Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Tasikmalaya Takut Tolong Balita yang Jarinya Dipotong Ibu, Ayah Pasrah Lihat Penyiksaan: Lapar

Warga sekitar takut menolong si balita yang sering disiksa ibu kandungnya saat lapar. Ayah juga diam.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
via Tribunnews
ILUSTRASI Berita ibu di Tasikmalaya siksa balita hingga potong jari. 

TRIBUNJATIM.COM - Malang betul nasib balita di Tasikmalaya ini.

Sayangnya, warga sekitar takut menolong si balita yang sering disiksa ibu kandungnya saat lapar itu.

Kini, bocah umur dua tahun itu harus kehilangan jarinya yang dipotong sang ibu.

Lalu, bagaimana nasibnya kini?

Ibu kandung yang tega menyiksa anaknya itu berusia 36 tahun.

Ibu di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu tega memotong jari anaknya dengan pisau, Sabtu (11/2/2023) malam.

Sang ibu melampiaskan amarahnya ke anak kandungnya diduga akibat masalah ekonomi keluarga, karena suaminya tak dapat uang untuk makan.

Diketahui, selama ini sang suami kerja serabutan dan istrinya suka mengamen di jalanan.

Baca juga: Petugas RS Curiga Ayah Bawa Bayi Meninggal, Rupanya Dibunuh karena Mobile Legend, Fakta Keji Terkuak

Kasus ini ditangani Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya.

"Mulanya kami dapat laporan dari warga Salopa adanya penganiayaan anak oleh ibu kandungnya. Korban masih 2 tahun. Ibunya 36 tahun. Korban mengalami luka di jari. Diduga dipotong pakai pisau. Lalu ada luka tusuk di kepala. Lalu ada beberapa serpihan kaca di wajahnya," jelas Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto kepada Kompas.com di kantornya, Minggu (12/2/2023).

Ato Rinanto menambahkan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepolisian dan menelusuri ke lokasi kejadian.

Sesuai keterangan saksi sang suami, saat kejadian suaminya berada di lokasi dan mengaku tak bisa berbuat apa-apa karena istrinya mengancam akan terus menyiksa anaknya.

"Dugaan sementara, istrinya suka kesal ketika suaminya tak mendapatkan uang untuk makan. Dia (istri mengamen) juga tidak dapat uang maksimal. Dugaan motif, ekonomi. Jadi mereka baru beberapa bulan tinggal di desa itu. Suaminya itu kerja serabutan, istrinya suka mengamen," tambah Ato.

Baca juga: Staf RS Curiga Mama Muda Lama Kembali dari Toilet, Syok Temukan Bayi Tanpa Kaki, Dibuang di Kloset

Selama ini, KPAID bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk menangani kasus ini bersama kepolisian.

Adapun pelaku langsung diamankan oleh petugas Unit PPA.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved