Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apa Itu Leptospirosis? 6 Warga Pacitan Meninggal karena Leptospirosis, Ini 9 Cara Cegah Penularannya

Mengenal apa itu leptospirosis, penyakit musim hujan yang menyebar di Pacitan: 6 orang meninggal dunia. Ini gejala, penyebab, dan cara pencegahannya.

Editor: Hefty Suud
Andrey_Popov/Shutterstock via www.mnn.com
Ilustrasi orang terinfeksi leptospirosis. Penyakit mematikan yang menyebar di Pacitan, Jawa Timur. Berikut gejala dan cara penjecagahnnya. 

Penderita leptospirosis, dr Joko Proyanto, cenderung mirip dengan gejala penyakit flu.

Namun gejalanya lebih berat serta disertai dengan nyeri pada otot-otot. Terutama otot betis, serta kulit berwarna kekuningan pada tahap lanjut.

Melansir dari Tribunnews.com, tanda dan gejala leptospirosis biasanya muncul secara tiba-tiba, kira-kira 5 sampai 14 hari setelah infeksi.

Namun, masa inkubasi dapat berkisar dari 2 hingga 30 hari, menurut CDC.

  • Leptospirosis ringan

Tanda dan gejala leptospirosis ringan, termasuk demam dan menggigil, batuk, diare, muntah, sakit kepala, nyeri otot, terutama punggung bawah dan betis, ruam, mata merah dan iritasi, penyakit kuning.

  • Leptospirosis parah

Tanda dan gejala leptospirosis berat akan muncul beberapa hari setelah gejala leptospirosis ringan hilang.

Gejala tergantung pada organ vital mana yang terlibat.

Baca juga: 5 Tikus Terpapar Bakteri Leptospira Interrogans, Dinkes Bondowoso Bersiap Skrining Leptospirosis

Baca juga: 8 Penyakit yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan: Leptospirosis, Diare hingga Demam Berdarah

Leptospirosis dapat menyebabkan gagal ginjal atau hati, gangguan pernapasan, dan meningitis.

Jika leptospirosis menyerang jantung, hati, dan ginjal, orang tersebut akan mengalami kelelahan, tidak teratur, sering cepat, detak jantung, nyeri otot, mual, mimisan, nyeri di dada, terengah-engah, nafsu makan buruk, pembengkakan pada tangan, kaki, atau pergelangan kaki, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, penyakit kuning, terlihat pada bagian putih mata, lidah, dan kulit yang menguning.

Jika mempengaruhi otak atau sumsum tulang belakang, orang tersebut akan mengalami kebingungan atau disorientasi, kantuk, cocok atau kejang, demam tinggi, mual, fotofobia, atau kepekaan terhadap cahaya, masalah dengan gerakan fisik, leher kaku, ketidakmampuan untuk berbicara, muntah, perilaku agresif atau tidak biasa.

Jika itu mempengaruhi paru-paru, orang tersebut tidak bisa bernapas, tanda dan gejalanya antara lain demam tinggi, terengah-engah, dan batuk darah.

Pencegahan Leptospirosis

ILUSTRASI INFUS - Sebanyak 6 warga Tulungagung terserang penyakit leptospirosis selama tiga bulan terakhir. Dari 6 pasien itu, 3 di antaranya meninggal dunia, Selasa (10/1/2023).
ILUSTRASI INFUS - Sebanyak 6 warga Tulungagung terserang penyakit leptospirosis selama tiga bulan terakhir. Dari 6 pasien itu, 3 di antaranya meninggal dunia, Selasa (10/1/2023). (ISTIMEWA via TRIBUN WOW)
  1. Mengendalikan hama, terutama hewan pengerat
  2. Mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menangani hewan dan produk hewani
  3. Menghindari menyentuh hewan mati dengan tangan kosong
  4. Membersihkan semua luka sesegera mungkin dan menutupinya dengan pembalut tahan air
  5. Mengenakan pakaian pelindung di tempat kerja, jika sesuai
  6. Menghindari mengarungi, berenang, atau kontak lain dengan sungai, aliran, dan air danau, terutama setelah banjir, atau mandi sekaligus setelah terpapar
  7. Hindari kontak dengan atau konsumsi apapun yang pernah kontak dengan air banjir
  8. Menghindari air minum dari sungai dan danau kecuali telah direbus atau diolah secara kimia
  9. Memastikan bahwa anjing memiliki vaksinasi terhadap leptospirosis

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Jatim lainnya

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved