Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Asmara Maut di Kalimantan, Mama Muda Selingkuh dengan Paman Suami, Berakhir Tewas Bersama Janinnya

Kisah asmara berujung maut terjadi di Kalimantan Barat. Seorang mama muda berakhir tewas bersama janinnya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Kolase TribunManado
ILUSTRASI Berita mama muda di Kalimantan dibunuh paman suami yang ternyata selingkuhannya. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah asmara berujung maut terjadi di Kalimantan Barat.

Seorang mama muda tewas bersama janinnya.

Itu semua karena ulah selingkuhannya, yang mirisnya adalah paman sang suami.

Bagaimana kasus ini bisa terbongkar?

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (5/3/2023).

Seorang mama muda berinisial NH (25), ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berlumur darah.

Ditemukan sejumlah luka di tubuh ibu muda tersebut, di antaranya luka menganga besar pada leher korban.

Pelaku ternyata adalah HD, paman dari suami korban.

Baca juga: Pria Tewas Dibunuh Pacar Sesama Jenis saat Check In, Awalnya Minta Dilayani, Rahasia Kelam Terkuak

Peristiwa nahas tersebut bermula ketika NH meminta pertanggungjawaban HD atas kehamilan NH.

HD pun tega membunuh istri keponakannya sendiri.

Ternyata antara pelaku dan korban selama ini menjalin cinta terlarang hingga akhirnya NH hamil.

Namun malang nasib NH, usai meminta pertanggungjawaban dari HD, dia malah dibunuh.

Baca juga: Istri Panik Cari Suaminya, Ternyata Sang Driver Ojol Tewas Dibunuh, Pelaku Gelap Mata Ingin Pulkam

Dikutip TribunJatim.com dari TribunPontianak, kasus perselingkuhan berujung pembunuhan ini terungkap setelah polisi berhasil meringkus sang pelaku HD.

Dari pengakuan HD inilah diketahui bahwa antara dirinya dengan korban NH sebelumnya menjalin cinta terlarang.

Awalnya NH ditemukan tewas bersimbah darah pada Minggu (5/3/2023).

Korban ditemukan tidak jauh dari rumahnya.

Padahal sebelumnya korban berpamitan kepada keluarga untuk mengambil kiriman dari sang suami yang bekerja di luar negeri.

Pelaku berinisial HD ditangkap petugas saat bersembunyi di rumah keluarganya di wilayah Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalbar pada Senin (11/3/2023).

Kapolres Kubu Raya AKBP Arief Hidayat mengungkapkan, dari pemeriksaan awal motif pembunuhan ini karena pelaku memiliki hubungan terlarang dengan korban hingga korban hamil.

Saat dimintai pertanggungjawaban, pelaku yang menolak kemudian menghabisi nyawa korban.

Setelah menghabisi korban, pelaku secara berkala berpindah-pindah tempat untuk menghindari penangkapan.

Baca juga: Sakit Hati, Pria di Malang Tega Berbuat Jahat ke Selingkuhan, Kebun Tebu Jadi Tempat Pelarian

Kepada keluarga besarnya, pelaku mengaku pergi ke Kota Singkawang untuk mencari kerja.

Namun, dia ternyata pergi ke Kabupaten Ketapang, dan dari sana dirinya ingin kabur ke Pulau Jawa.

"Ada upaya dari pelaku ini untuk menghindar, berpindah tempat."

"Semula yang bersangkutan memberikan informasi kepada keluarga hendak ke Singkawang mencari kerja, namun yang bersangkutan ke Ketapang."

"Rencananya dari Ketapang, yang bersangkutan ini akan melarikan diri ke Jawa," ungkap AKBP Arief.

Baca juga: Nasib Pria Kemaluan Dipotong Selingkuhan, Operasi Sukses Meski Hendak Dilarikan ke RS Pakai Becak

Akhirnya HD ditangkap polisi di Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada 11 Maret 2023.

"Motif awal ini, yang bersangkutan dimintai pertanggungjawaban terkait dengan kehamilan korban," kata Kapolres.

"Kemudian yang bersangkutan tidak mau bertanggung jawab," lanjut kapolres.

Sehingga pelaku melakukan jalan pintas dengan menghabisi nyawa korban.

"Namun untuk pastinya masih akan kita kembangkan lebih lanjut dan mendalam," ungkap AKBP Arief.

Saat ini pihaknya juga tengah melakukan pendalaman terkait kronologi tersangka menghabisi nyawa korban.

 

Pada tahun 2020, seorang wanita bernama Baiq Masnah (30) warga Dusun Selao, Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah dibunuh oleh pria selingkuhan, FA (35).

FA (35), warga Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah menyusun skenario untuk menutupi kejahatannya setelah menghabisi Baiq.

Baiq Lisalatul Islami (23), adik korban menuturkan, setelah kakaknya dikabarkan hilang, 3 Agustus 2020, keluarga kerap mendapatkan pesan via SMS dari nomor korban.

Dalam pesan singkat itu, korban seolah-olah mengabarkan dirinya masih hidup dan kabur bersama FA ke Bali.

Ia meminta keluarga tenang dan merelakan kepergiannya bersama laki-laki tersebut.

Baca juga: Tragis Balita Dibunuh dan Ditiduri Siswa SMA, Jasad Dilempar ke Semak-semak, Film Dewasa Bawa Petaka

Lanjutnya, isi SMS tertulis agar keluarga tidak perlu lagi khawatir dengan kepergiannya bersama laki-laki tersebut karena sudah menjadi takdir dirinya.

Lisalatul mengungkap, lambat laun keluarga mulai curiga.

Pengirim SMS tidak pernah mau ditelepon.

Pesan singkat itu pun sulit dipahami karena menggunakan dialek bahasa Sasak Desa Pengembur.

Sedikit berbeda dengan dialek warga Desa Kateng.

Struktur kata-kata dalam pesan pun berbeda dari biasanya.

”Kata-kata dalam SMS ini tidak pakai bahasa (dialek) sini, tapi bahasa timur (kampung pelaku), makanya saya tidak percaya,” tutur Lisalatul.

Baca juga: Istri di Musi Nyaris Dibunuh Setelah Masak Nasi Goreng di Dapur, Suami Tak Tahan Dicemberutin: Marah

Pesan singkat terakhir diterima tanggal 17 Oktober 2020.

Setelah itu tidak ada lagi pesan masuk.

Beberapa waktu kemudian, keluarga korban mengetahui FA telah menyerahkan diri ke kantor polisi.

Namun pelaku mengaku kepada polisi bahwa korban kabur di tengah jalan saat mengisi BBM di SPBU.

”Ini hanya (dilakukan pelaku, Red) untuk menghilangkan jejak, tapi kami sama sekali tidak percaya,” ujarnya.

Tidak hanya keluarga, Kepala Desa Kateng Lalu Syarifuddin juga mendapat kiriman SMS dari nomor korban.

Pesan yang masuk ke handphone kepala desa berbeda dengan pesan untuk keluarga.

Dalam pesan yang diterima kepala desa, Baiq Masnah seolah-olah meminta FA dikeluarkan.

Karena saat itu, kepolisian sudah menahan pelaku namun belum cukup bukti.

”Pak Kades minta tolong keluarkan Horman, setelah Horman keluar, baru saya akan pulang,” kata Syarifuddin, menjelaskan isi pesan yang diterima.

Tapi ia juga curiga dengan pesan tersebut.

Kata Kades, bahasa-bahasa yang digunakan bukan dialek bahasa Sasak Desa Kateng.

”Dia menggunakan bahasa Pujut,” ujarnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunWow.

Baca juga: Pria Jambi Berbuat Nekat Lihat Mama Muda Hamil, Paksa Istri Sepupu Layani, Kebun Durian Saksi Bisu

Semua itu dilakukan pelaku hanya untuk mengelabuhi keluarga dan aparat desa.

Penyelidikan Polres Lombok Tengah

Dari hasil penyelidikan Kepolisian Resor (Polres) Lombok Tengah, korban dan pelaku diduga memiliki hubungan asmara gelap.

Suami korban bekerja di Malaysia sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Saat dibunuh, korban tengah mengandung 5 bulan.

Pelaku FA diduga menghabisi korban dengan cara meracuni menggunakan potasium sianida yang biasa dipakai untuk ikan.

Potasium sianida tergolong racun sangat mematikan.

Racun ini menyerang pembuluh darah jantung dan menutup aliran darah.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved