Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siapa Sosok Pengemudi Xpander yang Sebar Uang ke Warga Desa di Jombang? Ternyata Asal Sidoarjo

Siapa sosok pengemudi Xpander yang sebar uang ke warga desa di Jombang? Ternyata asal Sidoarjo.

Penulis: Alga | Editor: Januar
KOMPAS.COM/MOH SYAFIÍ
Penumpang mobil Xpander sebar uang di jalanan Dusun Watudakon, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Belakangan ini konten mobil Mitsubishi Xpander yang suka berbagi uang ke warga menjadi perbincangan warga setempat.

Aksi tersebut diketahui terjadi di jalan Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Si pengemudi yang menyebar uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000  ini pun sontak membuat warga semangat.

Kini terungkap siapa sosok pengemudi mobil Xpander tersebut yang ternyata berasal dari Sidoarjo.

Baca juga: Sosok Hoho Alkaff, Kades Bertato yang Viral di Medsos, Bangun Jalan di Desa Pakai Uang Pribadi

Mengutip Kompas.com, peristiwa ini diketahui dilakukan pengendara mobil Xpander tersebut sejak bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.

Aksi sebar uang tersebut sempat terekam kamera ponsel warga dan diunggah ke media sosial hingga viral.

Berdasarkan sejumlah video yang diterima Kompas.com, terlihat warga berjejer di pinggir jalan sebelum mobil hitam tersebut melintas.

Sejumlah warga lalu berlarian mengejar mobil hitam tersebut.

Tak berapa lama, beberapa orang terlihat saling berebut uang yang disebarkan pengendara kendaraan tersebut.

Aksi pengemudi mobil Mitsubishi Xpander yang menyebar uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000  ini pun sontak membuat warga semangat.

Apalagi warga kadang mendapatkan uang ratusan ribu kala aksi sebar uang berlangsung.

Warga Dusun Watudakon, Siti Aminah (51) mengatakan, setiap warga yang berebut pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, mendapat jumlah yang berbeda.

Tak sedikit warga yang harus jatuh bangun agar jumlah uang yang didapat makin banyak.

Baca juga: Meski Termasuk 100 Negara Termiskin, Indonesia Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia Tahun 2022

"Saya dapat Rp 500.000, Kalau tetangga ada yang dapat Rp 600.000, ada yang dapat Rp 200.000."

"Tapi ya gitu, jatuh bangun, karena rebutan," kata Aminah kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Dia menuturkan, aksi sebar uang pengendara Mitsubishi Xpander ini telah dilakukan beberapa kali di jalan sekitar desanya.

Aminah mengungkapkan, informasi terkait kedatangan pengendara Xpander untuk menyebarkan uang diketahui dari live YouTube.

Sehingga sejumlah warga pun sudah bersiap menunggu di pinggir jalan saat mobil tersebut lewat.

"Tahu dari YouTube, dari live-nya," ucap Aminah.

Tetangga Aminah, Yuli mengaku mengenal sosok pengendara Xpander yang membagikan uang di jalanan tersebut.

"Dulu waktu kecil tinggalnya di sini, di belakang rumah saya."

"Nyebar uangnya ya di jalan ini, bolak-balik, tapi ya di Dusun (Watudakon) ini saja," ungkap Yuli.

Tangkapan layar salah satu potongan video aksi penumpang mobil Xpander sebarkan uang di jalan di Dusun Watudakon, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Tangkapan layar salah satu potongan video aksi penumpang mobil Xpander sebarkan uang di jalan di Dusun Watudakon, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (KOMPAS.COM/MOH SYAFIÍ)

Kepala Dusun Watudakon, Arif Budiaji mengungkapkan, aksi sebar uang di jalan dilakukan oleh pengendara mobil Xpander sejak Desember 2022, hingga pekan keempat Januari 2023.

Arif mengatakan, sosok yang membagikan uang tersebut dikenal sebagai Gus A atau Gus Hadi, paranormal asal Sidoarjo.

Gus A, ujar Arif, merupakan pria kelahiran Dusun Watudakon.

Namun sejak tahun 1990, pria tersebut pindah ke Sidoarjo dan terakhir diketahui sebagai paranormal.

"Gus A itu dari bapaknya, neneknya, itu dari sini."

"Sekarang sudah hijrah ke Sepanjang ( Sidoarjo)," ujar dia.

Arif menduga, aksi sebar uang di jalan tersebut terkait dengan pembuatan konten YouTube.

"Kalau motif, terkait politik tidak ada. Karena dari dulu, beliaunya tidak suka politik."

"Kalau pendapat saya, itu karena kebutuhan konten. Kalau profesinya, penjual kopi (warkop), juga ada hal-hal terkait spiritual," jelasnya.

Kapolsek Kesamben, AKP Ahmad menjelaskan, polisi telah berkomunikasi dengan Gus A yang membagikan uang kepada warga di jalan desa.

Polisi pun meminta Gus A mencari cara lain untuk membagikan uang kepada warga.

Hal itu dilakukan untuk menghindari potensi kecelakaan lalu lintas.

Salah satu metode pembagian uang yang diusulkan seperti menyerahkan langsung kepada warga yang membutuhkan.

"Kami minta agar metode pembagian dipikirkan ulang. Alhamdulillah, ditanggapi positif oleh beliau," kata Ahmad.

Baca juga: 5 Shio Dikenal Dermawan dan Suka Bagi-bagi Rezeki: Anjing Cekatan Bantu Orang, Ayam Siap Berkorban

Sebelmunya sebuah video pemudik sedang bagi-bagi uang yang disebar dari atas masjid kepada warga desa di Lamongan juga sempat viral di media sosial.

Warga desa menyambut suka ria, ikut rebutan uang yang dibagi dengan cara 'udik-udikan'.

Dalam video yang dibagikan oleh akun TikTok @zulfikar_ali28, tampak sejumlah orang membagikan uang dari atas masjid.

Kemudian terlihat anak-anak hingga orang dewasa yang berada di bawah berebut uang yang jatuh dari atas. 

Ali Zulfikar yang dikonfirmasi Surya.co.id mengungkapkan, warga yang membagikan uang tersebut adalah bagian dari tradisi sana.

Yaitu udik-udikan warga desa yang sedang mudik untuk berbagi dengan warga desa lainnya.

"Iya mas, itu video Minggu kemarin (9/5/2022) di Desa Bugoharjo, Kecamatan Pucuk," kata Zulfikar Ali saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2022) siang.

Sebuah video pemudik sedang bagi-bagi uang yang disebar dari atas masjid kepada warga desa tengah viral di Lamongan
Sebuah video pemudik sedang bagi-bagi uang yang disebar dari atas masjid kepada warga desa tengah viral di Lamongan (ISTIMEWA)

Menurut warga setempat, Ahmad Yusuf, aksi tersebut merupakan salah satu dari rangkaian acara para pemudik asli warga Desa Bugoharjo yang tergabung dalam Persatuan Perantauan Warga Bugoharjo (PPWB) se-Nusantara.

Yusuf menyebut, acara udik-udikan ini merupakan wujud rasa syukur dan berbagi kepada masyarakat di desanya.

"Sebenarnya udik-udikan ini salah satu dari rangkaian acara halalbihalal warga rantau di desa kelahiran kami."

"Tradisi yang menyenangkan," ujarnya.

Kata Yusuf yang merantau ke Malang ini, udik-udikan uang bagi masyarakat di desanya ini bukan satu-satunya aksi bakti sosial di desanya.

Warga rantau yang kebanyakan berprofesi sebagai pengusaha warung pecel lele ini juga menggelar bakti sosial lainnya.

Beberapa kegiatan sosial tersebut seperti menggelar sunatan massal, pengobatan gratis, hingga pengajian umum.

Sebelum dilakukan dari atas atap serambi masjid, udik-udikan telah dilakukan di jalan.

Tapi karena bergerombol maka dialihkan dari atas atap serambi masjid.

"Kami perantau udik-udikan uang kertas kepada masyarakat di tanah kelahiran."

"Sebelum udik-udikan ini, kami juga membagikan sebagian rezeki kami ke warga," ungkapnya.

 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved