Berita Viral
Firasat Buruk ABG Banten Terbukti saat Ikut Pelanggan Warkop ke Lampung, Bangun Sudah Tak Pakai Baju
Seorang gadis di Kota Serang, Banten bernasib buruk setelah ikut seorang pelanggan warung kopi atau warkop ke Lampung
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Seorang gadis di Kota Serang, Banten bernasib buruk setelah ikut seorang pelanggan warkop ke Lampung.
Awalnya, gadis Banten yang merupakan anak yatim piatu berinisial AS (14) itu tak mau ikut.
Namun, si pelanggan warkop yang merupakan pria berinisial SB alias Ase beraksi licik.
Hingga ia akhirnya ia berhasil membawa si gadis yang sudah ABG Banten itu.
Ase merenggut keperawanan AS dengan mengiming-imingi pekerjaan di Lampung.
Kepada TribunBanten.com ( grup TribunJatim.com ), kakak AS, Dewi Yuliani menceritakan peristiwa pelecehan seksual terhadap adiknya terjadi sekira tanggal 27 Januari 2023.
"Awalnya adek saya diiming-imingi kerja di Lampung, sama laki-laki nama panggilannya Ase," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (22/2/2023).
Disampaikan Dewi, Ase merupakan salah satu pelanggan kopi yang sering datang ke warung ibu mertuanya.
Baca juga: Nasib Gadis Pandeglang 3 Bulan Disekap dan Ditiduri Dukun, Diimingi Uang Gaib, Keluarga: Kena Mantra
Setiap kali Ase datang ke warung, sang adik lah yang membuatkan kopi untuk pelaku.
Menurutnya, dikarenakan pelaku sering mengopi di tempat warung ibu mertuanya.
Sehingga hubungan Ase dan keluarganya memiliki hubungan yang akrab.
Bahkan saat dia (pelaku,-red) sakit sempat diurus oleh ibu mertua saya," katanya.
Setelah pelaku sembuh dari sakit, pelaku ajak ABG Banten bekerja di tempat temannya yang ada di Lampung.
Namun saat itu, kata dia, korban tidak menginginkan ikut pelaku dan menolaknya.
Baca juga: Pria di Banten Berbuat Nekat seusai Lihat Adik Ipar Selesai Mandi, Lampiaskan Hasrat di Kamar Mertua
Atas penolakan itu, pelaku mengadu ke ibu mertuanya untuk membawa korban ke Lampung.
Saat itu, ibu mertua dari Dewi mengizinkan korban untuk ikut pelaku.
"Nah pas pergi itu kita ngga ada yang tau, adik saya ngga ada minta izin. Dia pergi aja ngga izin ke saya sebagai kakaknya dibawa pelaku," ungkapnya.
Padahal, kata dia, pihak keluarga tidak mengetahui betul asal usul pelaku.
Namun Dewi sebagai kakaknya, tidak diberitahu bahwa adiknya akan dibawa ke Lampung.
Berdasarkan pengakuan korban kepada pihak keluarga, awalnya korban dibawa ke daerah Labuhan Maringgai.
Saat itu, kata Dewi, adiknya mengaku sempat menginep di rumah saudara Ase selama satu malam.
Kemudian pelaku mengajak korban untuk pergi menemui temannya.
Ketika diperjalanan, AS diajak Ase ke salah satu tempat penginapan yang tidak diketahui oleh AS.
"Dia (adiknya AS,-red) ngga tahu kalau rumah itu dikiranya rumah saudara pelaku. Tapi ternyara tempat penginapan," terangnya.
Baca juga: Berkedok Warung Kopi, Ternyata Berisi Banyak Wanita Nakal, Masyarakat Probolinggo Dibuat Resah
Pada saat di dalam kamar, kata dia, pelaku mencoba melakukan aksi pelecehan seksual kepada AS.
Namun saat itu, kata dia, AS menolak dan mencoba menghindar dari pelaku.
"Kemudian pengakuan adik saya, dia diberi air putih sama pelaku abis itu sadar ngga sadar," katanya.
Ketika korban bangun dari tempat tidur, korban melihat sudah dalam kondisi tidak berpakaian.
Melihat hal itu, menurut Dewi, adiknya sempat mau berteriak minta tolong.
Namun AS, saat itu tidak berani berteriak karena mendapat ancaman dari korban.
"Dia diancam kalau dia teriak akan dikeroyok temannya. Makanya dia nurut aja, dari pada mati saya jadi pasrah aja kata dia," ungkapnya.
Baca juga: Orang Tua Syok Buka Chat WA di Ponsel Siswi SD, Ada Ajakan Video Call Nakal, Grup Mengerikan Terkuak
Paska kejadian itu, pelaku membawa korban ke rumah keluarganya untuk mengambil barang bawaan korban.
Saat itu korban akan dibawa oleh pelaku di daerah Panjang, Lampung.
Sementara, pada waktu bersamaan pihak keluarga sedang mencari keberadaan korban.
Bahkan diakui Dewi, dirinya sudah melaporkan kepolisian setempat atas hilangannya AS.
Namun Dewi mengaku laporan tersebut tidak dibuatkan.
"Polisian bilangnya, bu kita belum menerima laporan ibu. Kalau suatu saat korban pulang, ibu bawa ke sini," katanya.
Pada saat itu yang secara kebetulan, kata dia, saudara dari suaminya yang ada di Lampung melihat AS dan pelaku.
Kemudian AS dibawa pulang oleh saudara suaminya hingga ke Kota Serang.
Pada saat korban menceritakan kasus yang dialaminya, keluarga langsung mendatangi pihak kepolisian.
"Katanya kalau sudah ketemu suruh ke sini (kepolisian,-red) pas dibawa ke sini, justru disuruh buat laporannya di Lampung," ungkapnya.
Atas insiden tersebut, pihak keluarga merasa kebingungan atas kasus yang dialami korban.
Sebab Dewi mengaku pihaknya memiliki keterbatasan ekonomi untuk melakukan pelaporan ke Lampung.
Sehingga sampai saat ini, belum melaporkan kasus tersebut ke Polres atau Polda Lampung.
Baca juga: Nasib Siswa Madrasah Bone yang Rudapaksa Teman hingga Meninggal, Polisi Bicara Usia, Disorot Mensos
Diakuinya, beberapa hari setelah insiden itu pihaknya sudah ditemui oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten.
"Dari Dinas Provinsi sudah datang ke sini, bilangnya mau ke Lampung tapi sampai dua minggu ini belum ada kabar kita masih nunggu bagaimana caranya bisa ke Lampung," ungkapnya.
Dewi berharap supaya kasus yang menimpa adiknya segera ditindak dan meminta pihak terkait untuk menangkap pelaku.
"Karena pelakunya bukan adik saya saja, tapi ada temen adik saya juga pernah jadi korban pelaku. Saya harap kasus ini segera ditindak, agar tidak terjadi lagi kepada orang lain," ungkapnya.
Ayah Hamili Putri Kandung
Baru-baru ini, polisi menangkap pria berinisial MR, warga Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
MR tega memperkosa anak kandungnya hingga hamil enam bulan.
Peristiwa pemerkosaan tersebut terungkap karena korban sempat terlambat menstruasi.
Selain itu bentuk badannya mengalami perubahan.
Setelah diperiksa ke dokter, korban diketahui sudah hamil enam bulan.
Baca juga: Ibu Malah Cuek Anak Ngadu Dirudapaksa Ayah Tirinya: Itu Biasa, Akhirnya Tante yang Lapor ke Polisi
Selanjutnya, korban bersama ibu kandungnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Rembang.
Berdasarkan laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian menangkap pelaku untuk selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka.
"Saat itulah kita lakukan penanganan dan kita gelarkan, cukup bukti dan kita lakukan penangkapan dan sampai saat ini kita lakukan penahanan," ucap Kasat Reskrim Polres Rembang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heri Dwi Utomo saat dikonfirmasi kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Tergiur Lihat Anak Sendiri, Ayah Rudapaksa Putri Kandung saat Istri Tidur, Ibu Lihat Perubahan Tubuh
Peristiwa tersebut terjadi antara bulan Maret hingga Oktober 2022 lalu di kamar rumah pribadinya, yang berada di Kecamatan Pancur.
Pria berusia 68 tahun tersebut mengaku telah beberapa kali memperkosa anak kandungnya yang berusia 16 tahun itu.
"Sampai tujuh kali, takut kemungkinan, iya (diancam)," ucap dia, saat penungkapan kasus yang digelar di Mapolres Rembang, pada Senin (20/2/2023) kemarin.
Dalam pengakuannya, peristiwa tersebut bermula saat ia melihat paha sang anak saat berada di rumah.
"Waktu itu kelihatan pahanya, saya tutupin. Terus saya (terangsang)," kata dia.
Selama melakukan aksi bejatnya, pelaku mengaku tidak pernah kepergok oleh istrinya.
Sebab, peristiwa itu dilakukan pada tengah malam.
"Istri posisi tidur, kejadian malam hari kadang jam 11, kadang jam 12, kadang jam 1, dilakukan di dalam kamar rumah sendiri," ujar dia.
Baca juga: Kepergok Tetangga Rudapaksa Cucunya, Kakek di Jember Malah Ngeloyor Pergi Begitu Saja
Selain tidak pernah kepergok istrinya, pelaku juga mengancam korban pada saat melancarkan aksi biadab tersebut.
"Saya takuti dan saya ancam, awas lho, ojo kondo-kondo (jangan bilang-bilang)," kata dia.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat pasal Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara, serta denda paling tinggi Rp 5 Miliar.
Firasat buruk ABG Banten terbukti
pelaku ajak ABG Banten bekerja
pelecehan seksual
pelanggan warkop
gadis Banten
ABG Banten
berita viral
Lampung
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita terkini Jatim
Apa Penyebab Mual Muntah setelah Makan MBG? IDAI Bedakan Keracunan dan Alergi: Kejadian Luar Biasa |
![]() |
---|
Puluhan Siswa SD di Cianjur Keracunan MBG, Guru yang Mencicipi Muntah, Kepsek: Tempe Mencurigakan |
![]() |
---|
Sudah Lama Tutup, Perusahaan ini Belum Bayar Gaji Rp 150 Miliar ke 1800 Mantan Karyawannya |
![]() |
---|
Nia Ramadhani Trauma Makan MBG, Pasrah Santap Mie Bau karena Lapar: Saya Kira Sehat, Jadi Sakit |
![]() |
---|
Langkah Guru BK Terjerat Kasus Chat Asusila dengan Siswi SMP, Kini Ayah Korban Dilaporkan Balik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.