Berita Jatim
IDI Jatim : Indonesia Tidak Kalah dengan Dokter Asing
Ketua IDI Jatim DR. Dr. Sutrisno, Sp.OG(K) merespon wacana pemerintah terkait rencana masuknya dokter asing ke Indonesia.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua IDI Jatim DR. Dr. Sutrisno, Sp.OG(K) menyebut sumber daya manusia di bidang kedokteran di Indonesia sudah sangat mumpuni.
Pihaknya menyakini dokter dalam negeri bisa bersaing jika nantinya dokter asing bertugas di Indonesia.
“Pertama tentu saja kita harus membuktikan bahwa dokter di Jawa Timur itu qualified. Kita akan komunikasikan dengan dengan stageholder kalau kita bukan kelas dua, kelas tiga tapi tetap kelas satu,” katanya usai pelantikan pengurus IDI Jatim, sabtu malam (18/2/2023).
Mengatasi wacana masuknya dokter asing, pihaknya bertekad membuktikan kualifikasi dokter-dokter di Jawa Timur.
“Kami sampaikan ke pemerintah data-data yang baik, bermutu, valid sehingga bisa menjadi pijakan pemerintah yang tepat,” katanya.
Sutrisno juga mengaku tidak anti akan hadirnya dokter asing sebab menurutnya memiliki tujuan yang sama untuk memberikan ilmu pengetahuan dan membawa manfaat kepada masyarakat.
Meski demikian, ditegaskan Sutrisno, dalam pemilihan dokter asing yang masuk ke Indonesia nanti harus secara selektif. Sebab, tidak semua dokter dari luar negeri berkualitas bagus.
Baca juga: Tak Perlu Jauh-jauh ke Luar Negeri, Segini Harga Transplantasi Rambut di Surabaya, Berikut Syaratnya
“Pada prinsipnya kami tidak takut dan anti dokter asing. Tapi tentu selektif, karena tidak semua dokter asing bagus. Dokter Indonesia juga sangat bagus, kita sudah melakukan pendidikan yang lama dan kita tidak kalah dengan dokter asing,” katanya.
“Tidak semua dokter di luar negeri bagus. Katakan Singapura memiliki daftar center-center yang qualified dan diijinkan nah itu yang perlu kita tiru. Karena dokter menyentuh manusia, masyarakat Indonesia karena fokus keselamatan dan harus dokter yang jelas tingkat profesionalnya,” tambahnya.
Saat ini pihaknya akan berfokus pada memperkuat solidaritas internal agar IDI Jatim lebih kuat dan profesional.
“Fokus kita membangun internal IDI Jatim agar lebih solid, lebih kuat dan profesional. Kita juga fokus bersama-sama pemerintah dan organisasi profesi lain membangun kesehatan masyarakat Jatim,” katanya.
Ditanya tentang pemerataan dokter di Jawa Timur, Sutrisno menyampaikan, sepakat terus menambah dokter spesialis di Jawa Timur.
“Kalau dokter umum sudah cukup rasionya 1.700 masyarakat dilayani 1 dokter umum, kalau spesialis terus menambah,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa Jawa Timur memiliki dua center besar untuk pendidikan dokter spesialis. Yakni di Surabaya dan Malang yang disebut terus meluluskan dan menambah jumlah dokter spesialis di Jawa Timur.
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Cara Cek Pajak Kendaraan, Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Jawa Timur hingga 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Kwan Sing Bio Kelenteng Terbesar di Asia Tenggara, Jelang HUT Kong Co ke-1865 Ketuanya Digugat ke PN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.