Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tanah Retak di Trenggalek

Parjan Ketar-ketir Huni Rumahnya Sendiri, Warga Trenggalek Panik Dengar ‘Gletok’ Imbas Tanah Gerak

Parjan seorang warga Trenggalek merasa ketar-ketir tinggal di rumahnya sendiri, apalagi setelah mendengar suara 'gletok' disusul rumahnya yang miring.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Januar
ISTIMEWA
Tanah Retak yang Terjadi di Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek. 

TRIBUNJATIM.COM - Parjan seorang warga Trenggalek ketar-ketir meninggali rumahnya sendiri di Dusun Sobo, Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Salah satu warga yang tinggal dan merasa panik adalah Parjan (62).

Parjan (62) mengatakan, ia dan lima anggota keluarganya memilih untuk mendiami rumah saudaranya yang lebih aman  . 

"Tanah di rumah saya ambles ke bawah, sehingga ada retakan dimana-mana, bahkan kalau dilihat rumah saya sudah miring 5 cm," kata Parjan, Jumat (3/3/2023).

Retakan pada tanah, lantai, bahkan dinding bermunculan hingga membuat penghuni khawatir untuk mendiami rumahnya sendiri.

Selain 11 rumah, tanah gerak juga merusak jalan rabatan poros desa.

Setidaknya ada 7 kepala keluarga (KK) dengan jumlah anggota keluarga 23 jiwa harus mengungsi ke rumah tetangga ataupun sanak saudaranya.

Ia mengaku takut sewaktu-waktu rumahnya roboh dan membahayakan keselamatan dirinya dan anggota keluarganya.

"Kami mengungsi ke rumah saudara, jaraknya 200 meter dari rumah kami. Rumahnya kosong karena ditinggal merantau," lanjutnya.

Parjan mengatakan, ia membangun rumah tersebut pada tahun 1997.

Baca juga: Dua Hari Hujan Lebat Sebabkan Tanah Retak di Dongko Trenggalek, 7 KK Mengungsi, Rumah Rusak

Menurutnya, selama ia tinggal di Dusun Sobo tidak pernah ada bencana alam, baik tanah longsor maupun tanah gerak.

"Selama ini aman-aman saja. Lalu tahun 2021 mulai ada retakan, setelah hujan lebat yang melanda di sini ikut retak, kemudian setiap hujan turun bertambah terus," jelas Parjan.

Ia menceritakan, retakan semakin parah pada bulan November 2022 lalu semakin lebar pada bulan Februari 2023.

Setiap ada hujan dengan intensitas tinggi di Dusun Sobo, keesokan harinya retakan tanah semakin bertambah.

Bencana Tanah Retak di Dusun Sobo, Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek Makin Mengkhawatirkan.
Bencana Tanah Retak di Dusun Sobo, Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek Makin Mengkhawatirkan. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

Parjan bercerita bahwa ada suara keras yang membuat dirinya keluarga dan sebagian besar warga di tempatnya panik dan merasakan hawa mencekam.

"Bunyi gemuruh tidak ada, hanya saja kalau rumah akan bergerak ada bunyi 'gletok,'" terang Parjan.

"Mungkin saat tanah gerak itu, ada bagian bangunan yang ikut pisah satu dengan lainnya, sehingga menimbulkan suara," lanjutnya.

Parjan mengaku tidak akan memperbaiki kerusakan rumahnya yang sudah muncul dimana-mana.

Sebanyak 14 kepala keluarga (KK) atau 41 jiwa di Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek terdampak tanah retak.
Sebanyak 14 kepala keluarga (KK) atau 41 jiwa di Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek terdampak tanah retak. (ISTIMEWA)

Menurutnya, sudah tidak ada harapan ia akan tinggal di rumahnya tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Berbagai upaya sudah ia lakukan agar rumahnya tetap berdiri tegak. 

Salah satunya adalah dengan memberi penyangga bambu di teras rumahnya agar atapnya tak ambruk karena tiang yang sudah miring.

"Kalau untuk memperbaiki lagi sepertinya tidak, mungkin siang saja kalau cuaca terang masih saya tempati, tapi kalau hujan saya pilih mengungsi," jelasnya.

Dari pantauan TribunJatim.com di lokasi, rumah-rumah terdampak tanah gerak tersebut sudah banyak yang tak berpenghuni, hanya saja barang-barang perabot rumah masih belum diangkut oleh pemilik rumah.

"Mau diangkut ke tempat pengungsian ya tidak enak, wong bukan tempat milik kita. Harapannya ya ada relokasi," ucap Parjan.

Baca juga: Nelayan Trenggalek Jadi Sasaran Pengedar Sabu-sabu, 2 Bulan Saja Polisi Ciduk 14 Tersangka

Sementara itu, BPBD Kabupaten Trenggalek mengawasi sejumlah titik tanah gerak yang berada di permukiman warga yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari menyebut setidaknya ada 5 kecamatan yang terpantau terdapat titik tanah gerak baru pada tahun 2023 ini.

Yang pertama adalah di Kecamatan Tugu, di mana tanah gerak terdapat di Desa Gading dengan 2 titik tanah gerak dan di Desa Nglinggis dengan 1 titik tanah gerak

"Lalu di Kecamatan Pule yaitu di Desa Joho ada 12 titik. Di Kecamatan Panggul ada di Desa Terbis dan Desa Manggis masing-masing satu titik," kata Pipit, sapaan akrab, Tri Puspita Sari, Kamis (2/3/2023). 

Terbaru, BPBD Kabupaten Trenggalek juga tengah mengawasi pergerakan retakan tanah di Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, dan Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko.

"Di Desa Ngerdani ini ada 14 Kepala Keluarga (KK) dengan anggota 41 jiwa yang terdampak tanah gerak. Bahkan 7 KK harus mengungsi saat hujan lebat turun," ucapnya.

Baca juga: Tanah Gerak Sebabkan Retakan Tanah di Trenggalek, 30 Jiwa Terdampak, 3 Orang Harus Mengungsi

Titik tanah gerak tersebut akan menjadi fokus pengawasan BPBD terutama pada masa musim hujan.

Kepada masyarakat, Pipit mengimbau untuk selalu waspada apabila terjadi tanda-tanda adanya tanah gerak agar segera mencari tempat yang aman.

"Kita imbau juga kepada tim reaksi cepat (TRC) dan relawan BPBD yg ada di wilayah masing-masing terutama di wilayah tanah gerak, agar selalu melakukan monitoring atau pemantauan sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera tertangani," pungkasnya. (Sofyan Arif Candra Sakti/TribunJatim.com)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Goolglenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved