Berita Viral
Mario Dandy Naikkan Dagu Meski Jadi Tersangka, Tak Takut Ditahan? Pakar Kuak Makna: Lihat Sekeliling
Gerak-gerik Mario Dandy Satrio di depan publik, setelah jadi tersangka dikuliti pakar mikro ekspresi. Tak ada rasa takut?
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Gerak-gerik Mario Dandy Satrio di depan publik, setelah jadi tersangka dikuliti pakar mikro ekspresi.
Pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari, menguak makna sikap anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambod itu, yang masih menaikkan dagu.
Mario Dandy disebutnya konsisten dengan ucapannya saat menganiaya putra petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina.
Selain itu, Monica Kumalasari juga menyoroti tersangka lain, rekan Mario bernama Shane Lukas.
Menurut Monica Kumalasari, ada perbedaan yang mencolok saat keduanya diperlihatkan ke publik setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia pun menyoroti ekspresi Mario Dandy yang terkesan konsisten dengan ucapannya saat menganiaya David, yang videonya viral di media sosial.
Pada video itu, terdengar penganiaya mengatakan bahwa dirinya tidak takut jika dipolisikan.
Bahkan ia mempersilakan jika dilaporkan ke polisi.
"Gak takut gue anak orang mati. Mau lapor, lapor an***g," katanya.
Baca juga: Hotman Paris Ngamuk Anak Pejabat Pajak Sadis Aniaya David, Cari Keberadaan Mario: Mau Habis-habisan
Menurut Monica Kumalasari, sikap Mario Dandy yang tidak takut ini masih terlihat meski dirinya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Ia mengaku tak melihat adanya raut penyesalah di wajah Mario Dandy karena sudah membuat David koma.
"M kita lihat masih ada dagu yang naik dan mau melihat awak media, jadi matanya juga masih ke mana-mana melihat ke sekelilingnya," kata Monica Kumalasari, dalam tayangan di Youtube tvOneNews, Sabtu (25/2/2023).
Hal itu kata dia, berbeda dengan ekspresi Shane Lukas saat dirilis oleh polisi di hadapan awak media.
"Kalau S sangat berbeda, jadi dari segi gestur atau si postur ini ketika dalam posisi ini (menunduk), itu sudah menunjukkan rasa malu, rasa bersalah, sehingga kepalanya pun tunduknya ini sampai dengan 90 derajat sehingga tidak terlihat sama sekali," jelasnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle.
Baca juga: David Dipaksa Sikap Tobat oleh Teman Mario Si Anak Pejabat Pajak, AGH Merekam, Disebut Seperti PC
Kemudian jika dilihat dari postur tubuhnya juga membungkuk, lanjut Monica, ini memiliki makna bahwa seseorang tersebut memang malu atas kelakuannya, dan tidak ingin publik untuk melihat dia.
"Jadi publik juga menilai orang ini tahu diri bahwa hal tersebut membuat tercemar namanya, membuat malu, dan merupakan hal yang salah," tandasnya.
Hal berbeda justru terlihat dari gestur tubuh Mario Dandy yang terlihat masih tegap saat diperlihatkan ke publik.
"Kita boleh katakan base line-nya memang sudah seperti ini. Tapi kalau didukung dengan ekspresi di wajah, yang bisa dilihat secara genuine bagaimana emosi dari orang tersebut, kita tidak melihat pergerakan," ungkap Monica.
Ia juga menyebutkan bahwa manusia memiliki 43 otot di wajah yang bertanggung jawab terhadap emosi-emosi tertentu.
"Dan ini (emosi tertentu) tidak merepresentasikan apapun. Jadi artinya kalau seseorang itu dalam kondisi takut, dia pastinya ada pergerakan di daerah dahi atau ada pergerakan di bibir, ini tidak semuanya flat," beber dia.
Monica juga menegaskan, jika seseorang tidak ada stimulus untuk merespon dari wajahnya, maka paling tidak walaupun wajahnya tegap, dia akan melihat ke bawah.
"Tapi ini tidak, dia masih bisa melihat ke sekelilingnya. Artinya kalaupun suara yang dikatakan tidak takut, ini masih konsisten.
"Kalau dia mengatakan 'saya tidak takut' pada video penganiayaan, kalau ternyata itu benar, ini pun juga menunjukkan bahasa non verbal yang menunjukkan bahwa 'saya tidak takut'," tutur Monica.
Dirinya pun tidak mengetahui apa yang menyebabkan Mario Dandy merasa tidak takut, bisa jadi karena selama ini pola pengasuhannya yang selalu ada back up dari orangtuanya.
"Kalau dia merasa salah, pasti dia akan menunduk dulu. Bukannya malah menunjukkan high power pose," tandas dia.
Baca juga: Siasat Licik AGH Bikin Mario Anak Pejabat Pajak Dipenjara hingga David Koma, Nasib Bui Juga Menanti
Di sisi lain, Jonathan Latumahina, ayah dari David pilu melihat kondisi anaknya yang tak berdaya dianiaya Mario Dandy Satrio.
Meski berbaik hati telah memaafkan aksi kekerasan itu, namun Jonathan Latumahina menolak damai.
Pengurus GP Ansor itu sangat terpukul melihat putra kesayangannya koma.
Karena itu, Jonathan menolak damai dengan keluarga Mario Dandy, minta kasus ini berakhir di penjara.
Seperti diketahui, David mengalami cedera serius hingga harus dirawat di rumah sakit akibat dianiaya Mario Dandy, anak pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo, Senin (20/2/2023).
Akibat penganiayaan itu, David tidak sadarkan diri hingga mengalami koma.
Saat ini, kondisi korban sudah sadarkan diri, namun masih dalam perawatan medis di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan.
Jonathan mengungkapkan proses hukum atas kasus penganiayaan yang menyebabkan putranya koma itu terus berjalan.
Hal tersebut disampaikannya lewat status twitternya @seeksixsuck.
Baca juga: SOSOK Putra Petinggi GP Ansor yang Dianiaya Anak Pejabat Pajak, Ayah Korban Beri Maaf: Membalas Doa
Dalam statusnya, Jonathan mengungkapkan pihak keluarga pelaku yang diketahui merupakan anak pejabat Pajak Jakarta Selatan itu bertandang ke rumahnya.
Jonathan menemui mereka yang memohonkan maaf atas peristiwa yang menimpa David.
"Keluarga pelaku semalam datang minta maaf, saya maafkan.
Saya hanya meniru anak saya yang sangat pemaaf. Dan mohon maaf juga, proses hukum sudah bergulir," tulis Jonathan.
"Kita punya tanggung jawab masing-masing, mohon doanya sampai saat ini David belum siuman," jelas Jonathan saat itu.
Baca juga: SOSOK Putra Petinggi GP Ansor yang Dianiaya Anak Pejabat Pajak, Ayah Korban Beri Maaf: Membalas Doa
Walaupun secara pribadi permohonan maaf telah diterima, Jonathan mengaku akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas.
Apalagi, dua orang pelaku yang menganiaya putranya itu kini telah ditahan oleh pihak Polres Jakarta Selatan.
Sementara, David hingga kini masih dalam kondisi koma dan dirawat di rumah sakit.
"Dua pelaku sudah di sel, tidak akan menempuh jalan damai.
Proses hukum jalan terus, terimakasih sahabat LBH @Official_Ansor kawal kasus ini," tulis Jonathan.
"Terimakasih atas doa-doanya, Gusti Allah akan membalas doa jenengan semua," tutupnya.
Informasi lengkap dan menarik laiinnya di Googlenews TribunJatim.com
37 Guru dan Staf Diseret Eks Kepsek ke Polisi yang Tak Terima Dicopot, Gubernur Ikut Terlibat |
![]() |
---|
Juladi Pasrah Akses Rumah Ditutup Warga, Dianggap Kurang Bersosialisasi, Anak Kini Depresi |
![]() |
---|
Musrika Playing Victim setelah Ngaku Buang Ibu karena Trauma, Polisi Ungkap Alasan Belum Menangkap |
![]() |
---|
Mengintip Bedeng di Kolong Jembatan Tempat Dokter Hafid Tinggal, Banyak Orang Datang Berobat |
![]() |
---|
Guru Zuhdi Didenda Rp25 Juta karena Tampar Murid Kini Berangkat Umroh, Hadiah Gus Miftah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.