Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bisnis

Antisipasi Kejadian Riil, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Gelar Simulasi Keadaan Darurat

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menggelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
Istimewa
Kegiatan simulasi keracunan masal dan kebakaran gedung serta ancaman bom yang digelar PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus di kantor gedung bekerjasama dengan Polda Jatim, RS dan warga sekitar sebagai bentuk antisipasi kejadian riil. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menggelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Level 0 Keracunan Masal, Kebakaran Gedung dan Ancaman Bom di Gedung Pertamina Jagir, Senin (13/2/2023).

Kegiatan yang digelar di gedung kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus tersebut, ikut menggandeng tim dari Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), Rumah Sakit (RS), dan warga sekitar.

Baca juga: Update Daftar Harga BBM, Dari Pertamax Turbo, Pertamina Dex Hingga Pertalite Per 9 Februari 2023

“Pertamina sendiri rutin melaksanakan simulasi keadaan darurat terutama terhadap seluruh sarana dan fasilitasi seperti Fuel & LPG Terminal, Depot Pengisian Pesawan Udara (DPPU), SPPBE, Mobil tangki dan sarfas lainnya. Tapi kami ini, kami lakukan bersama pihak terkait di luar, sebagai upaya antisipasi dan kesigapan dalam menangani keadaan darurat," kata IMR Arnaya Gula, Pjs Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, dalam keterangan tertulisnya. 

Skenario simulasi kali ini dimulai saat kegiatan rapat internal di Lantai 1, 5 dan 6, kemudian terjadi keracunan massal akibat konsumsi snack rapat.

Baca juga: Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Per 7 Februari 2023: Pertalite, Pertamax Turbo, Dexlite dan Dex

Pada saat proses evakuasi korban tiba-tiba terjadi kebakaran di lantai 6.

Proses penanganan medis dan pemadaman api kemudian dilaksanakan secara simultan terhadap korban, pada saat evakuasi dan pemadaman api.

Pada saat api telah dinyatakan padam, Excecutive General Manager mendapatkan telepon dari Orang Tidak Dikenal (OTK), yang mengaku bertanggung jawab terhadap insiden keracunan massal dan kebakaran gedung.

OTK tersebut juga menyampaikan bahwa telah memasang bom di lingkungan Kantor Regional Jatimbalinus.

Pertamina kemudian berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum, yaitu Polsek dan Brimob Polda Jatim, untuk penanggulangan ancaman bom dan sabotase tersebut.

“Simulasi seperti itu harus kami lakukan dikarenakan resiko pekerjaan di kota besar seperti Surabaya, rawan dengan kebakaran Gedung bertingkat, aspek Kesehatan/hygiene dan juga terorisme berupa Ancaman bom sehingga kesigapan atau awareness harus terus ditingkatkan, agar upaya antisipasi bisa secara cepat dilakukan,” jelas Arnaya. (adv) 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved