Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

SOSOK Anak Pejabat Pajak Bikin Pemuda Koma, Aniaya di Gang Sepi, Karma Pelaku Tak Butuh Waktu Lama

Inilah sosok anak pejabat yang bikin anak pengurus GP Ansor luka serius dan koma, berawal dari mantan kekasih yang menghubungi minta kartu kembali.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
YouTube/Kompas TV
Sosok anak pejabat pajak yang aniaya anak Pengurus Pusat GP Ansor di Jakarta Selatan sampai koma, kejadian Senin (20/2/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Terkuak sudah siapa sosok anak pejabat pajak yang membuat pemuda di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan sampai koma. Pemuda yang menjadi korban penganiayaan anak pejabat pajak adalah anak dari Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor ( GP Ansor ), salah banom Nahdlatul Ulama (NU).

Kasus penganiayaan ini viral berawal dari sebuah cerita yang beredar di media sosial.

Cerita di media sosial yang tersebar itu mengungkap narasi bahwa ada seorang anak pejabat aniaya pemuda.

Bahkan kabarnya korban belum sadar hingga sekarang.

Polres Metro Jakarta Selatan kabarnya telah menangkap pelaku penganiayaan.

Sosok pelaku penganiayaan itupun diungkap oleh kepolisian.

Pelaku bernama Mario Dandy Satriyo, sedangkan korban bernama CDO alias David .

Mario diduga merupakan anak pejabat Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan. Sedangkan pemuda yang dianiaya merupakan anak dari Pengurus Pusat GP Ansor.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).

"Sudah (ditangkap)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Saat ini, jelas Ade, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Baca juga: Dini Hari, Pelaku Penganiayaan di Bojonegoro Kaget Ada Polisi di Rumahnya, Sebilah Golok Diamankan

Karma langsung mendatangi pelaku tak lama setelah kabar terkait penganiayaan itu viral tersebar di media sosial.

Polisi langsung bergerak dengan cepat mengusut apa yang sebenarnya terjadi dengan korban.

"Tersangka MDS telah ditahan. Korban masih belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RS," ujar dia.

Polisi turut membongkar siapa sebenarnya pejabat yang anaknya menjadi pelaku penganiayaan tersebut.

Korban penganiayaan anak pejabat di Jaksel akhirnya ditangkap, pelaku ditetapkan tersangka
Korban penganiayaan anak pejabat di Jaksel akhirnya ditangkap, pelaku ditetapkan tersangka (Kompas.com)

Adapun tersangka diduga merupakan anak pejabat Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan.

Ketua GP Ansor DKI Jakarta M. Ainul Yaqin membenarkan bahwa David yang menjadi korban penganiayaan dan keberingasan Mario Dandy Satriyo merupakan anak dari Jonathan Latumahina, salah satu pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor.

"Anaknya Sahabat Jonathan (Pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor)," bebernya.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo langsung merespons kabar dugaan penganiayaan tersebut.

Dirinya mendukung penuh proses hukum dalam kasus penganiayaan ini dan mendoakan kesembuhan korban.

"Para sedulur Banser dan para pecinta kedamaian. Saya sungguh berempati & amat prihatin dg kejadian yg menimpa Mas David," ujarnya, melalui akun Twitternya.

"Kami juga menghaturkan terima kasih utk berbagai informasi yg disampaikan. Tentu hal tersebut menjadi perhatian dan bahan pendalaman. Mengingat ini kasus pribadi, kami berupaya membedakan dg institusi. Komitmen Kemenkeu jelas, senantiasa menjaga integritas dan profesionalitas," imbuh Yustinus Prastowo.

Cerita soal penganiayaan itu viral di media sosial lewat utas yang dibagikan akun Twitter @LenteraBangsaa_.

"Jenggggg jengggggggg pelaku merupakan anak dari Rafael Alun Trisambodo Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jaksel II," tulis akun tersebut.

Berdasarkan narasi yang ditulis akun @LenteraBangsaa_, peristiwa penganiayaan ini bermula ketika korban yang sedang bermain di rumah temannya dihubungi oleh mantan pacar.

Baca juga: Polisi Tetapkan 7 Tersangka Penganiayaan dan Perusakan Kantor Arema FC di Malang, Pelaku Bertambah?

Saat itu, mantan pacar korban mengaku hendak mengembalikan kartu pelajar.

Korban lalu mengirim lokasi tempatnya bermain.

Tak lama mobil Jeep terlihat sudah menunggu di depan rumah teman korban.

"Korban diajak ke sebuah gang kosong. Di situ korban dianiaya 2 orang pelaku yang saat ini berhasil ditangkap dan ditahan di Polsek Pesanggrahan Jaksel," ungkap akun tersebut dalam cuitannya.

Seorang anak Ditjen Pajak diduga lakukan aniaya lelaki muda hingga koma. Kini, kasus penganiayaan ini diviralkan oleh netizen hingga trending di Twitter.
Seorang anak Ditjen Pajak diduga lakukan aniaya lelaki muda hingga koma. Kini, kasus penganiayaan ini diviralkan oleh netizen hingga trending di Twitter. (Twitter.com)

Korban yang mengalami luka serius di bagian wajah sebelah kanan, kemudian dilarikan ke rumah sakit (RS) oleh ayah teman korban.

Hingga saat ini korban dikabarkan belum sadarkan diri.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, pihak korban telah melaporkan aksi penganiayaan itu.

"Sudah lapor. Tapi wewenang Pak Kapolres ranahnya, info beliau seperti itu," kata Tedjo.

Baca juga: Polres Malang Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan Santri Bululawang, Sempat Mediasi

Aksi mengerikan juga dilakukan dan viral belakangan di Bone, Sulawesi.

Seorang siswi SMP sampai meninggal dunia setelah dirudapaksa temannya sendiri beramai-ramai.

Seorang siswi SMP berinisial J (15), tewas setelah diduga mengalami rudapaksa beramai-ramai di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

J tak kuasa menahan rasa sakit hingga akhirnya meregang nyawa setelah mengalami kesakitan di sekujur tubuh.

Siswi SMP berinisial J (15) ini ternyata sempat mengirimkan laporan ke kepolisian.

Melapor bahwa telah mengalami rudapaksa, laporan sempat tak diproses.

Polisi menunda proses pelaporan kasus tersebut dikarenakan saat mendatangi kantor polisi, kondisi siswi SMP memprihatinkan.

Keluarga mengaku sempat melapor ke polisi, namun tak segera diproses sampai harus melaporkan kasus tersebut dua kali.

Orangtua korban yang merupakan warga Kecamatan Cenrana, menyebut putrinya bungkam mengenai kejadian tersebut.

Setelah didesak, korban akhirnya mau menceritakan penyebab dirinya mengalami luka dan sakit di bagian organ vital.

"Awalnya dia (korban) tidak mau bicara, tapi setelah dibujuk baru mau bicara,"

"Makanya kami langsung bawa ke kantor polisi untuk melapor," tutur orangtua korban dikutip Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Dini Hari Warga Banyuwangi Dengar Suara Tangisan, Kaget Lihat Sosok Mungil di Atas Meja Warkop

Pihak keluarga pun terkejut setelah mengetahui fakta tersebut dan segera membawa putrinya ke kantor polisi pada Minggu (12/2/2023).

Namun karena melihat kondisi korban, pihak kepolisian tak bisa memproses laporan dan meminta keluarga untuk langsung membawa J ke RS terlebih dahulu.

"Hari Sabtu siang keluarga minta diantar ke Polres untuk melapor. Setelah sampai di sana, pak polisi bilang tidak bisa dimintai keterangan," tutur paman J dikutip TribunBone.com, Senin (20/2/2023).

ILUSTRASI Berita anak 9 tahun dirudapaksa dan diculik ayah tiri.
ILUSTRASI (via TribunMedan)

"Pas sampai di RS M Yasin Watampone, dokter di UGD bilang mau visum dan dirawat."

Berbekal hasil visum dari rumah sakit, pihak kepolisian pun baru menangani serius kasus tersebut.

Disebutkan ada empat saksi yang diperiksa terkait dugaan rudapaksa yang dialami J.

"Tidak tahu secara pastinya, tapi menurut rumor (pelaku-red) lebih dari empat orang," ujar paman J.

Terkait kondisi J, sang paman menerangkan bahwa keponakannya atau siswi SMP mengeluh sakit di sekujur tubuh.

Baca juga: Baru Lihat Akta Kelahiran, Perempuan Kaget saat Tahu Agamanya Ternyata Bukan Muslim setelah 27 Tahun

J mengeluhkan sakit kepala dan demam sampai tak bisa duduk, hingga dilarikan ke Puskesmas di Bone.

"Korban dalam keadaan sakit tidak bisa duduk dan bicara," tutur paman J.

Setelah dirawat tiga hari, kondisi J tak juga mengalami perubahan hingga keluarga memutuskan untuk membawa pulang.

"Sorenya, keluarga inisiatif mau periksa bagian vital J karena jangan sampai ada luka atau sejenis bisul," tutur sang paman.

Saat diperiksa, kondisi alat vital J disebut tampak sudah tidak normal.

"Orang tuanya langsung bertanya ke J tapi J diam."

"Kamis malam korban meninggal dunia," tandasnya

ILUSTRASI Berita anak masih lima tahun dirudapaksa ayah. Nenek curigai tangisnya.
ILUSTRASI Berita anak masih lima tahun dirudapaksa ayah. Nenek curigai tangisnya. (The Week)

Kasus satu ini akhirnya terus didalami pihak kepolisian mengingat korban sampai meninggal dunia.

Hingga Selasa (21/2/2023), polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk 4 teman sekolah korban.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bone terus melakukan pemeriksaan secara intensif atas kasus tewasnya siswi SMP berinisial J (14).

"Kami telah lakukan pemeriksaan secara maraton terhadap sejumlah saksi baik keluarga korban maupun teman sekolah korban dan hingga saat ini ada 4 orang teman sekolah korban yang kami periksa sebagai saksi," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Bobby Rachman, Selasa.

Baca juga: Pemkab Buka Suara soal Nasib Bocah SD yang Perkosa Adik Kelas di Nganjuk: Masih di Bawah 12 Tahun

Boby menuturkan, pihak kepolisian juga akan memeriksa rekam medis korban di rumah sakit sebagai bukti penyelidikan.

"Hasil visum dan rekam medis telah kami minta kepada rumah sakit sebagai bagian dari barang bukti penyelidikan" kata Boby.

J yang merupakan siswi kelas 3 SMP warga Desa Ajallase, Kecamatan Cenrana sebelumnya tewas setelah lima hari mendapatkan perawatan medis di rumah sakit M. Yasin Kabupaten Bone.

Berita viral lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved