Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

'Grup Gibah' Berujung Penyiksaan di Lombok, Siswi SMK Dianiaya Gerombolan Teman, Kasek: Nebar Fitnah

Para siswi dalam video perundungan yang viral adalah murid SMKN Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Kolase Tribun Lombok
Viral kasus perundungan siswi SMKN 3 di Lombok Tengah. Penyebabnya grup gibah, Rabu (8/3/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosisal kasus perundungan siswi SMK di Lombok Tengah.

Rupanya, para siswi dalam video yang viral adalah murid Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Seorang siswi SMK diduga melakukan bullying (perundungan) terhadap temannya.

Perbuatan sejumlah siswi SMK itu terekam dalam video berdurasi 27 detik dan viral di media sosial.

Melansir dari Kompas.com, dalam video itu terlihat korban mengenakan seragam olahraga.

Sementara para pelaku terlihat mengenakan seragam pramuka.

Para pelaku terlihat menjitak kepala dan menendang pantat siswi SMK yang memakai seragam olahraga.

Sementara siswa lainnya terlihat merekam aksi tersebut.

Rupanya, korban adalah siswi SMK berinsial M.

Ia melapor ke polisi, buntut video diduga bullying (perundungan) terhadap dirinya viral.

Baca juga: Nasib Pelaku Bully Siswa SMP hingga Pingsan, Kepsek Awalnya Sebut Sedang Main, Ortu Korban: Diludahi

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho membenarkan, bahwa M telah melapor ke Mapolres Lombok Tengah.

"Iya, laporannya sudah kami terima hari Senin (6/3/2023) kemarin. Laporannya soal kekerasan terhadap anak," kata Redho melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).

Redho menjelaskan, laporan tersebut ditujukan kepada beberapa terduga pelaku yang diduga melakukan penganiayaan seperti yang terekam dalam video.

"Ini terlapor lebih dari satu, jadi dia pelaku dan kawan-kawan belum bisa sebutkan identitasnya karena masih dalam penyelidikan. Nanti jika ada perkembangan (penyidikan) kami akan sampaikan," kata Redho.

Redho menyebutkan, polisi belum mulai memeriksa saksi-saksi karena laporan baru dibuat.

Sementara itu, Kepala sekolah SMKN 3 Pujut, Akhirman Akbar menegaskan telah menyelesaikan masalah itu dan memanggil para orangtua siswi

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved