Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Imbas Keracunan, Santri Dilarang Orang Tuanya Makan Menu MBG: Tentu Khawatir

Putrinya adalah seorang santriwati di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Kebumen diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Editor: Torik Aqua
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
KERACUNAN - Ilustrasi pelajar menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNJATIM.COM - Wali santri, Roni Handayani larang anaknya menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu lantaran Roni Handayani yang merupakan seorang ibu dari Semarang, Jawa Tengah itu mendapatkan kabar jika anaknya mengalami keracunan menu MBG.

Putrinya adalah seorang santriwati di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Kebumen diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Roni menempuh perjalanan jauh dari Semarang menuju pesantren anaknya karena cemas dengan kondisi kesehatan putrinya.

Baca juga: Buntut Belasan Siswa Muntah-muntah Usai Santap MBG, SPPG di Kota Batu Ini Berhenti Beroperasi

"Ya, tentu khawatir toh, Mas, wong anaknya, kan jauh-jauh dari Semarang," ujar Roni saat diwawancarai di Puskesmas Kebumen pada Jumat (26/9/2025).

Ia tak menyangka putrinya yang sudah tiga tahun menempuh pendidikan di pondok pesantren tersebut mengalami keluhan muntah dan pusing setelah mengonsumsi soto yang diduga menjadi menu makan bergizi gratis (MBG).

"Muntah sama pusing," jelas Roni.

Handayani menyebutkan bahwa program MBG telah berjalan sekitar tiga minggu di pondok pesantren.

Menanggapi kejadian ini, Handayani untuk sementara waktu tidak mengizinkan putrinya mengonsumsi makanan dari program MBG.

Ia lebih memilih agar putrinya mengonsumsi makanan yang disediakan di kantin pondok.

"Saya lebih tak suruh apa itu, masakan kantinnya situ aja," tegasnya.

Menurut informasi yang diterimanya, terdapat sekitar 41 santri yang terdampak dalam kasus ini.

Beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah dan Puskesmas Petanahan.

"Kalau saya saya tahu itu cowok-cewek kurang lebihnya 41," ungkap Roni.

Sebagai bentuk keprihatinannya, Roni berharap pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap program MBG.

Ia berharap program ini dapat diperbaiki atau dikelola dengan lebih baik agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Ya, mudah-mudahan lebih baik lagilah daripada ini kan ada kasus seperti ini ya, mungkin bisa dirubah lagi atau dikelola lagi, bagaimana baiknya gitu," harapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved