Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Menu Diet Ketofastosis yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan, Simak Bedanya dengan Diet Ketogenik

Intip menu diet ketofastosis, yang dianggap lebih efektif dalam menurunkan berat badan. Simak bedanya dengan diet ketogenik dalam artikel berikut ini.

Editor: Elma Gloria Stevani
istimewa
Ilustrasi menu diet ketofastosis. 

TRIBUNJATIM.COM - Nyatanya banyak orang yang memulai diet keto tanpa rencana dan hanya asal mulai.

Nyatanya diet keto memerlukan perencanaan yang matang dalam hal makanan mulai dari strategi, rencana, dan ide menu yang dapat mendukung keberhasilan diet ini.

Bahkan bisa dibilang, jenis diet ini membutuhkan usaha yang lebih dari jenis diet lainnya.

Padahal persiapan menu makanan adalah salah satu kunci penting untuk mendukung terciptanya kondisi ketosis.

Jadi, sebelum kalian memutuskan untuk menjalani diet keto, tentukan dulu menu yang akan dikonsumsi dan pastinya harus memenuhi syarat serta aturan kesehatan diet ketogenik..

Namun seiring waktu berjalan, muncul varian diet ketogenik baru, yaitu diet ketofastosis, yang dianggap lebih efektif dalam menurunkan berat badan.

Meski ketofastosis seringkali dianggap sama dengan diet ketogenik, keduanya merupakan hal yang berbeda.

Untuk membedakan kedua diet ini, simak penjelasan berikut.

Diet ketofastosis adalah diet yang menggabungkan diet ketogenik (rendah karbohidrat) dengan fastosis (fasting on ketosis).

Jadi, pada diet ini, kita akan menjalankan puasa dalam keadaan ketosis karena hanya mengonsumsi sedikit karbohidrat, atau bahkan tidak sama sekali.

Ketosis merupakan keadaan di mana tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk membakar energi.

Oleh karena itu, tubuh akan membakar lemak sebagai gantinya dan memproduksi zat yang disebut keton sebagai energi.

Ketika melakukan diet ketofastosis, tubuh akan membakar lebih banyak lemak daripada diet keto biasa.

Hal ini bukan tanpa alasan karena puasa dalam diet ketofastosis dapat meningkatkan metabolisme sehingga tubuh mulai menggunakan simpanan lemak yang ada untuk dibakar.

Selain itu, beberapa penelitian juga mengungkap bahwa puasa dalam diet ketofastosis aman menurunkan kelebihan berat badan, mampu mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan, dan meningkatkan energi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved