Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Dua Sekolah di Mojokerto Dikepung Banjir, Tak Kunjung Surut hingga Ancam Pembelajaran

Dua sekolah di SDN Blooto 1 dan SDN Blooto 2 terdampak banjir akibat hujan lebat durasi lama di wilayah Kecamatan Prajurit Kulon

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
TribunJatim.com/ M Romadoni
Bangunan sekolah SDN Blooto 1 dan SDN Blooto 2 terendam banjir akibat hujan deras durasi lama di Kecamatan Prajurit, Kota Mojokerto, Minggu (29/1/2023) 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Dua sekolah di SDN Blooto 1 dan SDN Blooto 2 terdampak banjir akibat hujan lebat durasi lama di wilayah Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Pembelajaran di sekolah terancam terganggu lantaran banjir yang merendam seluruh dua SDN itu hingga Minggu (29/1/2023) petang belum surut.

Kepala Sekolah SDN Blooto 2, Sarwati mengatakan kondisi sekolahnya selalu banjir setiap kali hujan deras dengan durasi yang cukup lama.

Lingkungan sekolah posisinya lebih rendah dari jalam raya itu menyebabkan air terjebak sehingga banjir tak kunjung surut.

"Kalau hujan deras tak henti-henti
memang seperti itu karena jalan memang lebih tinggi posisinya kan halaman sekolah ini lebih rendah dari jalan raya jadi air terperangkap tidak bisa keluar," jelasnya saat ditemui di sekolah SDN Blooto 2, Minggu (29/1) sore.

Ia pun menunjukkan penyebab banjir yakni berasal dari aliran selokan yang tumpah masuk melalui celah pagar depan sekolahnya tepatnya di samping bangunan kantor kelurahan.

Kondisi ini diperparah adanya tiga sumur resapan di dalam lingkungan sekolah tidak berfungsi optimal.

Sumur resapan tidak mampu menampung air lantaran saluran gorong-gorong yang baru dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (DPUPR) Kota Mojokerto tersebut dipenuhi sampah sehingga menyumbat aliran air.

Baca juga: Diguyur Hujan Lebat 2 Sekolah SDN di Kota Mojokerto Terendam Banjir, Lihat Kondisinya Kini

"Jadi ada lubang air dari luar ini lho yang masuk melalui lubang di pagar depan sekolah kalau hujan lama pasti sekolah banjir," ucap Sarwati sembari menujukan lubang tempat air masuk ke sekolahnya.

Menurut dia, banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Mojokerto itu menyebabkan saluran air gorong-gorong penuh sampah.
Hal inilah menyebabkan banjir di dalam lingkungan sekolahnya lama surut.

Pihak sekolah juga berkoordinasi dengan Pemdes setempat untuk pembuatan selokan guna penanganan banjir.

"Nanti kita koordinasikan dengan kelurahan supaya ada saluran air di sisi satunya biar air di halaman sekolah ini cepat surut," bebernya.

Masih Kata Sarwati, ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas P dan K) Kota Mojokerto dapat memberikan perhatian lebih untuk mengatasi persoalan banjir yang tak kunjung tuntas ini.

Sebab penanganan banjir di SDN Blooto meliputi pembangunan tiga sumur resapan dan selokan juga tidak efisien.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved