Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Bupati Madiun Kesal Ada Peserta Pembekalan Asyik Ngobrol, Tegur dan Minta Duduk di Depan

Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, menegur salah satu peserta Pembekalan Perangkat Desa Baru se Kabupaten Madiun.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Suasana Pembekalan Perangkat Desa Baru se Kabupaten Madiun, Pendopo Muda Graha, Selasa (31/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, menegur salah satu peserta Pembekalan Perangkat Desa Baru se Kabupaten Madiun, lantaran asyik mengobrol sendiri, Pendopo Muda Graha, Selasa (31/1/2023).

Setelah ditegur, Kaji Mbing - sapaan lekatnya- meminta orang tersebut duduk di depan, supaya konsentrasi menerima materi tentang tugas, pokok, dan fungsinya di pemerintahan desa.

"Tugas perangkat desa adalah tanggung jawab dan andil terhadap pembangunan desa. Termasuk tadi disampaikan mulai cara bersikap sampai cara berfikir seperti apa," ujarnya.

Baca juga: Siasat Busuk Maling di Madiun, Pura-pura Jadi Pegawai Pemkot, Endingnya Malah Gagal Kabur

Menurutnya, ketika masuk dalam sistem pemerintahan desa, para perangkat desa harus ada kesadaran untuk menyesuaikan semua hal. Sehingga, tidak boleh merasa paling dibutuhkan oleh masyarakat.

"Karena masyarakat yang akan membuat para perangkat desa lebih mulia lagi di mata mereka," ungkapnya

Baca juga: Pengen Punya Modal Usaha, Tiga Pemuda di Madiun Ambil Jalan Pintas, Berujung di Penjara

"Jadi dari situ nantinya lebih baik lagi, derajatnya diangkat dan esensi beribadahnya menjadi bertambah. Apalagi ini berkaitan dengan service komitmen," tuntasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Madiun Joko Lelono menambahkan, untuk jam kerja perangkat desa dari pukul 07.00 WIB sampai 14.30 WIB.

"Perangkat desa juga menetapkan presensi absensi. Disitu ada tunjangan kinerja sehingga nanti dijadikan reward and punishment," tutupnya .

Baca juga: Nasib Guru SD di Tulungagung Ngamar Bareng Kepsek yang Tewas Mendadak, Karma Setimpal dari Bupati

Gelar BST

Sebelumnya,Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar Bakti Sosial Terpadu (BST) 2022 di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jumat (25/11/2022).

BST ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Bulakrejo, Kecamatan Balerejo, 4 November 2022.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan BST di setiap desa dilaksanakan sesuai kebutuhan dan potensi yang ada di desa tersebut.

"Sebelum kesini sudah ada identifikasi dulu apa yang dibutuhkan masyarakat sini, mulai dari pelayanan umumnya, pelayanan kesehatannya, infrastruktur krusialnya, dan lainnya," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami, Jumat (25/11/2022).

Setelah identifikasi dilakukan, saat BST kebutuhan - kebutuhan desa tersebut bisa dipenuhi sehingga bisa tepat sasaran dan tepat guna.

"Jadi (tujuan) BST itu ada, kita datang untuk menyelesaikan masalah atau mengangkat potensi desa tersebut," lanjutnya.

Di Desa Sidomulyo sendiri terdapat potensi wisata sejarah yaitu adanya makam Kiai Reksogati yang merupakan cikal bakal pemerintahan Kabupaten Purabaya yang kemudian berganti nama menjadi Madiun sampai sekarang.

Potensi wisata sejarah tersebut akan ditelurusi dan dimaksimalkan oleh Pemkab Madiun untuk setidaknya mengangkat kesejahteraan warga desa setempat.

"Setelah BST ini harapan kita bisa memberikan semangat masyarakat, lalu kerukunan dan membangun desa bersama bisa tumbuh sehingga masalah bisa terselesaikan," jelas Kaji Mbing 

Sementara itu, pelaku UMKM, Zulaikha merasa sangat terbantu dengan adanya BST tersebut.

Menurutnya, dalam BST tersebut ada perlombaan atau pun even lainnya yang mendatangkan banyak masyarakat.

"Setiap desa pasti ada produk unggulannya, kita diminta berjualan di BST, sehingga setidaknya bisa mempromosikan UMKM kita ke orang banyak," kata Zulaikha.

Selama ini menurutnya, para pelaku UMKM masih banyak yang menjual barang dagangannya secara konvensional dengan dititipkan ke toko-toko tanpa kemampuan iklan dan promosi yang bagus sehingga produknya jarang dikenal.

Selain itu, omzet penjualannya pun stagnan alias tidak mengalami peningkatan.

"Selama ini dijajakan toko ke toko dititipkan, kalau begini kan orang-orang bisa tahu dan beli," jelasnya.

Zulaikha berharap acara serupa bisa sesering mungkin dilaksanakan. Selain itu ia berharap kepada Pemkab Madiun untuk memberikan permodalan serta pelatihan marketing kepada pelaku UMKM.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved