Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Survei Jalan Tol Jatim, Korlantas Tak Temukan Jalan Bergelombang, Waspadai 4 Titik Rawan Kemacetan

Survei Jalan Tol Jatim jelang mudik Lebaran 2023, Korlantas tidak temukan jalanan bergelombang, waspadai 4 titik ruas jalan.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Ery Nursatari dan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Suhanan melakukan survei jalur Tol Jakarta-Surabaya, didampingi Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim Chairuddin, Jumat (24/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pastikan jalur bebas hambatan atau jalan tol yang membentang di sepanjang Pulau Jawa, dapat digunakan secara maksimal oleh masyarakat pada momem arus mudik Lebaran 2023 pada April mendatang, Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Ery Nursatari dan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Suhanan melakukan survei jalur Tol Jakarta-Surabaya. 

Sepanjang melakukan survei tersebut, ditemukan jalan bergelombang di beberapa titik ruas Tol Jateng, yang mengarah ke Jatim. 

Sedangkan, wilayah ruas Tol Jatim, disebut oleh Brigjen Pol Ery, tidak didapati adanya gelombang aspal jalanan, seperti ruas Tol Jateng. 

"Kita masuk Jatim, alhamdulillah karena kita lihat jalannya gelombang juga kurang apa segala macam, kita rasakan ini sudah bagus," ujarnya saat meninjau di Pos Pantau, Bundaran Waru, Jalan Frontage Ahmad Yani, Gayungan, Surabaya, Jumat (24/2/2023). 

Kendati demikian, pekerjaan rumah (PR) lanjutan yang dilakukan oleh Ditlantas Polda Jatim menyambut arus mudik pada momen Lebaran mendatang, adalah mekanisme pengamanan. 

Brigjen Pol Ery menegaskan, pengamanan jalur arus mudik yang dilakukan personel Ditlantas di manapun berada, merupakan operasi kemanusiaan. 

Ia mengaku tercengang dengan jumlah personel gabungan antar instansi yang dikerahkan oleh Ditlantas Polda Jatim, selama mengawal momen Lebaran hingga arus balik berlangsung. Yakni, berjumlah sekitar 18 ribu personel. 

"Infrastruktur sudah kita siapkan, kemudian nanti rekan-rekan semua yang bertanggung jawab untuk pengamanan Lebaran 2023 ini betul-betul sudah siap. Karena dari Polda Metro, dari Jateng, Jabar, Dirlantas Jatim sudah memaparkan, sudah sama-sama mempersiapkan untuk menghadapi Lebaran ini," jelasnya. 

Brigajen Pol Ery tak menampik, beberapa titik ruas jalan arteri Jatim berpotensi terjadi kepadatan. 

Namun ia yakin bisa teratasi setelah mendengar pemaparan dari Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim Chairuddin, dalam evaluasi hasil survei, di Pos Pantau Bundaran Waru, Surabaya, Jumat (24/2/2023), mengenai siasat dan cara mengantisipasi kepadatan di sejumlah titik rawan tersebut. 

Salah satunya, dengan menyiagakan personel secara khusus di sejumlah titik yang rawan terjadi kepadatan. 

Sehingga ia optimistis potensi kepadatan dapat teratasi, dengan keberadaan personel dapat memandu para pengendara untuk tetap sesuai dengan lajur dan skenario rekayasa lalu lintas yang sedang diterapkan, guna mengatasi derasnya volume kedatangan arus kendaraan. 

Baca juga: Ada Perbaikan Jembatan Plaosan Babat Lamongan, Polisi Terapkan Rekayasa Lalin dengan Contraflow

"Termasuk juga pak Dirlantas mengatakan Exit Tol Sidoarjo, Exit Tol Singosari segala macam. Ada bertindak kita yang mengantisipasi jangan sampai full terbuang dari pintu gatenya. Kita mungkin bisa membuang di interchange pintu-pintu sebelumnya. Memang kondisinya seperti ini," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, Kombes Pol M Taslim Chairuddin mengatakan, pembelajaran penanganan momen mudik Lebaran dari tahun ke tahun, terdapat empat titik jalur arteri yang terkategori rawan kemacetan, yakni:

1. Persimpangan Mengkreng, Jalur Perbatasan Tiga Kabupaten, Nganjuk, Kediri, dan Jombang

Karena terdapat pasar sentra oleh-oleh di dekat pertigaan tersebut. Kemudian, terdapat dua rel kereta api (KA). Dan, karakter jalan menyempit karena adanya jembatan. 

"Kemudian jembatan tidak mungkin kita perbaiki dalam sesaat yang sempit itu, mau tidak mau adalah kehadiran personel untuk melakukan pengaturan penjagaan, supaya di sana jalannya tidak stuck. Arus lalu lintas boleh lambat, tapi arus harus berjalan. Ini tidak bisa dihindari karena volume sudah melebihi kapasitas jalan," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi. 

2. Exit Tol Sidoarjo

Titik tersebut merupakan ujung dari jalan tol sisi timur yang membelah dari sisi barat Pulau Jawa. 

Sehingga, potensi kemacetan yang terjadi, bakal dipicu oleh antrean kendaraan di pintu gerbang tol. 

Mengantisipasi hal tersebut, Taslim telah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga untuk menambah mekanisme pembayaran gerbang tol. 

Yakni dengan menerapkan sistem pembayaran secara mobile, atau tidak secara statis mengandalkan perangkat statis yang terdapat di gerbang tol. 

"Kemudian saran dari Korlantas kalau memang terjadi penumpukan harus dilakukan pengalihan-pengalihan melalui pintu tol sebelumnya," terangnya. 

"Yang pasti sesuai dengan kesepakatan sebelumnya kalau kemacetan sudah mencapai 1 kilo mau tidak mau tolong kita buka untuk mengurangi volume kendaraan," jelasnya. 

3. Exit Tol Singosari

Pola serupa seperti di Exit Tol Sidoarjo juga akan diterapkan pada beberapa exit tol lainnya di Jatim. 

Yakni membuka gerbang tol jika terjadi kepadatan atau kemacetan yang mengular sejauh satu kilometer. 

4. Simpang Tiga Pendem

"Persoalan di Pendem itu bukan tidak ada jalur alternatif kalaupun memang ada, tetapi jalur itu menuju ke arah Kediri, artinya kalau orang menuju Malang melingkarnya terlalu jauh. Oleh sebab itu sulit bagi kita untuk mengalihkan arus ke jalur alternatif," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved