Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Penari Ndolalak Joget di Acara Maulid Nabi, Panitia Akui Lupa Lepas Banner, Tak Niat Lecehkan

Tengah viral di media sosial video penari Ndolalak berjoget di panggung acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram via Kompas.com
ACARA MAULID VIRAL - Tangkapan layar video yang menampilkan penari Ndolalak berjoget di panggung acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Mutisari, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. Panitia beri penjelasan. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video penari Ndolalak berjoget di panggung acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa itu terjadi di Desa Mutisari, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo.

Dalam video yang viral, tampak seorang penari perempuan menari diiringi musik dangdut.

Bahkan, seorang pemuda tampak ikut naik ke panggung.

Sejumlah penonton, termasuk anggota TNI, terlihat merekam momen tersebut dengan ponsel mereka.

Unggahan itu langsung menuai kecaman warganet.

Banyak yang menilai hiburan dangdut tidak pantas digelar dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi, bahkan sebagian menudingnya sebagai bentuk penistaan agama.

Menanggapi polemik tersebut, panitia acara memberikan klarifikasi.

Mereka menegaskan bahwa pertunjukan Ndolalak berlangsung malam hari setelah pengajian selesai, bukan di waktu yang sama.

“Panitia lupa melepas banner pengajian saat acara itu berlangsung. Baru sadar setelah acara dangdutan usai,” kata Soli, salah seorang panitia, Kamis (25/9/2025), melansir dari Kompas.com.

Samsul, warga Mutisari sekaligus suami kepala dusun setempat, menambahkan bahwa pentas Ndolalak merupakan inisiatif para pemuda untuk memberi hiburan kepada warga.

“Acara Ndolalak dimulai pukul 21.00 WIB, sedangkan pengajian Maulid Nabi sudah selesai sejak siang, pukul 09.00 sampai 13.00 WIB. Jadi tidak bersamaan,” ujarnya.

Baca juga: Di Tengah Warga Protes Kenaikan PBB 250 Persen, Beredar Video Bupati Sudewo Asyik Sawer Biduan

Menurutnya, pertunjukan Ndolalak itu baru pertama kali digelar di dusunnya.

Panitia juga menegaskan tidak ada niat melecehkan agama.

Banner pengajian dibiarkan tetap terpasang karena lokasinya dekat tebing sehingga lebih aman bila tidak dilepas.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved