Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

100 Tahun Usia Kereta yang Akan Antarkan Jenazah Pakubuwono XIII, Sang Raja Diantar ke Loji Gandrung

Kereta jenazah yang membawa jasad Raja Pakubuwono XIII itu ternyata memiliki sejarah yang sangat sarat akan makna dan cerita.

|
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Tribun Solo
KERETA JENAZAH RAJA - (Kanan) Kereta jenazah yang akan digunakan untuk membawa almarhum Pakubuwono XIII. (kiri) Raja Keraton Solo wafat pada Minggu (2/11/2025). Ini sejarah kereta tersebut yang sudah berusia 1 abad. Keraton Solo gelar Kirab dalam rangkaian acara Tingalan Jumenengan Dalem Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII ke-21, Minggu (26/1/2025) siang. 

Ringkasan Berita:
  • Jenazah Raja Solo Pakubuwono XIII diantarkan menggunakan kereta jenazah menjalani kirab upacara di Loji Gandrung
  • Kereta jenazah tersebut memiliki cerita yang menarik karena usianya sudah 100 tahun lebih
  • Upacara pemulasaran jenazah sang Raja Solo akan dilangsungkan Rabu 5 November 2025

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah prosesi sakral akan mengiringi kepergian Kanjeng Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII yang baru-baru ini wafat.

Ternyata dalam mengiringi kepergian Kanjeng Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII ada banyak serba-serbi yang dilakukan.

Beberapa diantaranya kendaraan seperti kereta jenazah hingga kirab upacara yang akan dilangsungkan.

Keraton Kasunanan Surakarta tengah bersiap untuk menggelar prosesi sakral mengiringi kepergian Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, yang wafat pada Minggu (2/11/2025).

Upacara mengantarkan jenazah sang raja menuju tempat peristirahatannya yang terakhir tak kalah disoroti.

Cerita kereta jenazah

Salah satu hal yang menarik perhatian publik adalah penggunaan kereta jenazah berusia lebih dari 100 tahun yang akan digunakan untuk mengantarkan jenazah sang raja dari dalam keraton menuju titik pemberangkatan kirab.

Kereta berwarna putih itu tersimpan di Gedung Kereta, tepat di depan Sasono Putro, dan kini telah diperiksa oleh Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger, adik PB XIII, bersama sejumlah abdi dalem.

Menurut Gusti Puger, kereta tersebut merupakan peninggalan bersejarah yang telah digunakan sejak masa pemerintahan Paku Buwono VII, dan sempat direstorasi pada era PB X.

“Kereta ini sudah ada sejak PB VII, jadi usianya lebih dari 100 tahun,” ujar Gusti Puger di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, Minggu (2/11/2025).

Baca juga: Terjadi Hal Tak Biasa dalam Kunjungan Wapres Gibran ke Kaligawe Semarang, Warga Sempat Heran

Digunakan Khusus untuk Jenazah Raja

Kereta ini memiliki fungsi khusus, hanya digunakan dalam prosesi pengantaran jenazah raja dari dalam Ndalem Keraton menuju titik pemberangkatan terakhir.

Meski fungsinya tetap sama, rute kirab kali ini akan sedikit berbeda dengan prosesi yang pernah dilakukan pada masa PB X.

“Dulu pada masa PB X, jenazah dibawa ke Stasiun Balapan karena akan diberangkatkan ke Imogiri menggunakan kereta api. Kali ini, rutenya akan menyesuaikan, mirip seperti prosesi PB XII,” jelasnya.

Rencananya, iring-iringan kirab jenazah akan melibatkan para sentono, abdi dalem, prajurit keraton, serta kerabat kerajaan.

Prosesi ini juga akan terbuka bagi masyarakat umum yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved