Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Meski Dikepung Api Kebakaran Depo Plumpang, Rumah Driver Taksi Justru Tetap Utuh: Kuasa Yang di Atas

Padahal dikepung api kebakaran besar Depo Plumpang, rumah driver taksi justru tetap utuh.

Penulis: Alga | Editor: Dwi Prastika
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan - Warta Kota/Nurmahadi
Rumah Sutrisno tak terbakar di tengah puing-puing bangunan sesuai kebakaran Depo Plumpang 

TRIBUNJATIM.COM - Rumah seorang driver taksi bernama Sutrisno justru tetap utuh meski dikepung api kebakaran Depo Plumpang Jakarta.

Rumah driver taksi ini menjadi rumah yang selamat, padahal semua bangunan di sekitarnya terlalap api.

Sutrisno pun menceritakan detik-detik sebelum kebakaran Depo Plumpang terjadi di sekitar rumahnya.

Ia sendiri mengaku tak tahu mengapa rumahnya tetap berdiri tegak meski sekelilingnya hangus.

Baca juga: SOSOK Nicke Widyawati Disorot Usai Kebakaran Depo Plumpang, Dirut Pertamina Punya Kekayaan Rp75 M

Dilansir dari TribunTrends.com pada Senin (6/3/2023), rumah Sutrisno terletak tepat di samping Depo Pertamina Plumpang dan hanya terpisah tembok pembatas.

Sutrisno mengungkap, bagian rumahnya yang rusak hanya pintu belakang saja, sementara rumah di kanan kirinya telah hancur.

"Itu udah kuasa Yang di Atas, saya enggak tahu. Yang rusak hanya pintu belakang saja, yang lainnya enggak rusak," ujar Sutrisno.

Saat kebakaran terjadi, Sutrisno dan keluarga tak terpikirkan jika rumah mereka akan selamat.

Ketika bau gas menyengat tercium, Sutrisno dan keluarga hanya fokus menyelamatkan anak mereka yang masih kecil.

Sejumlah barang berharga berhasil diselamatkan oleh Sutrisno dan keluargnya.

"Enggak tahu juga (rumah utuh), saya nyelametin diri, saya enggak tahu apa-apa," katanya.

"Bahkan anak istri langsung dibawa lari ke pasar. Dari pasar terlihat ledakan itu," ujar Sutrisno.

Saat tiba di pasar, Sutrisno dan keluarga mendengar ledakan dari arah permukiman mereka.

Baca juga: UPDATE Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 17 Tewas, PMI Temukan Jenazah Ibu-Anak Berpelukan

Setelah ledakan dan kebakaran tersebut, Sutrisno kaget mendapati rumahnya masih dalam kondisi utuh.

Hanya pintu belakang dan juga aliran listrik yang terputus karena kebakaran terjadi.

"Kalau bersyukur sih saya bersyukur, anak istri saya selamat, itu saja. Yang saya pikirin anak istri dulu," katanya.

"Jadi kalau dibilang ajaib, mungkin kebetulan aja pemadaman ke rumah saya dulu," ujar Sutrisno.

"Hanya listrik mati, bagian belakang rusak, sama asbes aja retak," lanjutnya.

Sutrisno (43) bisa dikatakan menjadi salah satu warga yang beruntung pada saat peristiwa kebakaran Depo Plumpang
Sutrisno (43) bisa dikatakan menjadi salah satu warga yang beruntung pada saat peristiwa kebakaran Depo Plumpang (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, telah menelan banyak korban jiwa.

Melansir Kompas.com, kebakaran ini terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.

Sampai dengan Minggu (5/3/2023), menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 1.085 warga masih mengungsi.

Sementara itu, 19 orang meninggal dunia dan 49 lainnya luka-luka karena kebakaran ini.

Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, diminta Presiden Joko Widodo untuk mencari solusi masalah ini.

"Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN dan juga (Pj) Gubernur DKI untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang," ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Terutama karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya," lanjutnya.

Baca juga: Penyebab Depo Pertamina Plumpang Meledak Mirip 2009? Wapres Dulu Geram, Pertamina Janji Selidiki

Insiden terbakarnya Depo Plumpang ternyata pernah terjadi pada tahun 2009 silam.

Kebakaran pertama di Depo Plumpang terjadi pada Minggu (18/1/2009).

Diberitakan Kompas.com, kebakaran 14 tahun silam tersebut disebabkan oleh faktor manusia atau human error.

Susno Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan bahwa api penyebab kebakaran berasal dari gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel BBM.

Percikan api kemudian menyambar BBM dan kelalaian ini menyebabkan kebakaran besar.

Susno juga mengatakan, pada saat itu tim gabungan belum memastikan asal muasal alat pengambil sampel BBM yang berada dalam tangki nomor 24 yang terbakar.

Polri juga melakukan pengusutan soal penyebab alat pengambil sampel BBM tersebut ditemukan di TKP.

Ada kemungkinan, alat pengambil sampel BBM terjatuh ke dalam tangki ketika dipakai, atau lupa dibawa oleh petugas.

"Gesekan bisa jadi saat ada pengambilan sampel, tapi bisa juga sebab lain. Masih banyak kemungkinan kenapa ada gesekan," kata Susno.

Depo Pertamina yang berada di Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara terbakar hebat pada Jumat (3/3/2023) malam.
Depo Pertamina yang berada di Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terbakar hebat pada Jumat (3/3/2023) malam. (Dokumentasi warga via Kompas.com)

Sedangkan Manajer Hubungan Eksternal PT Pertamina, Maruli Harahap, menyampaikan, alat tersebut hanya dipegang petugas khusus.

Petugas khusus yang melakukan pengambilan sampel BBM wajib membawa kembali perangkat setelah pekerjaan selesai.

"Sampel BBM diambil tiap hari jam 05.00 WIB," katanya saat itu, melansir Kompas.com.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab meledaknya Depo Plumpang yang terjadi sama seperti tahun 2009.

Akan tetapi kejadian ini menjadi peringatan penting yang dulu pernah diutarakan Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla.

Saat itu Jusuf Kalla memperingatkan bahwa kejadian meledaknya Depo Plumpang merupakan bencana.

Baca juga: Trending di Twitter, Berikut Update Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 13 Orang Tewas, 29 Luka-luka

Ia mengatakan, insiden ini merupakan peringatan supaya Pertamina tetap menjaga standar keselamatan dan keamanan.

Pertamina juga diminta untuk melakukan pengelolaan kilang secara profesional buntut terbakarnya Depo Plumpang.

"Sekiranya aparat pemadam kebakaran tidak baik menjalankan tugasnya, ini sudah menjadi bencana seperti yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah," ujar JK.

"Yakni terbakarnya sejumlah kilang yang memerlukan waktu empat hari untuk memadamkannya," lanjut JK.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved