Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Abad Nahdlatul Ulama

1 Abad NU, Puluhan Kiai akan Kumpul dalam Bahtsul Masail Nasional di Ponpes Canga’an Bangil Pasuruan

Bahtsul Masail akan digelar, 4-5 Februari mendatang dan akan dihadiri sejumlah kiai-kiai dari seluruh Indonesia.

TRIBUNJATIM.COM/GALIH LINTARTIKA
Gus Kholili Kholil, Dewan Perumus LBM PBNU mengatakan, secara umum persiapan untuk penyelenggaraan Bahtsul Masail nasional ini sudah hampir rampung, Kamis (2/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Lembaga Bahstul Masail (LBM) PBNU akan menyelenggarakan Bahtsul Masail di Pondok Pesantren (Ponpes) tertua ketiga di Indonesia, Canga’an, Bangil, Pasuruan.

Rencananya, Bahtsul Masail akan digelar, 4-5 Februari mendatang dan akan dihadiri sejumlah kiai-kiai dari seluruh Indonesia, termasuk KH Miftachul Akhyar (Rais Aam PBNU).

Gus Kholili Kholil, Dewan Perumus LBM PBNU mengatakan, secara umum persiapan untuk penyelenggaraan Bahtsul Masail nasional ini sudah hampir rampung.

“Insyallah sudah  siap,” katanya, Kamis (2/2/2023).

Disampaikannya, dalam bahtsul masail nanti, ada beberapa tema yang akan menjadi topik pembahasan.

Pertama, terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengawasan Obat dan Makanan.

Baca juga: Menuju Perayaan 1 Abad NU, Kapolda Jatim Tinjau Venue di Kompleks GOR Sidoarjo

“Kasus gagal ginjal akut menimpa ratusan anak di Indonesia dalam beberapa waktu lalu. Ini kan menunjukkan bahwa lemahnya peran BPOM sehingga belum maksimal,” sambungnya.

Menurutnya, belum adanya aturan yang mengatur pengawasan obat dan makanan membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terbatas dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus peredaran obat ilegal. 

Karena itu diperlukan aturan atau UU Pengawasan Obat dan Makanan.

“Nanti juga akan dibahas pandangan fiqih tentang RUU pengawasan obat dan makanan, rekomendasi atau usulan terkait RUU itu, dan lainnya,” sambungnya.

Kedua, lanjut dia, soal konsep al-I’anah ‘Ala al-Ma’shiyah.

Pola hubungan antar manusia dalam aktivitas ekonominya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan yang sangat dinamis.

Baca juga: 5 Ribu Nahdliyin Trenggalek Siap Ramaikan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo, Awali Istighosah di Karangan

Misalnya seorang muslim bekerja di rumah milik non-muslim dimana salah satu pekerjaannya adalah membersihkan perabotan dapur yang tersentuh makanan najis seperti babi.

Atau, menjadi tukang dalam pembangunan gereja, bekerja sebagai pelayan di bar, menjadi kurir dari perusahan minuman keras, menyewakan rumah untuk kegiatan agama lain, atau menjual etanol ke perusahaan minuman keras.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved