyokan oleh lintas OPD. Misalnya, dalam menyiapkan sentra pedagang di komplek Ampel.

Pendampingan kepada pedagang, misalnya, akan dilakukan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya.

"Mulai dari menata sentra yang di tengah. Juga bagaimana kurasi dagangannya (yang dijual). Hal seperti ini kami bagi dengan OPD terkait," katanya.

"Kalau di Ampel, menjual sandal dan mi instan, apakah sesuai? Nah ini menjadi bagian tugas Dinas Koperasi. Bagaimana caranya ayo (pedagang) diedukasi," katanya.

Selain sentra pedagang, Pemkot juga tengah menyiapkan alur jemaah. Jalur kedatangan maupun keluar pengunjung akan disesuaikan sehingga bisa mengantisipasi kepadatan.

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya diminta menyiapkan alur tersebut, termasuk menuju lokasi ziarah.

"Kawasan sebelah-sebelahnya, kita atur flow (aliran pengunjung)-nya. Kalau orang dari luar kota akan melakukan ziarah, dimana akan mengawali (pintu masuk)? Itu akan diatur," katanya.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya juga diminta turun untuk memperbaiki sejumlah akses. Jalan mulai dikerjakan termasuk dengan pavingisasi.

"Pendistrian diperlebar. Jalur alternatif yang bisa menjadi titik masuk pengunjung juga diperindah," katanya.

Sekalipun demikian, pihaknya mengakui dengan terbatasnya anggaran maka proyek akan dilakukan secara bertahap.

Tak hanya mengandalkan APBD, Pemkot juga akan melibatkan investor.

Ia mengakui, kebutuhan anggaran untuk revitalisasi ini cukup besar. Apalagi, ini juga menyangkut program pemkot untuk merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) dari Ampel ke kawasan lain.

"Memang mulai dicicil. Namun apakah seluruhnya? Ini yang dimatangkan. Termasuk menggandeng investor juga sangat memungkinkan," tandasnya.

"Dengan APBD sekian melakukan sendiri itu tak mudah. Justru, bisa juga dengan peluang investor. Sepanjang tidak menabrak ketentuan negara, kenapa tidak?," katanya.

Ikuti berita seputar Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved