Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kebakaran di Surabaya, Menantu Tak Sangka Rencana Gelar Doa Bersama untuk Mertua Makin Terasa Sendu

Kebakaran di Surabaya, menantu tak menyangka rencana gelar doa bersama untuk mertua laki-laki makin terasa sendu karena mertua perempuannya menyusul.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Kolase/Istinewa/TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Andi Mulyono (40) menceritakan sosok sang mertua yang tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Menanggal III, Gang Jeruk, Gayungan, Surabaya, Senin (27/2/2023). 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Ipda Djoko Setiyono menduga, penyebab terbakarnya salah satu kamar di rumah tersebut, berasal dari alat pendingin udara AC yang mengalami korsleting. 

AC yang bermasalah, letaknya berada tepat di tengah dinding, yang menjadi sekat antara dua ruangan kamar. 

Artinya kedua sisi AC tersebut berada di antara dua ruangan kamar. Yakni satu sisi berada di kamar tengah atau kedua yang ditempati oleh Sri Wahyuni, si tuan rumah. Sedangkan sisi AC yang lain, berada di ruang depan atau ruang pertama yang biasa dijadikan lokasi untuk aktivitas pembantu menyelesaikan pekerjaan melipat pakaian dan menyetrika. 

"Ada AC juga. Kayaknya di kamar kedua itu (posisi tengah) ditempati ibu si tuan rumah (Sri). Dan kondisi atas tempat AC-nya itu dilubangi. Jadi AC itu, jadi dua kamar. Iya di antara dua kamar itu," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/2/2023). 

Komponen AC yang terbahan plastik itu meleleh mengenai tumpukan baju di atas meja yang berada tepat di bawahnya. 

Benda berbahan kain yang mudah terbakar itu, akhirnya menyebabkan lelehan komponen AC yang korsleting, berubah menjadi kobaran api.

Baca juga: Kebakaran di Surabaya yang Tewaskan Majikan dan Pembantu, Petugas Sebut Perhiasan Korban Utuh

Kobaran api yang mengamuk, melumat semua benda seisi ruang kamar.

Menurut Djoko, saat ruang depan atau kesatu itu terbakar, Ngatijem sedang berada di dalamnya untuk beraktivitas.

Kobaran api yang mudah membesar, lalu mengenai tubuh bagian atas Ngatijem. 

"Kemungkinan, lelehan dari plastik AC itu, kemungkinan jatuh membakar sebagian dari baju-baju di meja kecil. Tepat di bawah AC jadi leleh," katanya. 

Pada saat tubuhnya tersambar api hingga terbakar, diduga kuat, terjadi momen dramatis penyelamatan yang dilakukan oleh Ngatijem terhadap sang majikan, Sri Wahyuni, yang nyaris lumpuh. 

Berdasarkan analisa singkat dari hasil olah TKP yang dilakukannya bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya, Djoko menerangkan, Ngatijem yang mengalami luka bakar sempat berupaya menyelamatkan sang majikan yang kesulitan bergerak melarikan diri, di depan kamar tengah atau kamar kedua. 

Ngatijem berusaha menggendong sang majikan dari sisi belakang, lalu membawanya ke ruang dapur yang berada di sisi paling dalam rumah, atau bersebelahan dengan kamar tengah. 

Tak ayal didapati adanya luka bakar di sisi punggung dan kulit kaki dari jasad Sri Wahyuni, dengan posisi tubuh; kepala dan dada, menempel lantai dapur, seperti sedang bersujud.

"Kamar kedua ruangan yang setiap hari dipakai untuk istirahatnya Bu Sri, di situ kan kasur utuh. Kamar pertama, parah itu kasur terbakar habis (kamar yang dipakai oleh pembantu beraktivitas)," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved