Tanah Retak di Trenggalek
Parjan Ketar-ketir Huni Rumahnya Sendiri, Warga Trenggalek Panik Dengar ‘Gletok’ Imbas Tanah Gerak
Parjan seorang warga Trenggalek merasa ketar-ketir tinggal di rumahnya sendiri, apalagi setelah mendengar suara 'gletok' disusul rumahnya yang miring.
"Bunyi gemuruh tidak ada, hanya saja kalau rumah akan bergerak ada bunyi 'gletok,'" terang Parjan.
"Mungkin saat tanah gerak itu, ada bagian bangunan yang ikut pisah satu dengan lainnya, sehingga menimbulkan suara," lanjutnya.
Parjan mengaku tidak akan memperbaiki kerusakan rumahnya yang sudah muncul dimana-mana.

Menurutnya, sudah tidak ada harapan ia akan tinggal di rumahnya tersebut dalam jangka waktu yang lama.
Berbagai upaya sudah ia lakukan agar rumahnya tetap berdiri tegak.
Salah satunya adalah dengan memberi penyangga bambu di teras rumahnya agar atapnya tak ambruk karena tiang yang sudah miring.
"Kalau untuk memperbaiki lagi sepertinya tidak, mungkin siang saja kalau cuaca terang masih saya tempati, tapi kalau hujan saya pilih mengungsi," jelasnya.
Dari pantauan TribunJatim.com di lokasi, rumah-rumah terdampak tanah gerak tersebut sudah banyak yang tak berpenghuni, hanya saja barang-barang perabot rumah masih belum diangkut oleh pemilik rumah.
"Mau diangkut ke tempat pengungsian ya tidak enak, wong bukan tempat milik kita. Harapannya ya ada relokasi," ucap Parjan.
Baca juga: Nelayan Trenggalek Jadi Sasaran Pengedar Sabu-sabu, 2 Bulan Saja Polisi Ciduk 14 Tersangka
Sementara itu, BPBD Kabupaten Trenggalek mengawasi sejumlah titik tanah gerak yang berada di permukiman warga yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari menyebut setidaknya ada 5 kecamatan yang terpantau terdapat titik tanah gerak baru pada tahun 2023 ini.
Yang pertama adalah di Kecamatan Tugu, di mana tanah gerak terdapat di Desa Gading dengan 2 titik tanah gerak dan di Desa Nglinggis dengan 1 titik tanah gerak.
"Lalu di Kecamatan Pule yaitu di Desa Joho ada 12 titik. Di Kecamatan Panggul ada di Desa Terbis dan Desa Manggis masing-masing satu titik," kata Pipit, sapaan akrab, Tri Puspita Sari, Kamis (2/3/2023).
Terbaru, BPBD Kabupaten Trenggalek juga tengah mengawasi pergerakan retakan tanah di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, dan Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko.
"Di Desa Ngerdani ini ada 14 Kepala Keluarga (KK) dengan anggota 41 jiwa yang terdampak tanah gerak. Bahkan 7 KK harus mengungsi saat hujan lebat turun," ucapnya.
Baca juga: Tanah Gerak Sebabkan Retakan Tanah di Trenggalek, 30 Jiwa Terdampak, 3 Orang Harus Mengungsi
meninggali rumah
Trenggalek
Kecamatan Dongko
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
retakan dimana-mana
ambles
tanah gerak
Retakan pada tanah
tanah longsor
retakan tanah
Telaga di Desa Ngerdani Trenggalek Diduga Jadi Biang Tanah Gerak, Retakan hingga 500 Meter |
![]() |
---|
Warga Trenggalek Ungkap Detik-detik Tanah Gerak yang Mencekam, Rumah Bergerak, Bunyi 'Gletok' |
![]() |
---|
Dua Hari Hujan Lebat Sebabkan Tanah Retak di Dongko Trenggalek, 7 KK Mengungsi, Rumah Rusak |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bencana Tanah Gerak di Trenggalek Makin Mengkhawatirkan, Puluhan Warga Mulai Ngungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.