Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bondowoso

Harta Benda Ludes Diterjang Banjir Bandang, Ibu di Bondowoso Menangis di Pelukan Khofifah

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi warga terdampak bencana banjir bandang, Dusun Kampung Baru, Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Ka

Penulis: Izi Hartono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Imam Taufik
Warga korban banjir saat menangis di pelukan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (13/02/2023) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi warga terdampak bencana banjir bandang, Dusun Kampung Baru, Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Senin (13/02/2023).

Khofifah datang didampingi Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto dan Pandam V Brawijaya, Mayjen TNi Farid Makruf serta Dansatgas Brimob Polda Jatim, Kombes Pol. Suryo Sudarmadi.

Rombongan Forkopinda Jatim tiba di lokasi terdampak bencana banjir bandang pada pukul 09.15 WIB dan langsung menuju pemukiman warga yang ada di kawasan ijen tersebut.

Setelah itu, orang nomor satu di Jawa Timur ini menemui puluhan warga yang ada di lokasi pengungsian.

Saat bertemu warga, Gubernur Khofifah disambati salah seorang warga korban banjir sembari menangis, karena harta bendanya ludes diterjang banjir.

"Semua barang saya habis bu, gimana ini bu," kata warga sembari dipeluk Gubernur Khofifah.

Wanita berkaos ungu terus menangis didekapan Gubernur Khofifah meminta agar bantuan yang dijanjikan segera direalisasikan.

Baca juga: Banyak Alih Fungsi Lahan, Puluhan Rumah Warga di 5 Dusun di Bondowoso Diterjang Banjir Bandang

Baca juga: Banjir Susulan Kembali Terjang Dua Desa di Bondowoso, Warga sampai Dimimta Mengungsi

"Tolong bu jangan hanya janji, saya sekarang rumah numpang ke tetangga," kata wanita paruh bayah ini

Bahkan saat warga mengadu, Gubernur Jatim, Khofifah terlihat terharu dan  meneteskan air mata.

Gubernur Khofifah mengatakan, pihaknya hadir ingin memastikan proses tanggap darurat bisa dilakukan dengan baik.

Menurutnya, tahap relokasi yang akan dilakukan mengalami keterlambatan, padahal mestinya relokasi sudah berjalan dan selesai pada musibah yang sama pada tahun 2020.

"Kebetulan anggaran dari BNPB baru turun akhir tahun 2022, maka saya minta segera direlokasi," ujar Khofifah.

Adapun hal yang harus disuport oleh APBD Propinsi Jatim, kata Gubernur Khofifah, pihaknya memiliki anggaran BPT untuk bencana alam.

"Saya minta ada wabub dan kepala BPBD kabupaten untuk berkoordinasi BPBD Propinsi Jawa Timur, supaya BPT dari Propinsi bisa di segeraka," kata gubernur Jatim.

Dikatakan, pihaknya berharap pada pelaksaan tanggap darurat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terdampak bencana tersebut.

"Baik itu logistik, kesehatan maupun proses pembersihan," tukasnya.

Selain itu, pihaknya meminta agar Pemkab Bondowoso menyiapkan lahan bangunan relokasi bagi warga yang potensial terdampak jika terjadi curah hujan yang tinggi.

"Saya lihat bukan hanya air, tapi ada lumpur dan kayu," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachriar Rachmat mengatakan, ada 95 rumah warga yang terdampak banjir di dua desa di Kecamatan Ijen ini.

Menurutnya, pihaknya akan secepatnya merelokasi warga yang terdampak bencana banjir itu sesuai arahan Gubernur Jatim.

"Warga akan direkolasi dipetak 00 dan 001," kata Wabub Irwan.

Politisi seneor PDIP ini memastikan tempat relokasi itu aman, karena sudah melalui kajian.

"Korban tidak ada, hanya ada satu warga yang luka," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang memporak porandakan dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/02/2023) malam.

Akibat banyu bah yang  menerjang lima dusun di dua desa itu, menyebabkan 95 rumah terdampak banjir air bah yang disertai lumpur.

Lima dusun di desa yang terdampak banjir bah itu, diantaranya Dusun Sumberayu, Dusun Kampung Baru, Dusun Taman Kembar, Desa Kalisat dan Dusun Sempol serta Pesangrahan, Desa Sempok, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

Banjir bandang tidak hanya puluhan rumah warga, melainkan banjir juga menerjang sejumlah fasilitas umum dan sarana pendidilan. 

Yakni satu kamar mandi umum, satu musallah serta dua sekolah dan kantor KUA.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu, namun salah seorang warga dilaporkan mengalami luka luka.

Selain itu, sejauh ini belum diketahui berapa kerugian materi yang dialami ratusan warga di dua desa tersebut

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved