Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Pria Lumajang Habisi Pembunuh Ayahnya 8 Tahun Lalu, Balas Dendam Setelah Korban Bebas, Anak Histeris

Pria di Lumajang menghabisi nyawa pembunuh ayahnya. Pelaku bernama Joto (45), dan korban bernama Syahid (60).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
via Kompas.com
ILUSTRASI Berita kasus pria Lumajang bunuh pembunuh ayahnya. Dendam terbalas, Minggu (12/2/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus pembunuhan sadis terjadi di Lumajang, Jawa Timur.

Pembunuhan itu dilatarbelakangi kasus serupa yang terjadi delapan tahun lalu.

Pria di Lumajang menghabisi nyawa pembunuh ayahnya.

Pelaku bernama Joto (45), dan korban bernama Syahid (60).

Diketahui, Syahid pernah membunuh ayah Joto, yang bernama Nasari delapan tahun silam.

Korban sendiri merupakan seorang residivis pembunuhan yang divonis 10 tahun penjara oleh hakim.

Syahid diketahui membunuh Nasari pada 2015.

Awalnya, Syahid menjalani hukuman di Lapas Kelas IIB Lumajang.

Namun, karena sering berselisih dengan teman satu selnya, Syahid dipindahkan ke Malang.

Baca juga: Asal Muasal Kloset yang Digunakan Riko Bunuh Elisa, Komen Terakhir Riko di IG Eks Pacar Kini Viral

Tujuh tahun menjalani hukuman, Syahid bebas pada Idul Fitri 2022.

Namun, setelah bebas, Syahid tidak pernah pulang ke rumahnya.

"Waktu itu sudah vonis 10 tahun menjalani tujuh tahun, hari raya kemarin sudah keluar tapi tidak kembali ke rumah ini," kata Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang, Jumat, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Setelah hampir setahun bebas tidak pulang, pagi tadi sekira pukul 10.00 WIB, Syahid tiba-tiba pulang ke rumahnya di Desa Sruni, Kecamatan Klakah.

Kemudian, Syahid datang dengan menumpang ojek dan lewat di depan rumah Joto.

Baca juga: Pesan Terakhir Elisa ke Teman sebelum Dibunuh Mantan Pacar Pakai Closet, Pamit Tak Kerja Lagi: Capek

Joto pun melihat kedatangan Syahid hingga dendam atas meninggalnya sang ayah di tangan Syahid sontak muncul kembali.

Lantas, Joto mengambil celurit di rumahnya dan langsung mendatangi rumah Syahid bersama satu orang rekannya.

Senjata tajam itu disembunyikan Joto di balik bajunya.

Lalu saat dibukakan pintu rumah oleh Syahid, Joto mengatakan kedatangannya hanya untuk bertamu.

Syahid pun lantas mempersilahkan kedua tamunya itu untuk masuk.

Namun, Joto meminta rekannya yang datang bersamanya untuk keluar.

Syahid yang merasa curiga, langsung beranjak pergi ke kamarnya untuk mengambil celurit miliknya.

Belum sampai masuk kamar, Joto dengan gelap mata langsung menghabisi nyawa Syahid dengan membacok leher korban dari belakang menggunakan celurit yang dibawanya

Usai membunuh Syahid, Joto pun langsung bergegas pulang ke rumahnya.

"Modusnya bertamu kemudian korban sudah merasa ada sesuatu yang akan terjadi, pada saat dia kembali ke kamar langsung diikuti oleh pelaku dan langsung si korban dilakukan penganiayaan dengan senjata tajam sampai meninggal dunia di tempat," jelas dia.

Baca juga: Sehari Sebelum Bunuh Elisa, Riko Dicurigai Keluarga: Direncanakan, Elisa Curhat Ketakutan ke Teman

Dia mengatakan, motif dari pembunuhan Syahid adalah dendam kesumat.

Joto memiliki dendam yang sudah lama dipendam terhadap Syahid lantaran pernah membunuh ayahnya yang bernama Nasari delapan tahun silam.

"Motifnya balas dendam, jadi ayah pelaku ini dulu dibunuh korban," kata dia.

Boy berharap, aksi balas dendam yang melatar belakangi kejadian ini tidak berlanjut dengan aksi balas dendam lain dari pihak keluarga.

Ia memastikan, proses hukum akan dijalani oleh pelaku yang saat ini sudah ditahan di Mapolres Lumajang.

"Harapan saya kasus ini tidak berkembang antar kedua keluarga dan saya memastikan kasus ini akan diselesaikan secara hukum," ucap dia.

Baca juga: Polisi Kaget Wanita Berbaju Putih Muncul dari Semak-semak, Lemas karena Ulah Pria Baru Kenal, Dika

Sebelumnya, Syahid, warga Desa Sruni, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ditemukan tewas di rumahnya sendiri, Jumat (10/2/2023)

Syahid tinggal di rumah itu bersama istri dan putri semata wayangnya.

Saat kejadian, istrinya sedang berada di kamar karena sakit stroke.

Sedangkan, putrinya ada di belakang rumah.

Putrinya itu yang pertama kali menemukan Syahid dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Mengetahui ayahnya meninggal dalam kondisi bersimbah darah, putrinya itu pun berteriak meminta pertolongan warga sekitar.

Namun, karena saat itu warga tengah melaksanakan shalat jumat, tidak banyak yang mendengar teriakannya. Warga baru datang setelah selesai melaksanakan shalat jumat.

"Kejadiannya pas jumatan, tadi kita ke sini itu ya setelah turun dari masjid," kata Sahal, tetangga korban.

Menurut Sahal, saat ia dan warga lainnya mendatangi rumah korban, korban sudah tergeletak di tanah dengan luka bacok di bagian leher.

Kapolres Lumajang, AKBP Boy Jeckson Situmorang mengatakan, terduga pelaku langsung diamankan polisi di rumahnya dan dibawa ke Mapolres Lumajang untuk menjalani pemeriksaan.

Sementara, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk dilakukan autopsi.

"Pelaku sudah kita amankan tadi di rumahnya, sedangkan korban langsung dibawa ke rumah sakit Lumajang. Sekarang masih proses penyidikan di Mapolres," kata Boy Jeckson.

Baca juga: Sosok Dika Pemerkosa Wanita yang Ditelantarkan di Tol Jakarta, Sudah Ditangkap, ini Nasib Korban

Berita Lumajang lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved